Remaja dalam proses pertumbuhan dan perkembangan mencari jati diri perlu bimbingan. Keadaan transisi ini akan mempengaruhi baik buruknya masa depan mereka, bila tidak ada suatu arahan yang jelas. Salah satu bentuk arahan yang dapat diberikan pada mereka adalah proses pembentukan karakter. Sifat yang mestinya ditanamkan sejak dini dapat dikenalkan kepada mereka sebagai upaya pengenalan diri.
Proses mencari jati diri untuk dapat membentuk suatu karakter pribadi seharusnya dimulai dari “dalam”. Artinya upaya bersifat aktif mencari oleh diri sendiri, namun sebagian di antara remaja mengalami banyak kendala dalam memperolehnya. Sehingga dorongan-dorongan dari luar diperlukan untuk mencapai kepada taraf pengenalan diri tersebut.
Membentuk karakter melalui pendidikan merupakan suatu upaya membutuhkan waktu lama. Karena karakter sifatnya praktis, dimana materi yang diajarkan secara teoritis lebih kecil porsinya. Dia lebih banyak menyangkut bagaimana menghadapi dan bersikap dalam kehidupan dengan sepantasnya sesuai dengan nilai universal yang diyakini.
Pendidikan karakter adalah mengajarkan sejumlah nilai dasar universal dari kehidupan manusia seperti, jujur, tanggung jawab, berani, simpati, kedermawanan, kebebasan, sopan, kebersamaan dan pemeliharaan diri. Nilai-nilai dasar kemanusiaan ini sepatutnya dimiliki setiap remaja, di mana mereka akan menghadapi kenyataan hidup sendiri saat dewasa.
Dengan kesadaran nilai tersebut, mereka akan mampu menjadi manusia yang bertanggung jawab terhadap dirinya, mengambil keputusan yang cepat dan tepat dan menghargai keragaman dalam kehidupan. Nilai dasar ini juga akan membentuk karakter yang kuat menghadapi beragam problema kehidupan, tidak mudah patah semangat, gagap menghadapi perbedaan dalam hidup dan gagal menyelesaikan permasalahan dengan bijak.
Semua Kita Pendidik
Bangsa kita mungkin termasuk salah satu bangsa yang kalah dalam bidang kehidupan praktis. Lihat saja bagaimana pelajaran agama, pendidikan moral pancasila yang banyak berkaitan dengan pembentukan karakter masih banyak menimbulkan masalah. Persoalan sosial di masyarakat seperti banyaknya terjadi korupsi, pengelolaan pemerintahan yang tidak sehat secara umum. Di kalangan remaja terjadinya tawuran pelajar, pemerasan sesama pelajaran, kebut-kebutan di jalan, keluar dari sekolah sebelum waktunya dan sekarang yang dan sekarang gejala pergaulan bebas.
Metode yang memungkinkan terbentuknya karakter dapat dimulai dari hal kecil adalah dengan membiasakan sejumlah sikap yang baik, membentuk lingkungan di dalam keluarga dan masyarakat pada umumnya dan secar formal di sekolah.
Metode pembiasaan oleh sejumlah tokoh pendidikan dianggap sebagai metode yang bagus dalam membentuk karakter. Remaja jangan dibiarkan larut dalam ketidak disiplinan menggunakan waktunya secara bebas. Orang tua harus mendampinginya dalam menghadapi berbagai problema kehidupannya.
Sebagai remaja yang dikarenakan oleh pertumbuhan dan perkembangannya mereka menghadapi sejumlah problema keremajaan seperti: hubungan antar jenis, pencarian jati diri, pengenalan diri, tumbuhnya rangsang-rangsangan seksual dan pemanfaatan waktu luang.
Dalam menghadapi hubungan antar jenis terkadang sebagian remaja tidak terbuka, baik sesama temannya maupun dengan orang tua. Hal ini bisa jadi disebabkan tekanan lingkungan dunia Timur yang masih menjaga adab sopan santun. Namun penyelesaian yang bijak dalam menghadapi remaja yang sedang berkembang dan tumbuh ini harus bijak. Mereka harus di ajak untuk mau bertanggung jawab terhadap semua pilihannya, diberi kebebasan untuk memilih. Sehingga akan terbentuk diri yang bertanggung jawab, berani dan teguh pendirian.
