ber-Steemit dengan Hati

in promosteem •  7 years ago  (edited)

KASUS I (Satu)
”Bang, kalau kita mau vote seseorang itu bisa ditentukan ya”
”Maksudnya?”
”Orang bisa vote kita, tapi tak ada hasilnya, meskipun orang tersebut levelnya lumayan tinggi”
”Waduh.. ngak tau tu”
”Iya Bang.. kami sudah tanyak ke orang lain, katanya iya”
”ehmm… bisa jadi juga”
Jujur.jpg source: foto
Itulah dialog saya dengan seorang steemian baru @rahmybustaman – selanjutnya kita singkat RB --. RB merupakan tenaga skretariat di kantor. Ia saya ajak bermain @steemit, untuk mengisi waktu luang, mana tau ada rezeki. Hehehe..

Di luar benar atau tidak, seorang steemian itu bisa mengatur nilai vote yang diberikan kepada orang lain, bagi saya itu hal yang wajar. Hak mereka menentukan nilai vote tersebut, apakah 100 persen, 80 persen, 50 persen, 20 persen persen 7 persen, 2 persen atau 0,5 persen sekalipun.

Toh mereka juga untuk mencapai level (tinggi) seperti saat ini, pasti penuh perjuangan. Dengan segala upaya dilakukan, bahkan ada yang harus dikorbankan. Artinya, meraih level bagus itu tidaklah semudah membalikan telapak tangan.

KASUS II (Dua)
”Bang, instal discord, nanti abang bisa gabung dengan grup ‘robot’ yang bisa memberikan vote gratis dengan nilai tinggi ”
”Ada ya yang begituan, emang bisa”
”Orang-orang level tinggi banyak yang dapat level secara instan dengan dibantu robot tu bang”
”Wow.. asik juga tu, bisa dicoba”
”Iya Bang.. saya juga sudah install dan hasilnya lumayan cepat naik level”
”sip ntar dicoba”
”Harus Bang.. jangan harap orang yang levelnya tinggi mau bantu kita, selain kita berberjuang sendiri”
”Iya..iya.. betul juga tu”
”Tulisan Bang.. bagus-bagus tapi apa hasilnya, kan paling tinggi nol koma sekian aja. Coba abang lihat tulisan orang, entah apa yang ditulis hasilnya bisa satu atau dua digit dibelakang koma,”
”#$%^&(((&^^%$”**
jujur_1.jpg
Foto: @toniesteem

Dialog ke dua dengan @denysantika – selanjutnya kita singkat DS --, semakin membuat saya tersadar dan teringat dengan dialog bersama RB. Kata “jangan harap orang yang levelnya tinggi mau bantu kita, selain kita berberjuang sendiri” terus mengiang-giang dibenak saya.

Akhirnya, saya pun mencoba mengikuti saran DS ini. sekitar lima hari lalu, saya coba install dan ikut dengan grup si robot minnow. Hasilnya setelah saya coba, ya.. lumayan lah. Dari dua kali saya coba, hasilnya si robot ngevote tulisan saya dengan nilai 0,20 dan 0,16.

Tapi jujur, ntah mengapa, hasil itu membuat jiwa saya tak terima dan hati saya berontak. Bukan saya tidak diterima kenapa cuma 0,20 atau 0,16 saja, kenapa ngak kasih yang banyak terus. Hahaha… (ngarap.com).

Hati saya berontak, karena hasil yang diperoleh tersebut, bertentangan dengan jiwa saya. Mungkin karena masih ada sisa-sisa rasa idealis dalam diri saya, dari profesi yang telah saya geluti kurang tiga bulan menuju 20 tahun.

Jika ada yang bertanya. Apakah saya berhenti menggunakan robot minnow. Jawabannya: tidak. Saya akan tetap pakai robot ini, namun tidak akan berusaha untuk gabung dengan robot-robot lainnya. Sebab dari telusuran saya, ada banyak robot dan cara untuk dapat vote instan di @steemit ini.

Tapi, apapun cerita. Diakui atau tidak, mungkin hampir 90 persen orang yang bergabung @steemit ini, semata-mata ingin mencari rezeki tambahan, bahkan ada yang telah menjadikan lapangan pekerjaan untuk mengais rezeki. Dan itu lebih bagus, dari ngak ada kerja dan buat rusuh, mending ada kreatifitas untuk mau menulis dan berimbal bitcoin dolar.

