MAHABBAH
Syeikh Abdul Qadir Al-Jailani رضى الله عنه menjelaskan :
فلا تحصل محبة الله تعالي الا بعد قهر الاعداء في وجودك من النفس الامارة واللوامة والملهمة وتطهره من الاخلاق الذميمة البهيمية كمحبة زيادة الاكل والشرب والنوم واللغو والسبعية كالغضب والشتم والضرب والقهر والشيطانية كالكبر والعجب والحسد والحقد وغير ذالك من الافات البدنية والقلبية
Maka mahabbah kepada Allah سبحانه وتعالی itu tidak akan tercapai, kecuali setelah engkau mampu melumpuhkan musuh-musuh yang ada di dalam dirimu sendiri. Yakni seperti nafsu amarah, nafsu lawwamah, dan nafsu mulhamah. Setelah terlumpuhkan, maka bersihlah dirimu dari sifat-sifat bahimiyah (binatang jinak) yang tercela seperti misalnya mencintai banyak makanan, minuman, tidur dan bercanda yang berlebihan. Dirimu juga bersih dari sifat-sifat sabu'iyah (binatang buas), seperti sifat marah, mencaci, memukul, dan memaksa.
Engkau juga bersih dari sifat-sifat syaitaniyyah (sifat-sifat setan), seperti sifat sombong, ujub, hasad, dengki dan dendam, serta terbebas pula dari sifat-sifat badan dan kalbu yang tercela lainnya.
[ SyeIkh Abdul Qadir Al-Jailani - Kitab Sirrul Asrar ] Via telegram : @Pencinta_Ahlulbait❤
Syeikh 'Abd al-Khaliq al-Shabrawi رحمة الله تعالى, dalam Maratib al-Nafs-nya, menyatakan :
" Ketahuilah bahwa orang yang ingin dipuji tentu berharap mendapat tempat yang tinggi di hati banyak orang dan inilah yang membuatnya bersikap seperti itu (yakni mengharap pujian). Sedangkan pengembara menuju jalan Hakikat harus berupaya merendahkan darjatnya di hati orang lain. Oleh kerana itu, (seharusnya) semakin tersisihlah (pada dirinya) rasa ingin dipuji dari jalan kebenaran." Via telegram : @Pencinta_Ahlulbait❤