penelitian tindakan kelas untuk pembelajaran

in ptk •  7 years ago  (edited)

I. PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MATERI HUBUNGAN MAKLUK HIDUP
DAN LINGKUNGANNYA PADA SISWA KELAS IV
SD NEGERI EMPEH MON ARA
KABUPATEN PIDIE

Yunidar / 835157337
[email protected]

ABSTRAK

Penelitian perbaikan pembelajaran yaitu: Penerapan model kooperatif tipe group investigation untuk meningkatkan hasil belajar ipa materi hubungan makluk hidup dan lingkungannya pada siswa kelas IV SD Negeri Empeh Mon Ara Kabupaten Pidie. Tujuan penelitian perbaikan pembelajaran ini adalah 1) menganalisis hasil belajar siswa dari dampak penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation di Kelas IV SD Negeri Empeh Mon Ara pada pelajaran IPA materi hubungan Makluk Hidup dan Lingkungannya dengan diterapkan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation.2) Meningkatkan hasil belajar kelas IV SD Negeri Empeh Mon Ara pada pelajaran IPA materi hubungan makluk hidup dan lingkungannya dengan diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation. Penelitian perbaikan pembelajaran ini menggunakan penelitian tindakan kelas sebanyak tiga siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahap yaitu: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan,dan refleksi. subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri Empeh Mon Ara, dengan jumlah siswa sebanyak 27 orang. Simpulan dari penelitian ini adalah penerapan model kooperatif tipe Group Investigation memiliki dampak positif terhadap peningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri Empeh Mon Ara. yang ditandai dengan peningkatan ketuntasan belajar siswa dalam setiap siklus, yaitu siklus I (26 %), siklus II (59 %), siklus III (85,19 %).

Kata Kunci : Hasil Belajar, Group Investigation, Siswa

I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Salah satu tujuan pembelajaran IPA di SD adalah melatih cara berfikir dan bernalar dalam menarik kesimpulan, misalnya melalui kegiatan-kegiatan penyelidikan, eksplorasi, eksperimen, menunjukkan kesamaan, perbedaan, konsisten dan inkonsisten dan mengembangkan aktifitas kreatif yang melibatkan imajinasi, intuisi, dan penemuan dengan mengembangkan pemikiran divergen, orisinil, rasa ingin tahu, membuat prediksi dan dugaan, mencoba-coba serta kemampuan memecahkan masalah.

  1. Identifikasi Masalah
    Berdasarkan pengamatan pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), khususnya di SD Negeri Empeh Mon Ara dengan jumlah siswa 28 Orang pada kelas IV semester I (Ganjil) tahun pelajaran 2017/2018, materi hubungan Makhluk Hidup dan Lingkungannya, masih banyak mengalami kesulitan. Hal ini terlihat dari masih rendahnya pencapaian nilai mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) secara rata-rata bila dibandingkan dengan pencapaian nilai rata-rata pada beberapa mata pelajaran lainnya, mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) peringkat nilainya menempati urutan paling bawah dari enam mata pelajaran yang dikatagorikan Ujian Akhir Sekolah (UAS). Berdasarkan fenomena tersebut diatas, perlu pemikiran-pemikiran dan tindakan-tindakan yang harus dilalukan agar siswa dalam mempelajari konsep-konsep dan materi Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) tidak mengalami kesulitan, sehingga tujuan pembelajaran khusus yang dibuat oleh guru mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dapat tercapai dengan maksimal dan baik. Oleh sebab itu penggunaan Model pembelajaran sangat penting untuk membantu siswa dalam memahami konsep-konsep Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).
  2. Analisis Masalah
    Solusi yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah yang telah teridentifikasi di kelas IV SD Negeri Empeh Mon Ara adalah menggunakan strategi pembelajaran yang dapat mendorong siswa untuk lebih aktif dalam proses pembelajaran. Salah satu Model pembelajaran jenisnya beragam yang masing-masing memiliki kelebihan dan kelemahan, maka pemilihan Model yang sesuai dengan topik atau pokok bahasan materi hubungan Makhluk Hidup dan Lingkungannya yang akan diajarkan harus betul-betul dipikirkan oleh guru yang akan menyampaikan materi pelajaran.
  3. Alternatif dan Prioritas Pemecahan Masalah
    Melalui penerapan model kooperatif tipe Group Investigation (GI) diharapkan guru dan siswa di kelas IV SD Negeri Empeh Mon Ara mampu mengefektifkan pembelajaran. Dalam penerapan pembelajaran dengan Tipe GI interaksi yang aktif secara seimbang antara guru dan siswa akan tercipta dalam proses belajar mengajar. Tujuannya adalah agar siswa secara aktif terlibat dan bisa mengambil peran penting dalam pembelajaran sehingga berdampak positif terhadap pencapaian hasil pembelajaran yang maksimal.
    Hal ini sesuai dengan pendapat Morgan yang dikutip oleh Ngalim Purwanto (1990:84) : “Belajar adalah setiap perubahan yang relative tetap dalam waktu yang lama, dan tingkah laku tersebut merupakan hasil dari pengalaman atau latihan”. Menurut Gagne yang juga dikutip oleh Ngalim Purwanto (1990:84) : “Belajar terjadi apabila suatu situasi stimulus bersama dengan isi ingatan mempengaruhi siswa sedemikian sehingga perbuatannya berubah diri waktu sebelum ia mengalami situasi itu ke waktu sesudah ia mengalami situasi tadi”.
    Berdasarkan uraian dari latar belakang masalah tersebut di atas, maka dalam penelitian perbaikan pembelajaran ini penulis memilih judul “Penerapan Model Kooperatif Tipe Group Investigation untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam materi Hubungan Makhluk Hidup dan Lingkungannya pada Siswa Kelas IV SD Negeri Empeh Mon Ara Kabupaten Pidie”

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah pada penelitian perbaikan pembelajaran IPA ini sebagai berikut:

  1. Bagaimana Meningkatkan Hasil Belajar Siswa kelas IV SD Negeri Empeh Mon Ara pada pelajaran IPA materi hubungan Makhluk Hidup dan Lingkungannya dengan diterapkan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation?
  2. Bagaimana proses penerapan Model Kooperatif Tipe Group Investigation pada pelajaran IPA materi hubungan Makhluk Hidup dan Lingkungannya di Kelas IV SD Negeri Empeh Mon Ara Kabupaten Pidie?
  3. Bagaimana Hasil Belajar Kelas IV SD Negeri Empeh Mon Ara pada pelajaran IPA materi hubungan Makhluk Hidup dan Lingkungannya dengan diterapkan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation?

