SOSIOLOGI ACEH
Salam steemit
kali ini saya akan melanjutkan untuk membahas ringkasan buku pak KBA mengenai sosiologi Aceh.
Sosiologi Aceh adalah satu dari pembidangan ilmu dalam Acehnologi. Haru kita akui bahwa dominasi kajian mengenai penjelasan keAceh-an lebih banyak di tonjolkan dari persepektif sejarah dan Antropologi, oleh karena itu untuk membangun konsep atau menemukan konsep sosiologi Aceh tidaklah mudah, melihat dari sosiologi lebih banyak membahas tentang urban dan terjadi di kawasan yang sudah mengalami proses modernisasi. Dengan kata lain untuk mempelajari sosiologi haru paham dengan arus modernisasi yang elanda di salah satu kawasan tersebut. Penjelasan melalui ilmu sosiologi telah di mulai awal orde baru dan penjabaran Antropologi Aceh telah ada sejak zama penaklukan oleh belanda. Sejak munculnya llmu sosial akan tampak saat gerak ( move). Sehingga yang di cara adalah motif dari gerak tersebut dan muncul penjelasan demi penjelasan dari suatu kejadian dan proses.Siboen menyebutkan ada empat sebab yaitu : reduksi,essensialisme,reifikasi,teologi,dan teologi fungsional. Adapun teori sosiologi adalah pendekatan atau model pemahaman yang sudah berkembang dalam bidam ilmu. Paling tidak ada lima pengaruh besar yang melahirkan ilmu ini. Pertama,damapk revolusi perancis, dmana muncul teoritis untuk merumuskan pengaruh dari peristiwa tersebut. Kedua,revolusi industri dan kemunculan kapatalisme. Proses borjuisai masyarakat barat yang telah memaksa para teoritikus untuk menemukan teori dari perindahan masyarakat petani pada masyarakat indusri yang di gerakan oleh “mesin dan uang” yang menyebabkan kapatalisme. Ketiga kemunculan kapatalisme. Karena itulah pada awal ilmu sosiologi lebih memainkan peran kota, ketimbang di desa. Sedang di desa adalah yang dapat digunakan adalah Antropologi. Jadi dapat dikatakan bahwa kemunculan ilmu sosial itu ketika terjadinya perpindahan masyarakat kota saat terjadi revolusi perancis.
Nah sekarang kita melihat sosiologi Aceh, apakah kita akan menemukan model studi Sosiologi Aceh, jika saja pendidikan ilmu-ilmu sosial, tidak begitu mencuat di aceh. Terlebih lagi apakah kita erlu menompang berdirinya sosologi Aceh. Seorang siolog tentu saja akan dipaksa untuk masuk pada ranal ilmu ini di bina di Eropa,serta perkembangannya hingga sekarang. Di Aceh sudah berdiri kokoh,sebagaimana di Jerman dan Amerika. Dengan begitu tampaknya terlalu dini intuk membangun fondasi keilmuan dalam ranah sosiologi Aceh. Belum ada karya tentang paradigma berfikir sosiologi Indonesia Atau sosiologi Nusantara. Sebagaimana yang karya vijtor T.king. masih memberikan catatan penting di dalam menyusun sosiologi Asia tenggara. Salah satu alasanya, mungki kawasan asia tenggara merupakan objek dari labotorium ilmu-ilmu sosial. Disamping itu kawasan ini uga sebagai wilayah studi orientalisme,yang dilakukan oleh para sarjana barat. Dengan kata lain para sosiolog Arab tidak bisa menhingdari dari bayang- bayang pengaruh ilmuan barat. Karena agak sulit untuk menemukan keontikan warna sosiologi yang berkarakter Arab.
Untuk model pencarian sosiolog Aceh seperti pola sagh dan ghazalla di atas, tentu amat berat untuk mengaakan bahwa muncul upaya para sosiologi Aceh untuk melahirkan sistem berfikr yang berdasarkan pada pengetahuan ke-Aceh_an . terlebih lagi tampaknya belum melahirkan paradigma untuk menompang teori-teori sosiologi. Namun para pemikir Aceh sudah melahirkan pemikiran-pemikiran yang menyebabkan adanya kesadaran diri pada diri orang Aceh. Karya –karya pemikir Aceh lebih banyak di hasilkan dalam bahasa Aceh,melayu/indonesia. Karena itu paling subtansi dalam mencari akar sosiolog aceh adalah menumukan konsep-konsep yang memicu kesadaran akal dan diri, sebagai pemicu utama dalam membangun masyarakat. Inti yang muncul dalam lintasan Rakyat Aceh, dari pengaruh dampak dari teori ilmu pegetahuan barat.
Adapun tahapan –tahapan yang akan di lalui adalah melalui mencari fondasi pemikiran mengenai spirit,bagaimana akal memahami spirit, bagaimana bentuk kesadaran dari pengalaman tersebut,pembentukan individual Aceh. Kondisi yang diharapkan dari sistem sosial Aceh, serta bagaimana dijadikan sebagai filsafah kebijakan di dalam masyarakat berdaulat atau bernegara. Paling tidak dalam membanagun sosiologi Aceh, dapat dilakukan melalui metode perbandingan dan sejarah. Hanya saja,jika dipandukan melalui teropong masyaralat urban maka mau tidak mau harus mengkaji mengenai Aceh secara sosiologi.
Ada beberapa pilihan ketika hendak dikonseptualisasikan gejala sosial dan budaya sosial, sebagai bangunan dari sosiologi aceh. Pertama,menjelaskan fenomena masyarakat Aceh. Kedua formula keilmuan dalam masyarakat,kemudian mencoba membangun ilmu sosiologi di barat. Ketiga, menemukan fondasi sosiologi Aceh melalui metode bolak balik,melihat apa saja yang terdapat di Aceh lalu di tarik melalui sosiologi barat. Dan ada tiga yang perlu di gali dalam sosiologi Aceh yang ingin di munculkan yakni : menemukan kembali ruang dalam bidang imajinasi sosial ini perlu untuk di telaah secara disiplin. Kemudian menemukan kembali ruang yang aktif dan progresif dalam bidang kesadaran sosial masyarakat Aceh.dan perlu di cari lagi bagaimana format kebatinan masyarakat Aceh, yang kemudian memberikan pengaruh pada ruang sebelumnya.
Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!