SANG DEKLARATOR

Hai sahabat steemians!
Hari ini saya akan berbagi cerita tentang sosok tokoh yang telah mengangkat nama Aceh dalam forum international, dia tidak memiliki apa-apa selain jasa, tidak lain dia adalah Hasan Tiro, dia pula yang memploklamirkan Aceh Merdeka di Gunung Halimon Pidie pada tanggal 04 Desember 1976.

Sumber: facebook

41 tahun lalu sang deklarator ini menciptakan sejarah baru bagi Aceh, dia ingin melepaskan Aceh dari keterpurukan, penjajahan ekonomi dan eksploitasi sumber daya alam yang tidak memberikan reward untuk Aceh. Dengan sebuah tekad ingin memisahkan Aceh dari Indonesia, dia mengajak beberapa orang yang dipercainya untuk mendeklarasikan Aceh Merdeka.

Aktivitasnya diketahui oleh aparat TNI, untuk menyelamatkan dirinya dari kejaran aparat ketika itu, dia harus hijrah keluar negeri bersama rekan seperjuangannya. Diluar negeri Tgk.Muhammad Hasan Tiro membungun diplomasi dengan beberapa negara yang menerima suaka politik.

Perjuangan beliau di PBB telah berhasil melaporkan keinginan bangsa Aceh untuk merdeka, karena pasca kepergian beliau keluar negeri, aparat keamanan melakukan operasi untuk memutuskan mata rantai, namun itu tidak berhasil karena mayoritas masyarakat Aceh menginginkan Merdeka waktu itu.

Bahkan beliau sempat menjadi juru Bicara Gedung Putih ketika itu, sehingga bendera Bulan Bintang sempat berkibar dalam forum international. Diplomasi yang dibangun Hasan Tiro dengan beberapa organisasi di bawah payung PBB, menjadi semangat terhadap simpatisan Aceh Merdeka di Aceh.

Sumber:facebook

Sementara di Aceh aparat TNI/Polri melakukan operasi untuk mencari persembunyian yang mereka namai GPK, GSA, Separatis dan berbagai nacam sebutan lainnya, dengan berbagai merek operasi dan yang paling sadis adalah Daerah Operasi Militer (DOM) yang dimulai sejak tahun 1989-1998 dan Darurat Militer (DM) yang ditetapkan pada tahun 2003-2005.

Akibat dari berbagai operasi tersebut telah memakan korban ribuan nyawa masyarakat sipil di Aceh.
Tragedi-tragedi berdarah terus saja terjadi, yang paling melekat di benak masyarakat Aceh seperti Kasus Tgk.Bantaqiah di Beutong Ateuh, tragedi Idi Cut dan tragedi Simpang KKA, yang proses penyelesaiannya sampai sekarang belum ada titik temu.

Hasan Tiro telah mengembalikan jati diri masyarakat Aceh yang sudah terserang virus "crisis identity" dalam sebuah buku yang dia tulis "Aceh Bak Mata Donya" (aceh di mata dunia), telah mengungkap banyak fakta yang tidak muncul ke permukaan tentang permainan elit politik dan kaum kapitalis untuk menjajah perekonomian rakyat Aceh.

Sumber: facebook

Hari ini tanggal 04 Desember, bertepatan dengan 41 tahun lalu Hasan Tiro membuka mata bangsa Aceh dan bangsa-bangsa lain di dunia untuk memberikan sedikit perhatian terhadap kondisi sosial masyarakat Aceh yang didera oleh kemiskinan padahal hidup ditengah-tengah hasil alam yang melimpah ruah.

Semenjak di luar negeri, Hasan Tiro telah menjadi warga negara asing akibat di cekal oleh pemerintah RI karena dianggap membahayakan. Tidak lama setelah beliau pulang ke Aceh dan kembali menjadi warga negara Indonesia, beliau pun meninggal dunia dalam usia 84 tahun.

Spirit Hasan Tiro menjaga marwah Aceh harus menjadi tolak ukur bagi kita, betapa tidak, beliau hanya memikirkan kesejahteraan Aceh, walau cita-citanya kemudian tidak sampai seperti yang diharapkan. Namun perjuangan beliau tidak sia-sia, ketika beliau meninggal tidak ada harta yang melimpah ruah yang dikumpulkan jauh-jauh hari sebagaimana sebagaimana lazimnya pejuang zaman now.

Selamat jalan sang deklarator
Selamat milad GAM ke 41.

Terima kasih sang kurator indonesia @aiqabrago dan @levycore.
Terima kasih team work NSC
Berikan upvote dan komentar, jangan lupa follow saya di @hasanuddin.

Thank for all.