Jika aku dimampukan untuk mengaatur hati manusia, aku ingin mengajakmu bertukar rasa, agar sesekali kamu turut merasakan berada di posisiku seperti apa.
Dan jika aku memperlakukanmu seperti kamu memperlakukanku, kamu pasti akan membenciku.
Aku tidak bisa memaksamu untuk belajar paham tentang apa apa yang tidak bisa aku bahasakan. Perihal sayang, rindu, cemburu, benci, gelisah semuanya menyatu dalam tubuh perasaan. Aku sudab cukup lama menyembunyikan nya dibalik diam yang tidak bisa ku terjemahkan.
Entah sudah berapa banyak waktu ku gunakan untuk terus mencoba berdamai dengan keadaan, perlahan lahan aku selalu berusaha menyapu bersih sisaa harapan yang masih berceceran. Kemudian setelahnya aku pun bersusah payah melumpuhkan sesuatu yang begitu besar menyimpannya dalam bentuk kenangan. Dialah ingatan.
Memang benar, namamu masuh menggema di jantung doa, tapi mungkin tak selamanya. Barangkali setelah takdir memintaku untuk bersedia merela. Semesta akan kembali mempertemukanku dengan cinta yang berbeda.
Caraku berterimakasih pada takdir hanyalah denga tidak mengutuk yang pernah ada. Dengan tidak mengenang, menyesali ataau menangisi.
Akan tiba disuatu hari nanti, saat aku jatuh bangun sendiri untuk menyembuhkan hati dari apa apa yang begitu melukai
Aku percaya, skenarioNya membimbingku untuk mendewasa, disadari atau tidak aku terbentuk menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya.
Hi! I am a robot. I just upvoted you! I found similar content that readers might be interested in:
https://www.facebook.com/PesanNasehaCintaIslami
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit