Pada bab ini yang dibahas adalah mengenai spirit, yang dalam bahasa inggris diartikan dengan kata semangat. Namun dalam bab ini spirit yang saya pahami yaitu kekuatan. Yang mana terdapat spirit keacehan pada orang aceh itu sendiri. Namun sejatinya, sesuatu yang bersifat spirit itu tidak mampu diterjemahkan kedalam realita kehidupan nyata masyrakat,sehingga spirit aceh seolah-olah telah tenggelam ditelan masa walaupun pada dataran fenomena,pusat-pusat yang memberikan kekuatan spirit tersebut masih dapat dilihat secara real. Misalnya, ketika ada seorang yang jatuh atau tertimpa masalah secara mendadak,maka orang aceh akan mengatakan krue seumangat.
Istilah krue adalah istilah yang abstrak. Proses penyemaian spirit aceh didalam konteks kekinia tidak mudah dilakukan,hal itu disebabkan ketiadaan upaya untuk melakukan transformasi mengenai kekuatan yang abstrak yang muncul didalam masyarakat aceh . karena berfikir secara abstrak sudah hilang, maka sistem berfikir masyarakat yang muncul adalah sistem materi yang meracuni sistem kehidupan rakyat aceh. Dan pada prinsipnya rekayasa spirit aceh itu telah menghasilkan nilai-nilai, keyakinan, dan tradisi intelektual dan ketiga hal tersebut berhasil menompang spirit aceh selama beberapa abad lamanya.
Proses penyamaian spirit di aceh di dalam konteks tidak lagi mudah. Hal ini disebabkan ketiadaan upaya untuk melakukan transformasi mengenai kekuatan yang abstrak yang muncul di dalam masyarakat aceh. Karena sistem berpikir yang sangat abstrak telah sirna maka sistem berpikir masyarakat yang muncul adalah sistem materi. Selain itu, tidak ada lembaga khusus yang menawarkan bagaimana pengkajian secara serius mengenai spirit aceh. Dalam kajian spirit asia tenggara, disebutkan bahwa lanskap spirit itu berada pada tiga kawasan yaitu gunung, perpohonan dan sungai. Sedangkan masyarakat jawa masih meyakini hal-hal mistik dari gunung, pohon, dan laut. Hanya saja di sini titiknya adalah kekuatan yang lain menguasai alam kenudian mempengaruhi cara pandang masyarakat terhadap kepercayaan yang di anut oleh mereka. Dan harus diakui bahwa topik mengenai spirit akan mengiring kita pada konteks sejarah aceh. Namun jika kita membahas tentang budaya aceh maka akan sampai kepada kontruksi keacehan masih megundang sejumlah perdebatan.
Ada beberapa kesimpulan yang ditarik penulis dari bab ini yaitu, pertama, membuka kembali kajian mengenai spirit aceh adalah sesuatu yang menarik dan terkait dengan studi kosmologi, tentu saja masih belum begitu menarik diungkapkan ke permukaan, mengingat untuk mencari spirit masih dalam tahap simbolik. Padahal untuk persoalan spirit pejuang dan kebudayaan, ada persoalan lain dimana dituntut adanya kemauan untuk menyelami aspek bagaimana menjadi aceh secara hakikat dan menggali sudut pandang kehidupan aceh untuk digunakan sebagai spirit membangun aceh. Kedua, sampai saat ini kesultanan aceh telah hilang otoritas dan kewenangannya, dari poros ini hanya muncul simbol-simbol kerajaan yang sekarang dialihkan menjadi aset kebudayaan aceh. Ketiga, bergesernya spirit atau konteks kebudayaan aceh juga mengejutkan, maksudnya keinginan energy yang positif untuk membangun aceh lebih banyak ditantang oleh perilaku orang aceh sendiri yang cenderung memiliki energy negatifnya. Oleh sebab itulah spirit keacehan dapat dikatakan menemui plus minusnya dari kelakuan orang aceh itu sendiri.
Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!