Alam kembali merajuk. Amarahnya tak terbendung. Manusia pun berduka. Gempa tektonik berkekuatan 6,4 skala richter (SR) mengguncang pulau Lombok sekitar pukul 06.47 Wita, Minggu (29/7).
Guncangan itu sekaligus menjadi duka mendalam bagi warga yang terdampak. Utamanya di Kecamatan Bayan Kabupaten Lombok Utara, Kecamatan Sembalun, Kecamatan Sambelia, Wanasaba, Pringgabaya, dan Aikmel Lombok Timur. Wilayah ini masuk dalam titik koordinat gempa 8,4 LS dan 116,5 BT. Tepatnya, berjarak 47 kilometer dengan kedalaman 24 kilometer arah timur laut Kota Mataram Provinsi NTB. Kekuatan gempa ini juga terasa di Pulau Sumbawa dan Bali.
Akibatnya, sebanyak 15 orang dinyatakan meninggal dunia, ratusan luka-luka dan ribuan rumah rusak. Data yang dihimpun Radar Lombok, warga yang meninggal dunia di Kabupaten Lombok Utara. Yaitu Janiarto, 8 tahun, asal Dusun Pademare Desa Sambik Elen, Rusdin, 34 tahun dari Desa Loloan, Natrinep, 11 tahun dari Desa Senaru Kecamatan Bayan. Kemudian Sandi, 20 tahun asal Sumbawa.
Korban yang mengalami luka-luka tercatat 39 orang di Kecamatan Bayan. Rumah rusak berat 41 unit, rusak sedang 74 unit, dan rusak ringan 148 unit. Kerusakan juga terjadi pada sarana ibadah, yakni 2 unit masjid, 1 musala, dan 2 pura. Di Kecamatan Kayangan, 2 orang terluka, 44 unit rumah rusak, Kecamatan Gangga 2 orang terluka, Kecamatan Tanjung 1 orang luka, 32 rumah rusak, 7 tempat ibadah rusak. Kemudian Kecamatan Pemenang, 1 sekolah rusak, 31 rumah, dan 2 orang terluka. Sehingga korban di KLU berjumlah 4 orang meninggal dunia, 46 orang terluka, dan 363 bangunan rusak.
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit