Biarkan... biarkan aku sendiri
menyendiri di ruang-ruang tempurung pikiranku
bersembunyi di antara cahaya mentari
bersemayam di sudut-sudut gelap membisu
bersenyawa dengan seonggok khayalanku
wahai sang fajar, jangan biarkan kita bertemu
sehingga ak nyaman terbuai dalam kehangatan sesaat
lalu ditinggalkan di senja temaram, terbaring kedinginan
wahai rembulan, jangan biarkan kita bertemu
sungguh aku benci kepalsuan
sinarmu semu refleksikan kemegahan yg bukan milikmu
maka, jangan paksa aku keluar
merangkak di antara kebisingan-kebisingan asing
lalu orang-orang menatap tajam
tersenyum palsu, berpaling dan asyik sendiri
memaksaku hanyut dalam keterasinganku
membuatku menjadi terasing di antara ke-asing-an baru
sehingga aku kembali menari sendiri di celah-celah pikiranku
biarkan... biarkan aku sendiri
menyendiri di ruang-ruang tempurung pikiranku
mengasingkan diri tanpa terasing
Lhoksukon
21/02/2016
*pertama kali dimuat di Serambi Indonesia