Foto: ANP
Setelah empat tahun berjuang untuk merebut kembali Indonesia, Belanda akhirnya setuju untuk pergi. Namun, ada beberapa isu yang masih menjadi perdebatan dalam Konferensi Meja Bundar; siapa yang harus membayar utang luar negeri Hindia Belanda dan status wilayah Irian Barat (Papua).
Kurang dari delapan tahun setelah militer Belanda pergi, konflik mengenai Papua kembali muncul. Pemerintah Indonesia mengusir orang-orang Belanda dari Indonesia dan mengambil alih perusahaan Belanda di Indonesia karena Kerajaan Belanda menolak menyerahkan Papua. Kerajaan Belanda bersikeras bahwa Papua bukan bagian dari Indonesia karena masyarakatnya sangat berbeda dalam hal ras. Sedangkan pihak Indonesia menganggap bahwa seluruh bekas wilayah Hindia Belanda adalah wilayah Indonesia.
Memasuki tahun 1960-an konflik meningkat menjadi konflik militer. Indonesia menyiapkan pasukan untuk menyerbu Papua, sedangkan Belanda bersiap menyambut serangan. Belanda juga melatih pemuda Papua untuk berperang melawan Indonesia. Belanda menjanjikan kemerdekaan bagi Papua, dan beberapa pemuda Papua sangat antusias dengan gagasan ini.
Foto di atas menunjukkan kegiatan pelatihan yang dilakukan untuk pemuda Papua pada tanggal 13 Februari 1962. Pelatih Belanda melatih pemuda Papua dengan pelatihan dasar militer sehingga setidaknya mereka dapat dengan cepat dimobilisasi jika terjadi serangan dari Indonesia.
Meski akhirnya Papua bergabung dengan Indonesia, benih-benih keinginan untuk merdeka terus tumbuh di hati sebagian masyarakat Papua hingga saat ini. Perlawanan bersenjata masih sering terjadi di Papua, menuntut kemerdekaan. Indonesia tentu menolak melepaskan wilayah yang sangat kaya akan sumber daya alam itu, dan memilih mengerahkan militer untuk mengatasi masalah tersebut.