Pada kesempatan kali ini saya akan kembali mencoba menulis review dari buku acehnologi dengan judul sosiologi Aceh, yang ditulis oleh Kamaruzzaman Bustamam-Ahmad, PH.D.
Teori-teori ilmu sosial dari pemikiran Marx di pengaruhi oleh pemikiran Hangel dalam bidang filsafat, Feurbach dalam bidang agama, Adam Smith dan Ricardo dalam bidang ekonomi. Dalam konteks sosial Marx sering menjadi “saksi sejarah” atau “pelaku sejarah” terhadap kebangkitan atau revolusi sosial di Eropa khususnya di Paris dan Jerman. Yang menarik Marx selalu merespon yang dia tekuni dan fenomena sosial dalam bentuk tulisan. Sehingga memahami sosiologi dari teori-teori Marx harus di barengi dengan pemahaman bagaimana konteks sejarah kehidupan Marx yang selalu berpindah-pindah dari satu setting sosial ke setting sosial lainnya. Sebagaimana Marx, kehidupan Durkheim juga tidak jauh berbeda, namun Durkheim lebih menyajikan pemikiran di kampus ketimbang Marx sebagai seorang intelektual-aktivis. Namun karya-karya Durkheim memberikan landasan pemikiran tentang kenyataan sosial, pemikiran Durkheim kemudian melahirkan aliran Fungsionalisme, peristiwa yang terjadi ketika Durkheim hidup adalah kekacauan politik, persaingan kelas, revolusi anti Semit, korupsi di kalangan militer, dan perang.
Pandangan sekilas tentang Marx, Durkheim, dan Weber di atas bukanlah ingin mencari teori-teori ilmu sosial dari mereka, melainkan ingin melihat apa saja yang mempengaruhi kajian sosiologi. Ilmu sosiologi sebenarnya tidak lain adalah mempelajari apa saja yang terjadi di masyarakat urban walaupun kemudiaan ada sosiologi yang mempelajari apa saja gejala sosial di kalangan masyarakat pedesaan. Pada awalnya ilmu sosiologi lebih memainkan perannya di kota ketimbang di desa, sedangkan di desa atau di kawasan pedalaman, ada ilmu lain yang di gunakan yaitu antropologi.
Pada halaman 493 buku Acehnologi volume dua dijelaskan sosiologi lahir ketika ada beberapa peristiwa yang saling terkait, paling tidak ada lima kekuatan besar yang memunculkan kelahiran ilmu ini. Peratama, dampak revolusi perancis pada 1789 di mana memunculkan para teoritikus untuk merumuskan pengaruh-pengaruh dari peristiwa tersebut, mereka berupaya menata kembali masyarakat peristiwa tersebut dengan teori-teori ilmu sosial. Kedua, Revolusi industri dan kapitalisme proses berjuisasi masyarakat barat ini telah memaksa para teoritikus untuk menemukan teori dari perpindahan masyarakat petani pada masyarakat industri yang di gerakkan oleh mesin dan uang yang berbuah pada kapitalisme. Ketiga, kemunculan sosialisme walaupun ini melahirkan pemikiran komunis, tetapi yang paling sering di munculkan adalah sosialisme muncul dari akibat revolusi industri. Keempat, proses urbanisasi yang terjadi akibat revolusi industri dimana masyarakat ramai-ramai menyrbu kota untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik, sehingga ketika terjadi “masyarakat baru masuk kota” perlu sebuah tatanan yang lebih baik.