C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran
Sesuai dengan permasalahan di atas, maka tujuan penelitian perbaikan pembelajaran ini dengan tujuan :

  1. Mendeskripsikan cara meningkatkan hasil belajar kelas IV SD Negeri Empeh Mon Ara pada pelajaran IPA materi hubungan Makhluk Hidup dan Lingkungannya dengan diterapkan model pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation?
  2. Mendeskripsikan dampak penerapan model pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation pada pelajaran IPA materi hubungan Makhluk Hidup dan Lingkungannya di kelas IV SD Negeri Empeh Mon Ara Kabupaten Pidie?
  3. Menganalisis hasil belajar siswa dari dampak penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation di Kelas IV SD Negeri Empeh Mon Ara pada pelajaran IPA materi hubungan Makhluk Hidup dan Lingkungannya dengan diterapkan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation?

D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran
Penelitian Perbaikan Pembelajaran ini diharapkan dapat bermanfaat:

  1. Bagi siswa
    Penelitian perbaikan pembelajaran ini diharapakan bermanfaat untuk meningkatkan pemahaman materi Makhluk Hidup dan Lingkungannya mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation.
  2. Bagi guru sebagai peneliti
    Penelitian perbaikan pembelajaran ini dapat memberikan manfaat sebagai bahan tambahan dan pengayaan cara mengajar dengan bantuan model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik.
  3. Bagi Sekolah
    Penelitian Perbaikan Pembelajaran ini diharapkan bermanfaat untuk dapat dijadikan sebagai Hasil Penelitian Tindakan Kelas ini sebagai salah satu masukan atau input untuk meningkatkan dan menjamin mutu pendidikan di sekolah.
  4. Bagi Intitusi pendidikan secara umum
    Penelitian Perbaikan Pembelajaran ini diharapkan bermanfaat untuk dapat dijadikan sebagai bahan masukan informasi tentang salah satu alternatif pembelajaran mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) materi hubungan makhluk hidup dan lingkungannya pada siswa dengan pemanfaatan Model pembelajaran dalam mencapai tujuan intruksional.

II. KAJIAN PUSTAKA
A. PEMBELAJARAN KOOPERATIF
Pembelajaran kooperatif mempunyai unsur-unsur yang perlu diperhatikan. Unsur-unsur tersebut sebagai berikut:

  1. Para siswa harus memiliki persepsi bahwa mereka “tenggelam atau berenang bersama”.
  2. Para siswa memiliki tanggungjawab terhadap siswa lain dalam kelompoknya, disamping tanggungjawab terhadap dirinya sendiri, dalam mempelajari materi yang dihadapi.
  3. Para siswa harus berpandangan bahwa mereka semuanya memiliki tujuan yang sama.
  4. Para siswa harus membagi tugas dan berbagai tanggungjawab sama besarnya diantara para anggota kelompok.
  5. Para siswa akan diberikan satu evaluasi atau penghargaan yang akan ikut berpengaruh terhadap evaluasi seluruh anggota kelompok.
  6. Para siswa berbagi kepemimpinan sementara mereka memperoleh keterampilan bekerjasama selama belajar.
  7. Para siswa akan diminta mempertanggungjawabkan secara individual materi yang ditangani dalam kelompok kooperatif.
    Meskipun beberapa kelompok kerja dibagi-bagikan dan dilakukan tiap individu, beberapa diantarannya harus dilakukan secara interaktif, anggota kelompok saling memberikan timbal balik.
  8. Manfaat dari penggabungan keahlian yang tepat
    Siswa didorong dan dibantu untuk mengembangkan dan mempraktekkan pembangunan kepercayaan, kepemimpinan, pembuatan keputusan, komunikasi dan konflik manajemen keahlian.
  9. Kelompok Proses
    Anggota kelompok mengatur kelompok, secara periodik menilai apa yang mereka lakukan dengan baik sebagai sebuah kelompok dan mengidentifikasi perubahan yang akan mereka lakukan agar fungsi mereka lebih efektif di waktu selanjutnya.
    Pembelajaran kooperatif akan terlaksana dengan baik jika siswa memiliki keterampilan-keterampilan kooperatif. Keterampilan-keterampilan kooperatif yang perlu dimiliki siswa seperti diungkapkan Nur (1996:25) adalah keterampilan kooperatif tingkat awal, tingkat menengah dan tingkat mahir.
  10. Keterampilan kooperatif tingkat awal
    Keterampilan kooperatif tingkat awal meliputi hal-hal sebagai berikut:
  • Menggunakan kesepakatan
  • Menghargai kontribusi
  • Menggunakan suara pelan
  • Mengambil giliran dan berbagi tugas
  • Berada dalam kelompok
  • Berada dalam tugas
  • Mendorong partisipasi
  • Mengundang orang lain untuk berbicara
  • Menyelesaikan tugas tepat waktunya
  • Menyebutkan nama dan memandang bicara
  • Mengatasi gangguan
  • Menolong tanpa memberi jawaban
  • Menghormati perbedaan individu.
  1. Keterampilan kooperatif tingkat menengah
    Keterampilan kooperatif tingkat menengah meliputi:
  • Menunjukkan penghargaan dan simpati
  • Menggunakan pesan “saya”
  • Menggunakan ketidak setujuan dengan cara yang dapat diterima
  • Mendengarkan dengan aktif
  • Bertanya
  • Membuat ringkasan
    Membuat ringkasan maksudnya mengulang kembali informasi.
  • Menafsirkan
  • Mengatur dan mengorganisir
  • Memeriksa ketepatan
  • Menerima tanggungjawab
  • Menggunakan kesabaran
  • Tetap tenang/mengurangi ketegangan
  1. Keterampilan kooperatif tingkat mahir
    Keterampilan tingkat mahir meliputi hal-hal sebagai berikut:
  • Mengelaborasi
    Mengelaborasi berarti memperluas konsep, kesimpulan dan pendapat-pendapat yang berhubungan dengan topik tertentu.
  • Menanyakan kebenaran
    Menanyakan kebenaran maksudnya membuktikan bahwa jawaban yang dikemukakan adalah benar atau memberikan alasan untuk jawaban tersebut.
  • Menganjurkan suatu posisi
    Menganjurkan suatu posisi maksudnya menunjukkan posisi kelompok terhadap suatu masalah tertentu.
  • Menetapkan tujuan
    Menetapkan tujuan maksudnya menentukan prioritas-prioritas. Pekerjaan dapat diselesaikan lebih efeisien jika tujuannya jelas.
  • Berkompromi
    Berkompromi adalah menentukan pokok permasalahan dengan persetujuan bersama.

B. MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION
Model adalah representasi realitas yang disajikan dengan suatu derajat struktur dan urutan (Richey, 1986). Group Investigation adalah penemuan yang dilakukan secara berkelompok. siswa secara berkelompok mengalami dan melakukan percobaan dengan aktif yang memungkinkannya menemukan prinsip. Langkah-langkah pembelajaran Group Investigation :
a. Guru membagi kelas dalam beberapa kelompok heterogen
b. Guru menjelaskan maksud pembelajaran dan tugas kelompok
c. Guru memanggil ketua-ketua untuk satu materi tugas sehingga satu kelompok mendapat tugas satu materi
d. Masing-masing kelompok membahas materi yang sudah ada secara kooperatif berisi penemuan
e. Setelah selesai diskusi, lewat juru bicara, ketua menyampaikan hasil pembahasan kelompok
f. Guru memberikan penjelasan singkat sekaligus memberi kesimpulan
g. Evaluasi
Model pembelajaran Group Investigation ini membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara materi yang yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimiliki dengan penerapannya dalam kehidupan mereka. Dengan model pembelajaran ini minat belajar siswa meningkat dan hasil pembelajarannya diharapkan lebih bermakna bagi siswa,

C. HASIL BELAJAR
Di dalam istilah hasil belajar, terdapat dua unsur di dalamnya, yaitu unsur hasil dan unsur belajar. Hasil merupakan suatu hasil yang telah dicapai pebelajar dalam kegiatan belajarnya (dari yang telah dilakukan, dikerjakan, dan sebagainya), sebagaimana dijelaskan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, (1995:787). Dari pengertian ini, maka hasil belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lajimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru. Belajar itu sebagai suatu proses perubahan tingkah laku, atau memaknai sesuatu yang diperoleh. Akan tetapi apabila kita bicara tentang hasil belajar, maka hal itu merupakan hasil yang telah dicapai oleh si pebelajar.
Istilah hasil belajar mempunyai hubungan yang erat kaitannya dengan prestasi belajar. Sesungguhnya sangat sulit untuk membedakan pengertian prestasi belajar dengan hasil belajar. Ada yang berpendapat bahwa pengertian hasil belajar dianggap sama dengan pengertian prestasi belajar. Akan tetapi lebih dahulu sebaiknya kita simak pendapat yang mengatakan bahwa hasil belajar berbeda secara prinsipil dengan prestasi belajar. Hasil belajar menunjukkan kualitas jangka waktu yang lebih panjang, misalnya satu cawu, satu semester dan sebagainya. Sedangkan prestasi belajar menunjukkan kualitas yang lebih pendek, misalnya satu pokok bahasan, satu kali ulangan harian dan sebagainya.

D. PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA)

  1. Hakikat Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
    Langkah-langkah atau proses ditempuh dalam mengembangkan ilmu menjadi cara atau metode memungkinkan berkembangnya pengetahuan. Ada hubungan antara fakta dan gagasan. Pola memecahkan masalah dengan menggunakan metode ilmiah dianut orang secara umum. Orang yang terbiasa menggunakan metode ilmiah berarti mempunyai sikap ilmiah.
    Untuk itu diperlukan cara tertentu yang sifatnya analisis, cermat, lengkap dan menghubungkan gejala alam yang satu dengan gejala alam yang lain. IPA dapat dipandang sebagai suatu produk dari upaya manusia memahami berbagai gejala alam. IPA dapat pula dipandang sebagai fakta yang menyebabkan sikap dan pandangan yang mitologis menjadi sudut pandang ilmiah. Mata pelajaran IPA adalah program untuk menanamkan dan mengembangkan pengetahuan, ketrampilan, sikap dan nilai ilmiah pada siswa serta rasa mencintai dan menghargai kebesaran Tuhan Yang Maha Esa. Pelajaran IPA tidak semata-mata memberi pengetahuan tentang IPA pada siswa, tetapi juga ikut membina kepribadian anak. Mata pelajaran IPA berfungsi untuk :
    a. Memberi pengetahuan tentang berbagai jenis dan lingkungan alam dan lingkungan dalam kaitan dengan manfaatnya bagi kehidupan sehari-hari.
    b. Mengembangkan keterampilan proses.
    c. Mengembangkan wawasan sikap dan nilai yang berguna bagi siswauntuk meningkatkan kualitas kehidupan sehari-hari.
    d. Mengembangkan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara kemajuan IPA dan teknologi.
    e. Mengembangkan kemampuan untuk menerapkan pengetahuan dan teknologi (IPTEK) serta keterampilan yang berguna dalam kehidupan sehari-hari maupun untuk melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi. (Depdikbud, 1997 : 87) Hal yang penting diperhatikan guru dalam pembelajaran IPA adalah berusaha agar siswa ikut aktif dalam proses pembelajaran.

  2.  Penilaian Hasil Belajar IPA
    

Penilaian merupakan salah satu komponen sistem pengajaran untuk mengetahui apakah tujuan yang telah dirumuskan dapat tercapai. Sebagai alat penilai hasil pencapaian tujuan dalam pembelajaran, penilaian dilakukan secara terus menerus. Hasil penilaian bermanfaat untuk umpan balik (feed back) dari proses belajar yang dilaksanakan. (Ali, 1983 : 131)
Dalam GBPP SD mata pelajaran IPA ditetapkan tujuan pengajaran IPA di SD adalah agar siswa :
a. Memahami konsep-konsep IPA dan keterkaitannya dengan kehidupan sehari-hari.
b. Memiliki ketrampilan proses untuk mengembangkan pengetahuan dan gagasan tentang alam sekitarnya.
c. Sikap ingin tahu, tekan, terbuka, kritis, mawas diri, bertanggung jawab, bekerja sama dan mandiri.
d. Mampu menerapkan berbagai konsep IPA untuk menjelaskan gejala-gejala alam dan memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari.
e. Mampu menggunakan teknologi sederhana dalam kehidupan sehar-hari.
f. Mengenal dan memupuk rasa cinta terhadap alam sekitar sehingga menyadari kebesaran Tuhan Yang Maha Esa. (Depdikbud, 1997 : 87)
Untuk mengetahui tercapainya tujuan pengajaran IPA yang telah dirumuskan dilakukan penilaian sebagai prestasi belajar siswa dalam bentuk penilaian tes tertulis dan penilaian keterampilan proses. Penilaian keterampilan proses dilakukan dengan penilaian :
• Penilaian perbuatan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menguasai beberapa keterampilan tertentu.
• Penilaian sikap dilakukan melalui pengamatan cara kerja anak, selama melakukan kegiatan dan menguji coba alat kerja.
• Penilaian hasil kerja anak lebih menekankan pada proses dan perilaku sikap teknologi bukan hanya menilai produk saja. (Depdikbud, 1999 : 109-110)

III. PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
A. Subjek, Tempat, dan Waktu Penelitian, Pihak yang membantu

  1. Subyek Penelitian Perbaikan Pembelajaran
    Subyek Penelitian Perbaikan Pembelajaran adalah siswa-siswi kelas IV SD Negeri Empeh Mon Ara Kabupaten Pidie dengan jumlah siswa 27 orang yaitu laki-laki 14 siswa dan perempuan 13 orang.
  2. Tempat Penelitian Perbaikan Pembelajaran
    Tempat Penelitian Perbaikan Pembelajaran IPA ini dilakukan pada kelas IV SD Negeri Empeh Mon Ara yang terletak di Kecamatan Mutiara Timur, Kabupaten Pidie.
  3. Waktu Penelitian Perbaikan Pembelajaran
    Waktu Penelitian Perbaikan Pembelajaran ini adalah pada semester ganjil Tahun pelajaran 2017/2018 di waktu berlangsungnya Pembelajaran atau di saat jam mata pelajaran IPA materi Makhluk Hidup dan Lingkungannya di kelas IV SD Negeri Empeh Mon Ara Kabupaten Pidie. Penelitian Perbaikan Pembelajaran ini dilaksanakan dari tanggal 19 Oktober 2017 sampai dengan 02 November 2017, Semester I (ganjil) Tahun pelajaran 2017/2018.
  4. Pihak yang membantu
    Pihak-pihak yang membantu atau yang terlibat dalam penelitian Pelaksanaan Perbaikan pembelajaran di kelas IV SD Negeri Empeh Mon Ara ini adalah :
    a) Supervisor I yang membantu:
  • Menjelaskan dan mendiskusikan tentang hakikat PKP, penilaian PKP ketentuan lainnya
  • Berbagi pengalaman tentang masalah-masalah pembelajaran yang di hadapi peneliti, sebagai dasar merencanakan praktek perbaikan pembelajaran yang meliputi : Identifikasi masalah, analisis masalah, alternatif pemecahan masalah, rumusan masalah, dan RPP mata pelajaran IPA materi Makhluk Hidup dan Lingkungannya.
    b) Supervisor II yang membantu :
  • Memberi masukan terhadap hasil refleksi pembelajaran dan RPP mata pelajaran IPA materi Makhluk Hidup dan Lingkungannya dengan menggunakan APKG I PKP PGSD.
  • Mengamati dan Memberi masukan untuk pelaksanaan praktek perbaikan pembelajaran mata pelajaran IPA materi Makhluk Hidup dan Lingkungannya yang dilakukan peneliti dengan menggunakan APKG 2 PKP PGSD.
  • Menuliskan semua hasil pembimbingan kedalam jurnal Pembimbingan supervisor 2 PKP.
    c) Penilai Praktek perbaikan pembelajaran yang membantu :
  • Mempelajari APKG 1 dan APKG 2 PKP PGSD.
  • Memberi skor terhadap RPP perbaikan pembelajaran mata pelajaran IPA materi Makhluk Hidup dan Lingkungannya dangan menggunakan APKG 1 PKP PGSD dan pelaksanaan praktek perbaikan Pembelajaran dengan menggunakan APKG 2 PKP PGSD.
  • Membantu menyerahkan hasil penilaian APKG 1 PKP PGSD dan APKG 2 PKP PGSD kepada Supervisor 1.

B. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran
Sesuai dengan jenis penelitian perbaikan pembelajaran yang dipilih, maka perbaikan ini menggunakan penelitian perbaikan pembelajaran dari Arikunto (2008:16), yaitu berbentuk spiral dari siklus yang satu ke siklus yang berikutnya. Setiap siklus meliputi planning (rencana), action (tindakan), observation (pengamatan), dan reflection (refleksi). Langkah pada siklus berikutnya adalah perncanaan yang sudah direvisi, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Sebelum masuk pada siklus 1 dilakukan tindakan pendahuluan yang berupa identifikasi permasalahan.

Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran Siklus I
a. Perencanaan (planning), terdiri atas kegiatan:
 Penyusunan rencana pelaksanaan perbaikan pembelajaran di kelas IV SD Negeri Empeh Mon Ara pada pelajaran IPA materi hubungan Makhluk Hidup dan Lingkungannya sesuai dengan Model kooperatif Group Investigation.
 Penyiapan skenario pembelajaran tentang pelajaran IPA materi hubungan Makhluk Hidup dan Lingkungannya sesuai dengan Model kooperatif Group Investigation.
 Penyiapan soal tes dan instrumen observasi materi hubungan Makhluk Hidup dan Lingkungannya.

b. Pelaksanaan (acting), terdiri atas kegiatan;
Pelaksanaan program pembelajaran sesuai dengan jadwal, proses pembelajaran di kelas IV SD Negeri Empeh Mon Ara pada pelajaran IPA materi hubungan makhluk hidup dan lingkungannya dengan menerapkan pembelajaran Model kooperatif Group Investigation dengan indikator.
Kegiatan Awal (20 menit)
 Guru Mengabsensi siswa kelas IV SD Negeri Empeh Mon Ara
 Menyampaikan materi pembelajaran hari ini.
Kegiatan Inti (60 menit)
 Memberikan penjelasan secara klasikal tentang materi hubungan Makhluk Hidup dan Lingkungannya, selanjutnya siswa kelas IV SD Negeri Empeh Mon Ara bekerja dalam kelompok masing-masing dibimbing oleh guru untuk menyelesaikan tugas yang diberikan,
 Mengadakan observasi terhadap kegiatan siswa kelas IV SD Negeri Empeh Mon Ara selama proses pembelajaran hubungan Makhluk Hidup dan Lingkungannya berlangsung,
 Siswa kelas IV SD Negeri Empeh Mon Ara memaparkan hasil kerja kelompok didepan kelas.
Kegiatan Akhir (25 menit)
 Mengadakan tes tertulis tentang hubungan Makhluk Hidup dan Lingkungannya,
 Penilaian hasil tes tertulis.

c. Pengamatan (observing), yaitu mengamati proses pembelajaran di kelas IV SD Negeri Empeh Mon Ara dan menilai hasil tes sehingga diketahui hasilnya. Atas dasar hasil tersebut digunakan untuk merencanakan tindak lanjut pada siklus berikutnya.
d. Refleksi (reflecting), yaitu menyimpulkan pelaksanaan hasil pada siklus I.

Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran Siklus II

  1. Perencanaan (planning), terdiri atas kegiatan:
     Penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran di Kelas IV SD Negeri Empeh Mon Ara pada pelajaran IPA materi hubungan Makhluk Hidup dan Lingkungannya sesuai dengan Model kooperatif Group Investigation.
     Penyiapan skenario pembelajaran tentang pelajaran IPA materi hubungan Makhluk Hidup dan Lingkungannya sesuai dengan Model kooperatif Group Investigation.
     Penyiapan soal tes dan instrumen observasi materi hubungan Makhluk Hidup dan Lingkungannya
     Merencanakan membentuk kelompok untuk siswa kelas IV SD Negeri Empeh Mon Ara, dimana satu kelompok terdiri dari 4-5 orang sesuai dengan Model kooperatif Group Investigation.

  2. Pelaksanaan (acting), Dengan langkah-langkah sebagai berikut :
    Kegiatan Awal (20 menit)
     Guru mengabsensi siswa kelas IV SD Negeri Empeh Mon Ara
     Melakukan tanya jawab menyangkut materi pertemuan pertama
     Menyampaikan materi Makhluk Hidup dan Lingkungannya pada pembelajaran hari ini
    Kegiatan Inti (60 menit)
     Memberikan penjelasan kepada siswa kelas IV SD Negeri Empeh Mon Ara secara klasikal terhadap materi hubungan Makhluk Hidup dan Lingkungannya
     Di dalam kelompoknya masing-masing, siswa kelas IV SD Negeri Empeh Mon Ara mengikuti pembelajaran materi hubungan Makhluk Hidup dan Lingkungannya dengan model Kooperatif Tipe Group Investigation untuk menyelesaikan soal latihan yang ada di lembar kerja siswa,
     Mengadakan observasi tentang proses pembelajaran materi hubungan Makhluk Hidup dan Lingkungannya,
     Siswa kelas IV SD Negeri Empeh Mon Ara memaparkan hasil kerja kelompok didepan kelas.
    Kegiatan Akhir (25 menit)
     Mengadakan tes tertulis kedua tentang hubungan makhluk hidup dan lingkungannya,
     Penilaian hasil tes tertulis.

