Day 8:
.
"Mama sudah nggak tahu lagi mau ditaruh dimana muka Mama. Temen-temen Mama selalu menanyakan kenapa kamu sekolah sampe S2 tapi sekarang cuma di rumah ngurus anak." Mama dengan wajah yang tak sejuk lagi mengatakan semua itu saat aku memutuskan resign dari dosen
.
"Ma, saya nggak bisa ninggalin anak sendiri di rumah. Ga ada ART. Aku sama suami nggak mudah percaya orang untuk menjaganya dari pagi sampe sore."
.
"Ya dibawa juga dong. Kan dosen nggak kayak kerja kantoran. Selesai ngajar kan bisa pulang."
.
"Tidak semudah itu, Ma. Mama percaya saja sama pilihan saya ini. Lagian kan saya masih kerja dari rumah. Nulis di internet itu juga kerjaan, Ma."
.
"Ah sudahlah. Kamu memang anak Mama yang susah diatur. Kamu ga kasihan sama orang tua yang sudah bayar sekolah mahal tapi cuma di rumah. Malu, Mama."
.
"Ma, memang sudah JALAN saya seperti ini. Toh, saya sudah daftar PNS beberapa kali tapi tetep ga diterima. Memang rezekinya bukan di situ. Apa Mama nggak bangga sama cucu Mama sekarang? Dia sudah bisa ikutin kemampuan kakeknya dalam bahasa Inggris."
.
Sampai sekarang Mama masih tidak begitu suka dengan apa yang menjadi pilihan saat ini. Tetapi bagi saya, jalan saya sebagai istri yaa nurut suami. Suami belum ijinkan bekerja karena si kecil tak ada yang jaga dan lagipula bekerja adalah tanggung jawabnya.
.
"Bunda tidak usah sedih. Tunjukkan saja sama Mama bahwa jalan yang kita pilih saat ini itu masih bisa membuatnya bangga. Minta terus sama Allah untuk membuka mata hati Mama." Suami memberi semangat sembari membesarkan volume kajian soal wanita.
.
@30haribercerita
ammabacabuku