Hanya saja, rasanya tidak adil juga, kualitas seseorang lewat tulisan dinilai oleh robot. Dan itu sama saja dengan (maaf) onani. Hanya mencari kepuasan sendiri, tidak sebanding dengan karya yang dihasilkan.

SARAN
|Bagi yang para steemian pemula (termasuk saya) marilah jujur dalam ber-steemit. Jangan paksa semuanya serba instan, sebab sesuatu yang instan itu hasilnya pasti tidak menyenangkan selamanya.

|Guna memperoleh hasil yang bagus (vote dan level), pastikan itu diraih dengan karya yang berkualitas, sebab saya yakin masih banyak bahkan terlalu banyak steemian yang bernurani di @steemit ini, sehingga bisa menilai mana karya yang bagus dan mana yang tidak.

|Berusahalah (jika memungkinkan) untuk jujur terhadap diri sendiri atau orang lain – steemian lain – tanpa memaksa diri untuk meraih pundi-pundi dolar dengan menghalalkan segala cara.

|Bagi steemian berlevel tinggi (maaf jika ada yang tak berkenan), dukunglah steemian pemula yang jujur, hingga bisa berkarya lebih baik lagi di @steemit ini. Toh, orientasinya bahwa kita di @steemit ini adalah satu keluarga besar.

|Bagi para pemula jangan putus asa, teruslah berkarya. Bagi yang suka menulis maka Menulis..menulis..dan menulislah atau yang suka fotografi maka memotret..memotret dan terus memotret begitu juga dengan lain yang suka sastra, syair, musik, video dll.
catataniranda_steemit.JPG
Foto: @toniesteem

Terakhir, tulisan ini hanya refleksi apa yang saya lihat, dengar dan rasakan. Tanpa ada bermaksud menyinggung siapapun dari sahabat steemian semuanya. Ini bagian dari introspeksi saya dalam ber-steemit

Jika ada yang tak berkenan dan tersinggung, dari hati paling dalam saya mohon maaf. Apalagi ini sudah jelang bulan #ramadhan, tak elok rasanya jika masih menambah dosa, akibat ada hati teman yang tergores.

Salam hangat
Lamsasayeun, 6 Mei 2018
@catataniranda
thank steemit.gif

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!
Sort Order:  

Hahahaha betul-betul menohok, apalagi yang ini;

Hanya saja, rasanya tidak adil juga, kualitas seseorang lewat tulisan dinilai oleh robot. Dan itu sama saja dengan (maaf) onani. Hanya mencari kepuasan sendiri, tidak sebanding dengan karya yang dihasilkan.

Hahaha bertuuss..

Idealisme berkarya ok. Oia, coba liat dari paradigma lain, bisnis konten misalnya. Dan tinjau juga dari sisi; "memanfaatkan fasilitas yang tersedia". Hehe

Yup.. Dilema memang

Ada juga account bawa keluarga bang, biasanya saya kurang respek. Dia komen di account kita sekedarnya lalu komentarnya di upvote sama adik adiknya hahhaha

Iya.. Iya.. Ada juga gitu ya.. Hahahaha

ramelah bang sampai 30 kadang - kadang adiknya hahaha

Hahahaha..
Bagus tu, keluarga Steemit

Hahahaha...ku restem terus Bg😄😄
Yg penting tetap semangat dan selalu nulis Bg, ada blog steemit sebagai luapkan perasaan kita
dalam menulis 😂😂👍👍🙏

Hahahaha

Gak maen sama robot2an bg.. Gak seru

Setuju bin sepakat alias cocok kali 👍👍

Saya juga pernah ditanya soal ini. Saya katakan dan saya putuskan dengan satu kalimat yg sakti. Berasal dari ilmu purba nusantara... SWADESI... hahaha.. Banyak trik, tip dan entah juga tipu. Bagi saya steemit adalah ruang dan waktu yg bisa ditempeli oleh kita... Biarlah cicak saja yg lihat. Karena cicak tinggal di dinding... Jangan lupa ngopi ketua @catataniranda banyak yg kita tak tahu "maen" di steemit. Banyak hal yg juga yg sedang kita investigasi (bahasa jurnalis) walau kemudian tidak mengerti juga. Apapun itu, kita sudah masuk dan mengikat janji dengan "mazhab" steemit ini. By design..

Betol bg, dangkal masih ilmu kita di steemit ni. Karena kita terlalu lugu, ngak mau tau hal² diluar selain berkarya (nulis dan motret).
Berejin bg

Terima kasih sudah membantu saya menjadi steemian. Semoga kita bisa berbagi hal2 positif sesama steemian semua...

Tetap semangat