  3. Pengamatan (observing), yaitu mengamati proses pembelajaran IPA materi hubungan Makhluk Hidup dan Lingkungannya di kelas IV SD Negeri Empeh Mon Ara dan menilai hasil tes untuk mengetahui kebenaran Model yang diterapkan.

  4. Refleksi (reflecting), yaitu menyimpulkan hasil pada pelaksanaan siklus II.

Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran Siklus III

  1. Perencanaan (planning), terdiri atas kegiatan:
     Penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran IPA di kelas IV SD Negeri Empeh Mon Ara materi Makhluk Hidup dan Lingkungannya harus sesuai dengan Model kooperatif Group Investigation.
     Penyiapan skenario pembelajaran materi hubungan Makhluk Hidup dan Lingkungannya harus sesuai dengan Model kooperatif Group Investigation.
     Membentuk kelompok siswa kelas IV SD Negeri Empeh Mon Ara, dimana satu kelompok terdiri dari 4-5 orang yang sesuai dengan Model kooperatif Group Investigation
  2. Pelaksanaan (acting), dengan langkah-langkah pembelajaran sebagai berikut :
    Kegiatan Awal (20 menit)
     Guru Mengabsensi siswa kelas IV SD Negeri Empeh Mon Ara
     Guru memberi apersepsi kepada siswa kelas IV SD Negeri Empeh Mon Ara atas kehadirannya 100%
     Menyampaikan materi pembelajaran tentang hubungan Makhluk Hidup dan Lingkungannya pada pertemuan ketiga ini di kelas IV SD Negeri Empeh Mon Ara.
    Kegiatan Inti (60 menit)
     Guru menyuruh siswa kelas IV SD Negeri Empeh Mon Ara perwakilan dari kelompok untuk menjelaskan hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya
     Perwakilan kelompok siswa kelas IV SD Negeri Empeh Mon Ara menjelaskan hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya
     Siswa kelas IV SD Negeri Empeh Mon Ara mengamati tentang penjelasan ekosistem kebun , kolam hias, sawah dan hutan yang disampaikan oleh kelompok-kelompok yang bebeda
     Siswa mengamati dan memahami bahwa pencemaran, penebangan dan kebakaran hutan merusak kelestarian lingkunganmemberikan penjelasan secara klasikal terhadap materi pembelajaran
     Di dalam kelompoknya masing-masing, siswa kelas IV SD Negeri Empeh Mon Ara mengikuti pembelajaran dengan Model Kooperatif Tipe Group Investigation untuk menyelesaikan soal latihan yang ada di lembar kerja siswa.
     Mengadakan observasi tentang proses pembelajaran hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya
     Siswa memaparkan hasil kerja kelompok didepan kelas.
    Kegiatan Akhir (25 menit)
     Mengadakan tes tertulis tentang hubungan makhluk hidup dan lingkungannya,
     Penilaian hasil tes tertulis.
  3. Pengamatan (observing), yaitu mengamati proses pembelajaran dan menilai hasil tes siswa kelas IV SD Negeri Empeh Mon Ara untuk mengetahui kebenaran Model Kooperatif Tipe Group Investigation yang diterapkan.
  4. Refleksi (reflecting), yaitu menyimpulkan pelaksanaan hasil tindakan pada siklus III.

Data-data yang diperlukan dalam perbaikan ini diperoleh melalui observasi pengolahan belajar IPA materi Makhluk Hidup dan Lingkungannya dengan Model Kooperatif Tipe Group Investigation, observasi aktivitas siswa dan guru kelas IV SD Negeri Empeh Mon Ara berdasarkan intrumen APKG PKP 1 dan APKG PKP 2, serta dengan tes formatif.

C. Teknik Analisis Data
Untuk menganalisis tingkat keberhasilan atau persentase keberhasilan siswa kelas IV SD Negeri Empeh Mon Ara Kecamatan Mutiara Timur setelah proses belajar mengajar pelajaran IPA materi Makhluk Hidup dan Lingkungannya setiap putarannya dilakukan dengan cara memberikan evaluasi berupa soal tes tertulis pada setiap akhir putaran. Analisis ini dihitung dengan menggunakan rumus statistik sederhana yaitu:

  1. Untuk menilai ulangan atau tes formatif
    Peneliti melakukan penjumlahan nilai yang diperoleh siswa kelas IV SD Negeri Empeh Mon Ara Kecamatan Mutiara Timur, yang selanjutnya dibagi dengan jumlah siswa yang ada di kelas tersebut sehingga diperoleh rata-rata tes formatif dapat dirumuskan:
    (Sudijono, 2005:43)
    Keterangan:
    P = persentase yang dicari
    F = frekuensi jawaban yang benar
    N= jumlah soal

  2. Untuk ketuntasan belajar
    Ada dua kategori ketuntasan belajar yaitu secara perorangan dan secara klasikal. Berdasarkan petunjuk pelaksanaan belajar mengajar kurikulum 1994 (Depdikbud, 1994), yaitu seorang siswa telah tuntas belajar bila telah mencapai skor 65% atau nilai 65, dan kelas disebut tuntas belajar bila di kelas tersebut terdapat 85% yang telah mencapai daya serap lebih dari atau sama dengan 65%. Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar digunakan rumus sebagai berikut:

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian dan Perbaikan Pembelajaran
Berdasarkan observasi dan hasil diskusi dengan supervisor 2 dan penilai dari pelaksanaan penelitian perbaikan pembelajaran mata pelajaran IPA materi makhluk hidup dan lingkungannya di kelas IV SD Negeri Empeh Mon Ara, diperoleh hasil bahwa perlu diadakannya perbaikan pembelajaran di setiap siklus. Setelah melaksanakan proses pembelajaran tiga siklus untuk materi makhluk hidup dan lingkungannya maka terdapat temuan sebagai berikut :

  1. Deskripsi Hasil Siklus I
    a. Tahap Perencanaan
    Siklus pertama direncanakan pada bulan Oktober pada kompetensi dasar mendeskripsikan hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Perencanaan penelitian perbaikan pembelajaran siklus pertama meliputi :
  2. Melakukan konsultasi dan bimbingan penyusunan rencana pelaksanaan perbaikan pembelajaran mata pelajaran IPA materi Makhluk Hidup dan Lingkungannya dengan penilai dan supervisor 2 di kelas IV SD Negeri Empeh Mon Ara.
  3. Menyiapkan instrumen APKG 1 dan APKG 2 dan menyusun skenario pembelajaran, menyiapkan alat dan bahan serta media pembelajaran yang relevan untuk siswa kelas IV SD Negeri Empeh Mon Ara.
  4. Menyusun tes awal (tanya jawab) dan tes akhir (uji kompetensi)
  5. Menyiapkan bahan-bahan observer yang dibutuhkan.
    Perencanaan perbaikan pembelajaran adalah memusatkan perhatian siswa kelas IV SD Negeri Empeh Mon Ara untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi makhluk hidup dan lingkungannya melalui Model kooperatif Tipe Group Investigation.

