(Sumber gambar: google.com)
Di depan matamu berair mataku.
Di sini beku nadi dari luka dingin.
Di sana bayang-bayangku menari-nari.
Mencari maaf.
Kemarilah mataku untuk kulihat luka po-lala lala-po ku.
Buaya lumba-lumba kupu-kupu.
Pandai menangis lihai melompat tak kurang menarik.
membeli sebotol cuka sembilan ribu kata kasir seribu luka usah disumbang cuka bisa dibawa luka tak berlari-berlari cukupkah mengobati luka-gila? Untunglah di botol cuka itu ada tidak untuk luka!! Pocong sungsang satu satu pentung penting di asbak seratus puntung terbaring di bibir selinting bergantung di jantung sejuta detik berdegub di gugub sejumlah nama disebut diingat setempuk rindu di jalan seribu jarak terbentang menetaskan telur meneteskan anak anak merindukan temu menyaksikan pisah menyisakan kisah. Ngiiing.