Super Blue Blood Moon Observation Preparation | Persiapan Pengamatan Super Blue Blood Moon |

in science •  7 years ago  (edited)

2014-05-17 21.03.01.jpg

The author preparing observations

Dear steemians. How are you today? I hope you are feeling well.

The astronomical phenomenon that will occur on January 31, 2018, attracted the attention of the public. Many people are interested to observe this rare phenomenon. The astronomical phenomenon that will occur in late January is the Super Blue Blood Moon. As one of the Astronomy lecturers in one of the State Universities in Lhokseumawe, this phenomenon is very motivating writers. The author does not want to miss this very special and rare occurrence.

Together with other Astronomy teams from the same Institute, observation activities will be conducted around Lhokseumawe Town. The activity begins with the Eclipse Shalat simultaneously at the nearest mosque with the observation location. To be a success and current observations, the authors in preparation for observation. Tools and observation materials such as telescopes prepared by the team of the Institute in accordance with the tasks that have been arranged. While the author preparing other purposes for the process of data retrieval. Among them is preparing the necessary Observation Table, free variable data and bound variables in the form of constants such as the distance of Earth to the Moon, the diameter of the Moon, and other supporting data. This is done for the smooth process of observation and data collection.

Observation process is planned to be accompanied shooting. For this purpose the telescope used is a telescope that can be connected with information technology and communication devices. Its usefulness is that the data collection process can be measured and valid. Many telescopes can be used to observe this phenomenon. One of them is the Unitron telescope.

teleskop-refraktor-unitron.jpg

Unitron Telescope

[Source]

This Unitron telescope has an objective lens diameter = 10.2 cm, with a focus/fire page = 150 cm. This telescope can be used for hilal observation (lunar child), observation / shooting lunar eclipse and solar eclipse, and celestial objects in a simple manner.The telescope is commonly used to make observations hilal, observations of lunar eclipses and solar eclipses, and shooting sunspots as well observation of other heavenly bodies. With a lens diameter of 13 cm, and the focus of 87 cm. Source

Preparations continue to be done so that the observation process is successful and smooth. As is known that the Total Moon Eclipse that will occur on January 31, 2018 has its own privileges. The specialty lies in the process of events where not only the Moon Eclipse alone. In the event will also occur supermoon, blue moon, and blood moon. Later the existence of the moon will look red when observed from Earth. This is caused by the event of the atmosphere of Earth's atmosphere.

Super-Blue-Blood-Moon-January-31-2018-1866.jpg

Super blue blood moon

[Source]

Therefore, the incidence of the red moon sighting is called Blood Red Moon. In addition to special, the event is also called a rare event. Scarcity is caused by very rare events like that. According to Astronomy records, the event occurs within 150 years.


Persiapan Pengamatan Super Blue Blood Moon


2014-05-17 21.03.01.jpg

Penulis melakukan persiapan pengamatan

Fenomena Astronomi yang akan terjadi pada tanggal 31 Januari 2018 menarik perhatian masyarakat luas. Banyak orang yang berminat untuk mengamati fenomena langka ini. Fenomena Astronomi yang akan terjadi di akhir Januari adalah Super Blue Blood Moon. Sebagai salah seorang pengajar Astronomi di salah satu Perguruan Tinggi Negeri di Lhokseumawe, fenomena ini sangat memotivasi penulis. Penulis tidak ingin melewatkan kejadian yang sangat istimewa dan langka ini.

Bersama tim Astronomi lainnya dari Institut yang sama, kegiatan pengamatan akan dilakukan di seputaran Kota Lhokseumawe. Kegiatan tersebut di awali dengan Shalat Gerhana secara bersamaan di Mesjid terdekat dengan lokasi pengamatan. Agar pengamatan berlangsung sukses dan lancar, penulis mempersiapkan keperluan pengamatan. Alat dan bahan pengamatan seperti teleskop dipersiapkan oleh tim dari Institut tersebut sesuai dengan tugas yang telah diatur. Sementara penulis mempersiapkan keperluan lain untuk proses pengambilan data. Diantaranya adalah mempersiapkan Tabel Pengamatan yang diperlukan, data variable bebas dan variable terikat yang berupa konstanta seperti jarak Bumi ke Bulan, diameter Bulan, serta data-data pendukung lainnya. Hal ini dilakukan demi kelancaran proses pengamatan dan pengumpulan data.

Proses pengamatan rencananya disertai pengambilan gambar. Untuk keperluan tersebut maka teleskop yang digunakan merupakan teleskop yang dapat dihubungkan dengan perangkat teknologi infromasi dan komunikasi. Kegunaannya adalah agar proses pengambilan data dapat terukur dan valid. Banyak teleskop yang dapat digunakan untuk mengamati fenomena ini. Salah satunya adalah teleskop Unitron.

teleskop-refraktor-unitron.jpg

Teleskop Unitron

[Sumber]

Teleskop Unitron ini memiliki diameter lensa objektif = 10,2 cm, dengan fokus / titik api = 150 cm. Teleskop ini bisa digunakan untuk pengamatan hilal (anak bulan), pengamatan / pemotretan gerhana bulan dan gerhana matahari, dan benda-benda langit secara sederhana.Teleskop ini biasa digunakan untuk melakukan pengamatan hilal, pengamatan gerhana bulan dan gerhana matahari, dan pemotretan bintik matahari serta pengamatan benda-benda langit lain. Dengan Diameter lensa 13 cm, dan fokus 87 cm. Sumber

Persiapan terus dilakukan agar proses pengamatan berlangsung sukses dan lancar. Sebagaimana diketahui bahwa Gerhana Bulan Total yang akan terjadi pada 31 Januari 2018 memiliki keistimewaan tersendiri. Keistimewaan tersebut terletak pada proses kejadian dimana tidak hanya Gerhana Bulan saja. Pada peristiwa tersebut juga akan terjadi supermoon, blue moon, dan blood moon. Nantinya keberadaan bulan akan terlihat berwarna merah saat di amati dari Bumi. Hal ini disebabkan oleh adanya peristiwa pembauran atmosfer Bumi.

Super-Blue-Blood-Moon-January-31-2018-1866.jpg

Super blue blood moon

[Sumber]

Oleh karena itu maka peristiwa penampakan Bulan berwarna merah ini disebut dengan Bulan Merah Darah. Selain istimewa, peristiwa tersebut juga disebut peristiwa langka. Kelangkaan tersebut disebabkan sangat jarang terjadi peristiwa seperti itu. Menurut catatan Astronomi, peristiwa tersebut terjadi dalam kurun waktu 150 tahun sekali.

Reference

  1. https://tinosyahbudi.wordpress.com/5-teleskop-yang-ada-di-observatorium-boscha-bandung/
  2. https://www.davidwolfe.com/super-blue-blood-moon-150-years/

Thank You, @darmawanbuchari


Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!
Sort Order:  

best article buddy so we get new information in this case. Nice @darmawanbuchari