Orang tua juga harus memberi contoh untuk tidak melakukan penyimpangan dengan anaknya. Kita dapat memetik mungkin dari pribadi Umar bin Khattab yang berani merajam anaknya yang berzina, sebagai bentuk membiasakan keteguhan jiwa. Walaupun hal tersebut sangat berat bagi jiwa setiap orang untuk membuat perilaku yang sedemikian rupa untuk orang yang di cintainya.
Hal kedua yang sangat memberi pengaruh bagi terbentuknya karakter yang bagus adalah lingkungan. Para filosof sering mengingatkan bahwa setiap orang adalah anak dari masyarakat atau lingkunganya. Artinya masyarakat baik akan memberi peluang bagi terbentuknya remaja yang baik, begitu juga halnya dengan masyarakat yang buruk.
Dalam ilmu sosial modern, sebagaimana di dalam ilmu eksakta juga dikenal rekayasa. Bagaimana merekayasa atau adanya proses perancangan bagi terbentuknya suatu masyarakat dengan model tertentu. Di masa lalu umat Islam misalnya telah sukses merekayasa masyarakat atau kota Yastrib dari kondisi peperangan yang uncivilize – tidak berperadan – menjadi kota yang berperadaban, yang kemudian di kenal kota madinah.( baca: Nurcholish Madjid, tentang asal kata madani).
Maka ide merancang suatu kondisi/model tertentu suatu masyarakat bukanlah suatu mustahil. Dalam kaitan dengan pembentukan karakter remaja adalah bagaimana dibangun kebersamaan untuk membentuk suatu lingkungan yang mendukung tumbuhnya remaja yang berkarakter. Model pendidikan holistik atau terpadu yang banyak digagas oleh para pakar pendidikan kiranya dapat dijadikan landasan.
Dalam model pendidikan holistik setiap komponen yang ada dalam masyarakat adalah pendidik. Mereka secara bersama-sama bertanggung jawab bagi pembentukan si remaja. Jadi sekolah hanyalah sebagai satu di antara trigger – pemicu – dalam pembentukan karakter remaja. Walau sekarang dalam kadar tertentu lembaga pendidikan formal di anggap telah gagal membentuk karakter bangsa. Jadi orang tua, kakak, teman sebaya, akan menjadi bagian yang mengarahkan bagi remaja untuk terbentuknya karakter mereka. Mungkin hal ini di dalam masyarakat kelompok lebih mudah dikembangkan, namun demikian bila ada politikal will dari pemegang kebijakan untuk mengkampanyekan pendidikan holistik dan perencanaan yang matang tentu akan bisa di laksanakan. Karena kita melihat pendidikan kita sekarang lebih banyak mengajar formalitas sertifikat dengan jumlah nilai tertentu, bukan menitik beratkan bagaimana remaja hidup di alam nyata.
Dengan terbentuknya kelompok masyarakat yang sadar akan pentingnya pembentukan karakter remaja bagi suatu bangsa. Maka kegagalan bangsa kita hari ini menyelesaikan problem sosial yang kronis mungkin akan terkurangi. Karena hari-hari sekarang bagi bangsa begitu banyak kehilangan pribadi yang mau memberi saat memimpin, mereka lebih banyak meminta kepada orang yang dipimpin. Dan kalau kita melupakan pembentukan karakter remaja dalam proses pendidikan. Janganlah terlalu berharap bangsa ini akan keluar dari krisis moral dan krisis lainnya yang sedang dialami di masa mendatang. Terakhir mungkin masih teringat pepatah yang sudah populer, remaja hari ini, adalah pemimpin esok hari.
Urgency of Teenage Character Education
Teenagers in the process of growth and development of seeking identity needs guidance. This transitional state will affect both their future bad, if there is no clear direction. One form of direction that can be given to them is the process of character formation. The nature that should be instilled early can be introduced to them as an effort to self-knowledge.
The process of finding the identity to form a personal character should start from "in". This means that the effort is actively seek by yourself, but some of the teenagers experience many obstacles in obtaining it. Thus external impulses are required to attain to that level of self-knowledge.
