Apa yang terlintas di kepala teman-teman saat membaca kata "Proposal". Bagi yang bergerak di bidang kontruksi mungkin akan terpikir proposal untuk bidding alias tender. Sedangkan untuk aktivis mahasiswa yang harus menggalang dana untuk sumber kegiatannya, kemungkinan besar kata Proposal akan link ke upaya pengajuan dana. Akan tetapi saya gak mau bicara hal serius itu di pagi buta begini.
Ceritanya nih masih jet lag habis holiday di Eropa minggu lalu. Jadi saya jabanin aja pagi buta gini masih melek. Untungnya punya mainan baru yaitu Steemit. Uhmm dapet lembaran curhat baru heuheuheu.
Ok back to Proposal. Pas saya dan keluarga di Menara Eiffel Paris, saat naik lift ke bagian atas, kami barengan pasangan yang mempunyai anak kecil. Nah di bagian atas Eiffel kan ada spot yang ditulisi Kiss here atau spot to kiss ☺️ Duh nulis ini aja saya udah senyum-2 sendiri. Voila gak dinyana laki-2 yang bareng satu lift ama saya ternyata melamar pasangannya sambil satu kakinya bersimpuh. Aih meleleh mak melihatnya. Mewek? Ya iyalah. Wong saya lihat film aja bisa nangis sampe mata bengkak, apalagi ini lihat kejadian nyata. Mimpi semua wanita penderita Cinderella Complex heuheuheu. Bayangkan dilamar di Menara Eiffel. Siapa sih yang nggak mau. Semua orang di lantai atas itupun bersorak saat si perempuannya berkata "Yes I do" then off course they're kissing 😻. Saya menoleh kanan kiri dan barisan kaum hawa menangis terharu semua because we're happy for her.
Sampai saya berpikir wow mimpi apa perempuan itu semalem dapat kejutan seperti itu. Tapi sekalipun saya seneng campur sedikit iri pada akhirnya penghiburan diri saya adalah seperti nasehat Cak Nun apakah kita mementingkan isi daripada kutangnya 😅. Masak iya hanya karena gak dilamar di Eiffel trus hidup perempuan gak amazing. Karena cerita Cinderella hanya berakhir dengan tag and they live happily ever after sesaat setelah scene mereka menikah, maka bukankah itu hanya penyerhanaan oleh penulisnya? Bahwa ternyata hidup berpasangan saking amazing sulit dijelaskan lagi. Atau justru sebaliknya bahwa ternyata yang namanya live happily ever after itu hanya ada di permukaan sesaat adegan pernikahan itu aja heuheuheu. Semoga tidak demikian.
So the conclusion, whether your man propose at Eiffel or not, happiness is depending on yourself. You choose to be happy or unhappy. Jadi ingat nasehat teman saya Hakuna Matata aka do not worry be happy ☺️
This thought dedicated to my team at LNK, the power puff girls. Being single and happy or getting married and happier. Cheer my happy closing team.
MM
Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!