Photography : Wild Morning Glory

in smartphonephotography •  7 years ago  (edited)

IMG_20180222_082900_HDR.jpg

Wild Morning Glory. Ketika pertama kali ke Takengon, tahun 2007, saya terpesona dengan bunga-bunga berwarna ungu ini. Biasa saya lihat sebagai tanaman hias di pot dan kebun, di Dataran Tinggi Gayo ini justru tumbuh liar. Merambati pagar dan tanaman lain. Bahkan dianggap gulma, tanaman pengganggu.

IMG_20180222_082831_HDR.jpg

Lalu saya melihat, banyak tanaman 'mahal' di tempat lain, juga bernasib serupa di sini. Mint, dianggap gulma. Rambatan Chayote atau Labu Siam pun ditebas karena mengganduli batang-batang pohon di kebun.

Di tempat lain. Tanaman-tanaman itu dirawat dan dijaga dengan baik. Mungkin karena terlalu banyak, jadi dinilai tak berharga.

IMG_20180222_082818_HDR.jpg

Jadi terpikir. Bagaimana kalau alam membalas. Karena manusia sudah terlalu banyak, maka alam memutuskan manusia sudah menjadi hama. Lalu alam menciptakan mekanisme untuk menghabisi hama itu.

Konyol? Siapa yang bisa menjamin itu tidak akan terjadi?

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!
Sort Order:  

Ntar kalau manusia jadi gulma, terus gulma jadi apa??? 😀😀😀😀

Gulma jadi kesal. Trus demo. Menuntut haknya. Hehehe

Hahahaha... Cerdas

Kami ke Takengon tempo hari, wuuiihh gatal kali mau moto, cantik2 bunganya, tanamannya subur2.

Iya, bunga yg tumbuh di hutan, kebun, halaman. Kami juga sering motret, kadang-kadang sampai berhenti mendadak di pinggir jalan.

Tapi ga berlaku buat Bunga Desa. Itu ga berani foto, alamat kena sidang di rumah hahahaha

wakakakakka... kok nakal ini komen?

ini yang disebut "Bunga di Tepi Jalan" itu bang @dngaco ya ?

Tergantung jenis bunga yg dicari @mahlizarsafdi 😄

alaaaah, ka keunong lom adek bak bang sayed nyoe