Character building through education is an effort that takes a long time. Because the character is practical, where the material is taught theoretically smaller portions. He is more concerned with how to deal with and behave in life appropriately in accordance with the universal value that is believed.
Character education is to teach a number of universal basic values of human life such as, honest, responsibility, courage, sympathy, generosity, freedom, courtesy, togetherness and self-preservation. The basic values of this humanity should belong to every teenager, where they will face the reality of their own life as adults.
With that awareness of value, they will be able to be responsible human beings, make quick and precise decisions and appreciate diversity in life. This basic value will also form a strong character to face various problems of life, not easily discouraged, stuttering facing differences in life and failing to solve problems wisely.
All of us Educators
Our nation may be one of the losing nations in the field of practical life. Just look at how religious lessons, moral education that many pancasila associated with the formation of characters still cause many problems. Social problems in society such as the number of corruption, unhealthy governance in general. Among adolescents the occurrence of student brawl, extortion of fellow lessons, the kebutan on the road, out of school prematurely and now that and now the symptoms of promiscuity.
Methods that allow the formation of characters can be started from a small thing is to familiarize a number of good attitudes, shaping the environment in the family and society in general and secar formal at school.
Methods of habituation by a number of educational leaders are considered as a good method in shaping character. Teenagers should not be allowed to dissolve in undisciplined use of their time freely. Parents should be with him in the face of various problems of his life.
As adolescents due to their growth and development they face a number of youthful problems such as inter-species relationships, self-discovery, self-knowledge, the growth of sexual stimuli and the use of leisure time.
In the face of inter-type relationships sometimes some teenagers are not open, both fellow friends and with parents. This could be due to the environmental pressures of the East which still maintain the polite manners. But a wise solution in the face of this growing and growing teenager should be wise. They must be invited to be responsible for all their choices, given the freedom to choose. So that will form a responsible self, courageous and steadfast establishment.
Parents should also set an example to not do deviations with their children. We may reap from the person of Umar bin Khattab who dared to stone his adulterous son, as a form of familiarization of the soul. Although it is very hard for everyone's soul to make such behavior for the person in his love.
The second thing that is very influential for the formation of a good character is the environment. The philosophers often remind that everyone is a child of society or society. This means that the good community will provide opportunities for the formation of good teenagers, as well as the bad community.
In modern social science, as in exact sciences is also known to be engineering. How to engineer or the existence of a design process for the formation of a society with a particular model. In the past, for example, Muslims have successfully manipulated the society or city of Yastrib from the condition of the war that uncivilize - no role - to become a civilized city, which later in the town of Madinah (Nurcholish Madjid, about the origin of the word madani).
So the idea of designing a particular condition / model of a society is not impossible. In connection with the formation of adolescent character is how built togetherness to form an environment that supports the growth of adolescents with character. Holistic or integrated education model that many initiated by educational experts would be the basis.
In the holistic education model every component that exists in society is educators. They are jointly responsible for the formation of the teenager. So school is just one of the trigger-triggers - in the formation of teenage characters. Although now in some degree formal education institutions are considered to have failed to shape the character of the nation. So parents, older siblings, peers, will be the part that leads teenagers to form their character. Perhaps this is within the community more easily developed, but if there is a political will of policy makers to campaign holistic education and planning that will certainly be done. Because we see our education now teaches certificate formalities with a certain amount of values, rather than emphasizing how teenagers live in the real world.
With the formation of groups of people who are aware of the importance of the formation of adolescent character for a nation. So the failure of our nation today to solve the chronic social problems may be reduced. Since the present day for the nation is so much a losing person who will give when to lead, they ask more to the lead. And if we forget the formation of adolescent character in the education process. Do not be too hopeful this nation will come out of the moral crisis and other crises that are being experienced in the future. The last may still remember the popular proverb, today's teen, is the leader of tomorrow.
Mantap
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Terima kasih @iqbalaguero
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Congratulations @irwandi! You have completed some achievement on Steemit and have been rewarded with new badge(s) :
Award for the number of posts published
Award for the number of upvotes
Award for the number of comments
You published 4 posts in one day
Click on any badge to view your own Board of Honor on SteemitBoard.
For more information about SteemitBoard, click here
If you no longer want to receive notifications, reply to this comment with the word
STOP
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Thanks for giving me Award
@steemitboard
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit