SASTRA ACEH
Salam steemit
Kali ini saya akan melanjutkan ringkasan tentang Sastra Aceh dari buku Acehnologi karya pak KBA.
Kesastraan Aceh cendrung dirujuk pada sejarah Intelektual di Aceh pada abad ke 1- dan 17. Hal ini terbukti dalam karya syeikh hamza fansuri dan syeikh Nurdin Ar-raniry ,sayangnya cita sastra Aceh “tenggelam” seiring dengan kontribusi karya intektual ulama-ulama Aceh di dalam bahasa melayu. Dengan demikian karya-karya cendrung dilihat dan di analisa dari persepektif sejarah melayu. Maka sistem berpikir masyarakat Aceh tentu memiliki ciri-ciri yang berbeda dengan sistem reproduksi keilmuan yang ada di tempat lain. Dan juga ada faktor utama di dalam produksi pengetahuan intelektual Aceh pada masa itu adalah kosmologi sufi . salah satu karya instrumen penting yang memicu perlawanan terhadap penjajah tersebut adalah karya sastra yakni hikayat prang sabi yang bagaimana spirit orang Aceh dalam menerjang belanda. Karena itu,untuk memahami cara pandang orang Aceh, ada juga yang paling penting adalah Hadih Maja.
Adapun mengenai periode sastra Aceh, menuruh Mohd.Haryn membagi kepada 5 tahapan. Tahapan pertama adalah periode animisme yang ditandai dengan corak takhayul atau kepercayaan terhadap makhluk-makhluk yang memiliki kekuatan luar biasa. Tahapan kedua yaitu periode hindu dimana sastra aceh sudah mulai bersentuhan dengan alam kepercayaan hindu. Tahapan ketiga adalah periode antara hindu dan islam,dimana karya sastra aceh sudah mulai memahami proses pembaharuan dan pergeseran nilai budaya hindu ke nilai budaya islam. Tahapan keempat adalah periode islam,dimana karya sastra aceh telah dimulai mengalami perubahan yang sangat signifikan. Tahapan kelima periode mutakhir dimana karya sastra aceh, selain masih tetap mempertahankan pola ucap tradisional,sudah mulai bergerak ke arah inkonvesional,tidak terikat lagi terikat aturan-aturan yang statis. Karya sastra aceh memilikir latar tersendiri,yaitu budaya aceh,bahasa Aceh,dan konteks sejarah aceh. Spirit yang mendasari karya sastra aceh adalah islam yang dipantulkan ke dalam berbagai aspek dan rupa kehidupan rakyat aceh.
Adapun masing-masing konteks dari sastra aceh,misalnya akar kebudyaan aceh,terlihat dari penyampaian haba yang dari suatu generasi ke generasi selanjutnya. Sementara aspek kesejarah,memberikan indikasii yang kuat bahwa pada karya-karya sastra Aceh dan juga mampu dijadikan sebagai landasan untuk merekonstruksi sejarah aceh secara keseluruhan,diman sastra aceh sebagai sumber lokal daat dijadikan sebagai salah satu rujukan. Di indonesia,sastra aceh tenggelam seiring dengan dominasi sastra dari pulau jawa. Dengan kata lain untuk menilik kembali wajah aceh dalam setiap lintasan sejarah,karya sastra akan menjawab sekian rasa ingin tau kita. Selanjutnya dipahami bahwa sastra bagi orang aceh merupakan cara untuk membangkitkan kesadaran,yang mengybyngkan imajinasi sosial dan imajinasi kebatinan . fungsi sastra didalam masalah imajinasi sosial dan imajinasi sosial merupakan bagian dari ingatan kolektif terhadap suatu peristiwa yang dialami oleh masyarakat tertentu. Sastra aceh tidak hanya inti bagi masyarakat aceh juga merupakan sebagai “benteng”terdalam bagi orang di dalam menunjukkan kekuata ilham yang terdapat pada setiap dari diri sastrawan tersebut. Karna itu jika memahami dan mendalami jiwa orang aceh,maka mau tidak mau harus menekuni sastra orang aceh.
Karena itu,memahami aceh tanpa mendeladani sastra merupakan suatu kecatatan secara intelektual. Pendalaman terhadap seni sastra aceh perlu di benamkan kembali kepada generasi muda. Singkat kata,hampir semua kehidupan masyarakat aceh dilingkupi oleh seni sastra. Dapat dinyatakan masyarakat aceh merupakan masyarakat seni. Lantas ketiga proses modernisasi dan ICT berkembang,perlahan tai ast gerak seni sastra di aceh mulai redup. Cerita di gantikan dengan sinetron. Seni gerak di ganti dengan keybord. Seudati hanya di nimati oleh kalangan tertentu. Maka kondisi ini kemudian berubah dari masyarakat seni ke masyarakat non seni. Maka dari itu perlu generasi harus mendalami karya sastra yang gemilang daerah kita khususnya karya sastra aceh untuk menjaga kekhasan kita semua.