b. Tahap Kegiatan dan Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus I dilaksanakan pada tanggal 19 Oktober 2017 di kelas IV semester I (Ganjil) pada kelas IV SD Negeri Empeh Mon Ara Kecamatan Mutiara Timur dengan jumlah siswa 27 siswa. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai guru. Adapun proses belajar mengajar mengacu pada rencana perbaikan pembelajaran (RPP) mata pelajaran IPA materi Makhluk Hidup dan Lingkungannya yang telah dibuat dan dapat dilihat dilampiran. Kegiatan ini dilakukan dengan tiga kali pertemuan. Pada akhir pembelajaran diberikan evaluasi dalam bentuk soal pilihan uraian yang terdapat dalam lampiran.
Dari hasil penelitian perbaikan pembelajaran pada Siklus 1 mata pelajaran IPA materi Makhluk Hidup dan Lingkungannya di kelas IV SD Negeri Empeh Mon Ara dengan menerapkan Model kooperatif Tipe Group Investigation diperoleh nilai rata-rata Hasil Belajar belajar siswa adalah 54 dan jumlah siswa yang tidak tuntas pada siklus pertama ini adalah 20 orang siswa termasuk satu orang siswa yang tidak hadir pada pelaksanaan siklus ini, jumlah siswa yang tuntas pada siklus pertama ini hanya 7 orang siswa, sedangkan persentase ketuntasan belajar tercapai 26%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa pada siklus pertama secara klasikal siswa belum tuntas belajar, karena siswa yang memperoleh nilai ≥ 65 hanya sebesar 25 %. lebih kecil dari persentase ketuntasan yang dikehendaki yaitu sebesar 85%. Hal ini disebabkan karena siswa masih merasa baru dan belum mengerti apa yang dimaksudkan dan digunakan oleh guru dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif Tipe Group Investigation.

c. Observasi
Hasil observasi yang dilakukan pada siklus I ini antara lain adalah aktivitas siswa saat PBM berlangsung dan pelaksanaan PBM yang diselenggaran oleh guru. Hasil observasi guru terhadap aktivitas siswa pada saat proses belajar mengajar berlangsung dengan menggunakan lembar observasi APKG 2, dari nilai APKG 2 terlihat bahwa guru masih kurang menguasai materi dan kurang dalam mengontrol kelas serta aktivitas siswa masih sangat rendah PBM cendrung monoton banyak siswa yang tidak memperhatikan penjelasan guru. sehingga bisa dikatakan bahwa pada siklus ini kemampuan guru masih sangat rendah sehingga perlu dilakukan perbaikan pada siklus berikutnya.

d. Refleksi
Setelah siklus pertama selesai dilaksanakan beserta penilaian terhadap hasil belajar siswa, aktivitas siswa dan kemampuan guru dalam melaksanakan PBM. Kelebihan dan kelemahan dalam pembelajaran IPA materi Makhluk Hidup dan Lingkungannya di kelas IV SD Negeri Empeh Mon Ara dengan menerapkan Model kooperatif Tipe Group Investigation adalah sebagai berikut :
• Kelebihannya antara lain :
Dengan materi tentang makhluk hidup dan lingkungannya siswa kelas IV SD Negeri Empeh Mon Ara siswa dapat dengan mudah berintraksi dalam kelompok serta menanggapi pertanyaan yang diberikan oleh guru dan dapat menulis tentang makhluk hidup dan lingkungannya dalam pembelajaran karna siswa kelas IV SD Negeri Empeh Mon Ara kebanyakan sering pergi kesawah mengikuti orang tuanya.
• Kelemahannya adalah

  • Penjelasan yang diberikan guru kurang menarik siswa karena gambar yang diberikan kurang menarik.
  • Siswa belum terbiasa dengan Model kooperatif Tipe Group Investigation yang diterapkan oleh guru
  • Guru masih kurang ketrampilan dalam menerapkan Model kooperatif Tipe Group Investigation.
  • Banyak pertanyaan guru masih belum dipahami oleh siswa.
  • Guru dalam melakukan kegiatan pembelajaran tidak menentukan dan memberikan tenggang waktu kegiatan.
  1. Deskripsi Hasil Siklus II
    a. Tahap Perencanaan
    Siklus kedua direncanakan pada minggu ketiga bulan Oktober yaitu pada tanggal 26 oktober 2017 tentang materi makhluk hidup dan lingkungannya. Perencanaan penelitian perbaikan pembelajaran siklus pertama meliputi :
  2. Melakukan konsultasi dan bimbingan penyusunan rencana pelaksanaan perbaikan pembelajaran pada siklus ke dua dengan penilai.
  3. Menyiapkan instrumen APKG 1 dan APKG 2 dan menyusun skenario pembelajaran, menyiapkan alat dan bahan serta media pembelajaran tentang materi makhluk hidup dan lingkungannya yang sesuai.
  4. Menyusun tes awal (tanya jawab) dan tes akhir (uji kompetensi)
  5. Menyiapkan bahan-bahan observer yang dibutuhkan.
    Perencanaan perbaikan pembelajaran adalah memusatkan perhatian siswa untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi tentang makhluk hidup dan lingkungannya melalui perbaikan yang telah direncanakan dengan supervisor 2 serta penilai dan kepala Sekolah.

b. Tahap Kegiatan dan Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus II dilaksanakan pada tanggal 26 oktober 2017 di kelas IV semester I (ganjil) SD Negeri Empeh Mon Ara Kecamatan Mutiara Timur dengan jumlah siswa 27 siswa. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai guru. Adapun proses belajar mengajar mengacu pada rencana pelajaran dengan memperhatikan revisi pada siklus I, sehingga kesalahan atau kekurangan pada siklus I tidak terulang lagi pada siklus II. Pengamatan (observasi) dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan belajar mengajar.
Pada akhir proses belajar mengajar siswa kelas SD Negeri Empeh Mon Ara SD Negeri Empeh Mon Ara diberi tes formatif II dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam proses belajar mengajar pembelajaran IPA materi Makhluk Hidup dan Lingkungannya yang telah dilakukan. Instrumen yang digunakan adalah tes formatif II.
Dari hasil penelitian perbaikan pembelajaran pada Siklus II mata pelajaran IPA materi Makhluk Hidup dan Lingkungannya di kelas IV SD Negeri Empeh Mon Ara dengan menerapkan Model kooperatif Tipe Group Investigation diperoleh nilai rata-rata Hasil Belajar belajar siswa telah mengalami peningkatan yaitu 64 dan jumlah siswa yang tidak tuntas pada siklus 2 ini adalah 11 orang siswa karena kehadiran siswa pada pelaksanaan siklus ke 2 ini lengkap, jumlah siswa yang tuntas pada siklus pertama ini adalah naik menjadi 16 orang siswa, sedangkan persentase ketuntasan belajar tercapai 59%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa pada siklus ke 2 secara klasikal siswa mengalami penurunan yang belum tuntas belajar, karena siswa yang memperoleh nilai ≥ 65 hanya sebesar 59%. Tetapi guru mata pelajaran IPA materi Makhluk Hidup dan Lingkungannya di kelas IV SD Negeri Empeh Mon Ara belum merasa puas apa yang sudah didapatkannya karna persentase ketuntasan yang dikehendaki belum mencapai angka sebesar 85%, namun telah mengalami peningkatan sedikit dari siklus II. Adanya peningkatan hasil belajar siswa ini karena setelah guru menginformasikan bahwa setiap akhir pelajaran akan selalu diadakan tes sehingga pada pertemuan berikutnya siswa lebih termotivasi untuk belajar. Selain itu siswa juga sudah mulai mengerti apa yang dimaksudkan dan dinginkan oleh guru dengan menerapkan Model kooperatif Tipe Group Investigation.

