dingin masih melewati jendela
kamarmu, dan benda-benda bergeming
seperti anak kecil lelap tertidur
kau yang terjaga pada suatu pagi
mengusap wajahmu dan menyaksikan
langit kelabu memasuki mata
kaurapikan tempat tidurmu
bergegas menuju kehidupan
serba sempurna
saat membuka pintu
kerinduan masuk perlahan-lahan
menyentuh benda-benda, dan
hening pun bergelayut
di bawah matamu
kautahu, sunyi ini tak punya tempat selamanya
dan rindu ini pun tak kan kau dengar sampai mati
maka kusudahi saja semua ini
menutup mata, dan meringkuk
di kamar temaram
sampai hujan turun menjadi kawanku
sampai jendelamu penuh dengan embun