Pintu Geser Khas Rumah Tradisional Jepang

in rumah •  7 years ago 

Apakah kita termasuk penyuka dan penggemar budaya Jepang? Ataukah kita begitu tertarik dengan keunikan budayanya? Nah, berbicara mengenai seluk beluk keunikan budaya Jepang, terasa kurang lengkap bila tak membahas keunikan gaya khas rumah tradisional negara tersebut. Terdapat beberapa ciri khas sekaligus keunikan-keunikan tersendiri rumah tradisional khas negeri matahari terbit tersebut

Nah, salah satu ciri khas sekaligus juga menjadi keunikan tersendiri rumah tradisional negeri yang juga berjuluk negeri Sakura tersebut yaitu penggunaan pintu geser yang khas.Dalam Bahasa Jepang, pintu geser ini disebut Shoji. Pintu ini biasa dipasang sebagai pintu kamar ataupun sebagai front door (pintu utama) rumah.

Karena pintu tersebut menjadi bagian budaya Jepang, tak sedikit film, drama ataupun serial kartun negeri Sakura yang menampilkan pintu tersebut. Salah satunya yaitu serial kartun Doraemon. Dalam serial kartun yang sudah tak asing bagi anak-anak ini dan juga bagi sebagian besar masyarakat Indonesia ini, kita dapat melihat pintu kamar Nobita menggunakan pintu Shoji. Berikut contoh pintu Shoji yang dapat kita amati.


Gambar 1. Contoh Pintu Shoji

Terkait material yang digunakan pintu tersebut, pintu Shoji menggunakan kombinasi bahan kayu dan bahan kertas. Bahan kertas yang digunakan termasuk bahan yang dapat ditembus sinar matahari. Karenanya, memudahkan sinar matahari untuk memasuki bagian dalam ruangan. Adanya sinar matahari yang lebih banyak tentunya membuat ruangan terasa lebih segar dan lebih sehat. Selain itu, tentunya lebih menghangatkan para penghuni rumah yang berada di dalamnya.

Nah, bila kita menginginkan adanya kesan dan aura ‘Japanese Culture’ di dalam rumah, terlebih bagi penyuka budaya Jepang, dapat mencoba menambahkan pintu shoji di dalam rumah kita. Pintu ini dapat kita jadikan pintu kamar ataupun pintu ruangan lainnya. Bila rumah kita berukuran minimalis, sangat tepat memasang pintu shoji. Sebabnya, dibandingkan pintu saat ini yang dibuka-tutup dengan engsel, pintu shoji hanya membutuhkan sedikit ruang untuk membukanya. Bandingkan dengan pintu engsel yang membutuhkan lebih banyak ruang untuk dibuka-tutup.

Agar nuansa dan kesan ‘Japanese Culture’ semakin terasa, kita dapat memadukan pintu shijo dengan interior gaya minimalis. Sebagai informasi, interior rumah tradisional Jepang sebenarnya bergaya minimalis. Karenanya, secara mendasar, dalam interior rumah tradisional Jepang, tak terdapat begitu banyak furniture. Beberapa hal yang dapat kita lakukan agar ruangan tampak minimalis antara lain tak meletakkan sofa, tak menyimpan terlalu banyak barang, tak meletakkan furniture yang berdesain kompleks, ataupun tak terlalu banyak meletakkan barang-barang seni seperti lukisan.

Demikian, penjelasan singkat mengenai pintu shoji. Kesimpulannya, memasang pintu shoji, terlebih bagi pencinta budaya Jepang, dapat menjadi alternatif tepat untuk memberikan kesan dan aura ‘Japanese Culture’ di dalam rumah. Nah, apakah kita tertarik ingin memasang pintu Shoji dalam rumah? Bila ya, selamat mencoba lalu merasakan aura dan nuansa ‘Japanese Culture’ di dalam rumah kita…

Oleh: Rahadian
([email protected])

Referensi:

  1. https://www.houzz.com/ideabooks/52313239/list/12-elements-of-the-traditional-japanese-home
  2. http://freshome.com/2014/07/29/10-ways-to-add-japanese-style-to-your-interior-design/

Sumber Gambar:

  1. https ://cdn.pixabay.com/photo/2016/10/18/13/12/japan-1750129_960_720.jpg
Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!