c. Observasi
Hasil observasi yang dilakukan pada siklus II ini antara lain adalah aktivitas siswa saat PBM berlangsung dan pelaksanaan PBM IPA yang diselenggaran oleh guru. Hasil observasi guru terhadap aktivitas siswa kelas IV SD Negeri Empeh Mon Ara pada saat proses belajar mengajar berlangsung dengan menggunakan lembar observasi APKG 2, dari nilai APKG 2 terlihat bahwa aktivitas guru dalam PBM sudah mengalami peningkatan hal ini dapat dilihat dari hasil nilai APKG 2. Aktivitas siswa dalam pembelajaran sudah banyak mengalami perubahan kosentrasi belajar serta motivasi belajar siswa sudah meningkat hal ini dapat dilihat dari banyak siswa yang mengaju dan menanggapi pertanyaan dari guru maupun dari siswa yang lain.

d. Refleksi
Setelah siklus kedua selesai dilaksanakan beserta penilaian terhadap hasil belajar siswa, aktivitas siswa dan kemampuan guru dalam melaksanakan PBM mata pelajaran IPA materi Makhluk Hidup dan Lingkungannya di kelas IV SD Negeri Empeh Mon Ara, guru peneliti bersama dengan pembimbing membuat pertemuan untuk membahas tentang tindakan yang harus diperbaiki serta tindakan yang harus dipertahankan pada proses belajar mengajar di siklus II . Kelebihan dan kelemahan pada siklus II dalam pembelajaran IPA materi Makhluk Hidup dan Lingkungannya di kelas IV SD Negeri Empeh Mon Ara dengan menerapkan Model kooperatif Tipe Group Investigation adalah sebagai berikut :
Kelebihannya antara lain :

  • Penggunaan media gambar tentang materi Makhluk Hidup dan Lingkungannya yang menarik dapat meningkatkan semangat siswa kelas IV SD Negeri Empeh Mon Ara dalam belajar pada siklus II.
  • Perbaikan pertanyaan yang baik saat berlangsunya pembelajaran pada siklus II dari guru sudah dapat dimengerti oleh siswa.
    Kelemahannya adalah :
  • Kebanyakan siswa sudah memahami model pembelajarn kooperatif sehingga Kurang cukupnya waktu yang tersedia untuk menyuruh sebagian atau seluruh siswa dalam membacakan catatan yang telah disiapkan oleh siswa kelas IV SD Negeri Empeh Mon Ara.
  • Masih ada siswa kelas IV SD Negeri Empeh Mon Ara yang belum mencapai ketuntasan belajar minimal
  1. Deskripsi Hasil Siklus III
    a. Tahap Perencanaan
    Pada tahap ini dipersiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari rencana pelajaran IPA materi Makhluk Hidup dan Lingkungannya di kelas IV SD Negeri Empeh Mon Ara siklus ke 3, soal tes formatif 3 dan alat-alat pengajaran yang mendukung. Perencanaan penelitian perbaikan pembelajaran siklus pertama meliputi :
  2. Melakukan konsultasi tentang permasalahan yang terjadi pada pelaksanaan perbaikan pembelajaran di siklus II dan meminta bantu kepada kepala sekolah dalam penyusunan rencana pelaksanaan perbaikan pembelajaran untuk siklus Ke 3.
  3. Menyiapkan instrumen APKG 1 dan APKG 2 dan menyusun skenario pembelajaran, menyiapkan alat dan bahan serta media pembelajaran yang relevan dengan pelajaran IPA materi Makhluk Hidup dan Lingkungannya di kelas IV SD Negeri Empeh Mon Ara
  4. Menyusun tes awal (tanya jawab) dan tes akhir (uji kompetensi)

b. Tahap kegiatan dan pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus III dilaksanakan pada tanggal 2 November 2017 di kelas IV SD Negeri Empeh Mon Ara Kecamatan Mutiara Timur dengan jumlah siswa 27 siswa. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai guru. Adapun proses belajar mengajar mengacu pada rencana pelajaran dengan memperhatikan revisi pada siklus II, sehingga kesalahan atau kekurangan pada siklus II tidak terulang lagi pada siklus III. Pengamatan (observasi) dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan belajar mengajar.
Pada akhir proses belajar mengajar siswa diberi tes formatif III dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam proses belajar mengajar yang telah dilakukan.
Berdasarkan nilai rata-rata tes formatif sebesar 80 dan dari 27 siswa yang telah tuntas sebanyak 24 siswa dan 3 siswa belum mencapai ketuntasan belajar. Maka secara klasikal ketuntasan belajar yang telah tercapai sebesar 85,19 % . Hasil pada siklus III ini mengalami peningkatan lebih baik dari siklus II. Adanya peningkatan hasil belajar pada siklus III ini dipengaruhi oleh adanya peningkatan kemampuan guru dalam menerapkan belajar dengan Model kooperatif tipe Group Investigation sehingga siswa menjadi lebih terbiasa dengan pembelajaran seperti ini sehingga siswa kelas IV SD Negeri Empeh Mon Ara lebih mudah dalam memahami materi yang telah diberikan.

c. Refleksi
Pada tahap ini akan dikaji apa yang telah terlaksana dengan baik maupun yang masih kurang baik dalam proses belajar mengajar di kelas IV SD Negeri Empeh Mon Ara dengan Penerapan Model kooperatif Tipe Group Investigation. Dari data-data yang telah diperoleh dapat diuraikan sebagai berikut:

  1. Selama proses belajar mengajar guru kelas IV SD Negeri Empeh Mon Ara telah melaksanakan semua pembelajaran dengan baik. Meskipun ada beberapa aspek yang belum sempurna, tetapi persentase pelaksanaannya untuk masing-masing aspek cukup besar.
  2. Berdasarkan data hasil pengamatan diketahui bahwa siswa kelas IV SD Negeri Empeh Mon Ara aktif selama proses belajar berlangsung.
  3. Kekurangan pada siklus-siklus sebelumnya sudah mengalami perbaikan dan peningkatan sehingga menjadi lebih baik.
  4. Hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri Empeh Mon Ara pada siklus III mencapai ketuntasan.

E. Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran
Berdasarkan hasil penelitian di kelas IV SD Negeri Empeh Mon Ara pada pelajaran IPA materi hubungan makhluk dan lingkungannya menunjukkan bahwa Model kooperatif Tipe Group Investigation memiliki dampak positif dalam meningkatkan Hasil Belajar belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari semakin mantapnya pemahaman siswa terhadap materi hubungan makhluk dan lingkungannya yang disampaikan guru (ketuntasan belajar meningkat dari siklus I, II, dan III) yaitu masing-masing 26% ,59% dan 85,19%. Pada siklus III ketuntasan belajar siswa secara klasikal telah tercapai.
Berdasarkan analisis dari supervisor 2 serta para penilai-penilai dalam perbaikan pembelajaran IPA di kelas IV SD Negeri Empeh Mon Ara Kabupaten Pidie, diperoleh aktivitas siswa dalam materi hubungan makhluk dan lingkungannya dengan Model kooperatif Tipe Group Investigation yang paling dominan adalah mendengarkan/memperhatikan penjelasan guru, dan diskusi antar siswa/antara siswa dengan guru. Jadi dapat dikatakan bahwa aktivitas isiwa dapat dikategorikan aktif.
Sedangkan untuk aktivitas guru kelas IV SD Negeri Empeh Mon Ara Kabupaten Pidie selama pembelajaran telah melaksanakan langkah-langkah belajar dengan kooperatif Tipe Group Investigation dengan baik. Hal ini terlihat dari aktivitas guru yang muncul di antaranya aktivitas membimbing dan mengamati siswa dalam mengerjakan kegiatan LKS/menemukan konsep, menjelaskan, memberi umpan balik/evaluasi/tanya jawab dimana persentase untuk aktivitas di atas cukup besar.

V. SIMPULAN DAN SARAN TINDAK LANJUT
A. Simpulan
Dari hasil penelitian perbaikan pembelajaran IPA pada semester ganjil di kelas IV di SD Negeri Empeh Mon Ara Kabupaten Pidie Provinsi Aceh Tahun pelajaran 2017/2018 yang telah dilakukan selama tiga siklus, dan berdasarkan seluruh pembahasan serta analisis yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan sebagai berikut:

  1. Pembelajaran IPA pada kelas IV Tahun pelajaran 2017/2018 semester ganjil di SD Negeri Empeh Mon Ara dengan penerapan model kooperatif tipe Group Investigation memiliki dampak positif terhadap peningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri Empeh Mon Ara. yang ditandai dengan peningkatan ketuntasan belajar siswa dalam setiap siklus, yaitu siklus I (26%), siklus II (59%), siklus III (85,19%).
  2. Penerapan model kooperatif tipe Group Investigation memiliki kolerasi positif terhadap peningkatan motivasi belajar siswa kelas IV SD Negeri Empeh Mon Ara. Kolerasifitas positif tersebut ditandai dengan melonjaknya dalam pencapaian nilai ketuntasan siswa.

B. Saran Tindak Lanjut
Dari hasil penelitian perbaikan pembelajaran IPA pada kelas IV Tahun pelajaran 2017/2018 semester ganjil di SD Negeri Empeh Mon Ara yang telah dilakukan selama tiga siklus yang diperoleh dari uraian sebelumnya agar proses belajar mengajar mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam lebih efektif dan lebih memberikan hasil yang optimal bagi siswa, maka disampaikan saran sebagai berikut:

  1. Dalam rangka meningkatkan Hasil Belajar belajar siswa, guru hendaknya lebih sering melatih siswa dengan berbagai model, walau dalam taraf yang sederhana, dimana siswa nantinya dapat menemukan pengetahuan baru, memperoleh konsep dan keterampilan, sehingga siswa berhasil atau mampu memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya.
  2. Perlu adanya penelitian yang lebih lanjut, karena hasil penelitian ini hanya dilakukan pada semester ganjil pada pelajaran IPA Materi Makhluk Hidup dan Lingkungannya di SD Negeri Empeh Mon Ara Kecamatan Mutiara Timur Kabupaten Pidie Tahun pelajaran 2017/2018.
  3. Untuk penelitian yang serupa hendaknya dilakukan penelitian perbaikan pembelajaran lebih lanjut agar diperoleh hasil yang sangat memuaskan.

DAFTAR PUSTAKA

Anitah,W, Sri (2014). Materi Pokok Strategi Pembelajaran di SD. Jakarta. Universitas Terbuka.

Anas Sudijono. (2010). Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Rajawali Press.

Ali, Muhammad. 1996. Guru Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindon.

Arikunto, Suharsimi. (2009). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta:Bumi
Aksara

Asmawi, zainun dan maulana Agus (2005) Tes dan Assessment di SD, Jakarta, Universitas Terbuka

Dahar, R.W. 1989. Teori-teori Belajar. Jakarta: Erlangga.

Darmodjo, Hendro Kaligis. 1991. Pendidikan IPA II. Jakarta : Departeman P dan K Dirjen Pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan Tenaga Kerja.

Depdikbud. 1997. Perangkat Pembelajaran. Jakarta : Depdikbud

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1994. Petunjuk Pelaksanaan Proses Belajar Mengajar, Jakarta. Balai Pustaka.

Djamarah, Syaiful Bahri. 2000. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineksa Cipta.

Hasibuan. J.J. dan Moerdjiono. 1998. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Kemmis, S. dan Mc. Taggart, R. 1988. The Action Research Planner. Victoria Dearcin University Press.

Marisa, dkk. (2014). Materi Pokok Komputer dan Media Pembelajaran. Jakarta : Universitas Terbuka.

Ngalim Purwanto, 1990, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis, Remaja Rosdakarya, Bandung, Cet, IV.

Saprianti, Amalia dkk, (2014), Pembelajaran IPA di SD, Universitas Terbuka, Jakarta

Sukiman, (1999). Ilmu Pengetahuan Alam Untuk SD, Bandung: Macanan Jaya

Toha. Muhammad,dkk (2014). Metode Penelitian. Jakarta : Universitas Terbuka.

Wahab, A. Aziz. et.al. (1986). Metodologi Pengajaran IPS. Jakarta : Karunika

Wahtudin,Din,dkk,(2014). Materi Pokok Pengantar Pendidikan, Jakarta :Universitas Terbuka.

Wardhani, IGAK, dkk,(2017) Materi Pokok Pemantapan Kemampuan Profesional, Tangerang Selatan : Universitas Terbuka.

Winataputra, Udin, S. 2001. Model-model Pembelajaran Inovatif. Jakarta Pusat: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.AYO GABUNG BERSAMA STEEMIT UNTUK SUKSES.jpg

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!