Ibarat buku, cover yang unik dan menarik pasti menjadi pertimbangan untuk sebuah buku layak dibaca atau tidak. Begitu juga dalam menulis sebuah konten. Kalimat pembuka yang baik, tentu akan lebih banyak membuat pembaca tertarik untuk melirik. Dalam kepenulisan lebih dikenal dengan istilah opening line atau opening statement. Judul di atas merupakan opening line sekaligus harapan besar saya secara pribadi, untuk bangkitnya steemian di Aceh Jaya.

Sebelumnya, saya tidak tahu apa yang dimaksud dengan istilah opening line. Istilah ini muncul saat narasumber di kegiatan rutin FAMe Chapter Aceh Jaya, @nuryriana menyebarkan informasi melalui pesan grup whatsApp dengan mengangkat topik tentang Opening Line. Berhubung kemarin saya naik shift pagi, saya berkesempatan untuk hadir siangnya di kegiatan FAMe yang sebelumnya selalu tidak bisa hadir.

Sekitar pukul tiga siang, saya sampai di tempat. Sebenarnya saya sudah sangat telat dari waktu yang ditentukan. Lebih baik daripada tidak sama sekali, pikir saya waktu itu. Saat tiba di sana, pembahasan sahabat FAMe sudah tidak lagi tentang opening line. Namun, tidak masalah untuk saya. Pertemuan yang telat itu membuat saya bertemu dengan sahabat steemian Aceh Jaya. Ada @hamdanirz, @nuryriana, @muhammadrivaldy, dan @yusufbaruna, yang selama ini hanya membangun komunikasi via steemit.

Percakapan sederhana pun terbangun nyata kemarin. Faktanya adalah bagaimanapun semangat dan berartinya komunikasi yang dibangun di dunia maya, komunikasi langsung, saling tatap mata dan lihat muka jauh lebih bermakna dan berasa.

Saya masih ingat raut wajah beralas 'semangat' @muhammadrivaldy yang menceritakan awal mula dan perjuangannya untuk memperoleh akun steemit, bahkan sampai lima kali melakukan pendaftaran di steemit. Saya juga tidak teralihkan oleh @hamdanirz, @yusufbaruna dan @nuryriana yang dengan tekun dan sabar membimbing sahabat FAMe yang ingin bergabung di steemit. Mereka juga dengan lugas menjawab setiap pertanyaan dari sahabat FAMe yang menanyakan hal-hal terkait steemit.

HEBAT. Kata ini layak disematkan kepada @hamdanirz, @nuryriana, @muhammadrivaldy, dan @yusufbaruna. Mereka mampu melakukan mini lecture berbekal ilmu yang disampaikan oleh @rismanrachman dan pengalaman selama berlayar di samudera steemit. Apa yang diberikan, tidak akan merugikan. Sekali memberi, selanjutnya menerima. Bukankah ini makna ilmu yang bermanfaat. Di steemit, semua steemian berkesempatan melakukan amal ini.

Pertanyaan ini disampaikan oleh @diniepuspitasari kepada @hamdanirz. Pada dasarnya, steemit adalah media sosial berbasis blog. Steemian memiliki kuasa penuh untuk menentukan jenis konten yang ingin diisi dalam akunnya. Apakah tentang steemit, cryptocurrency, music, nature, life, story, atau beberapa hal khusus seperti parenting yang ingin dibuat oleh @diniepuspitasari. Selama memenuhi aturan yang berlaku di steemit, kita tinggal menuangkannya dalam halaman pengisian konten yang sudah disediakan.

Steemian baru telah hadir lagi di Aceh Jaya, @vawzyaa nama akunnya. Ketertarikannya kepada steemit semakin besar setelah @yarmen-dinamika memfasilitasi @rismanrachman untuk memberikan steemschool pada kegiatan FAMe pada bulan April lalu. Setelah menunggu beberapa waktu, akhirnya akun yang sudah lama ditunggu sudah aktif.

Pada pertemuan kemarin, @hamdanirz dan @nuryriana berbagi pengalaman bagaimana membuat pengenalan diri yang baik, seperti penggunaan tagar #introduceyourself.

Konten pertama @vawzyaa dapat di kunjungi di sini

Sejak dilaksanakannya steemschool di Aceh Jaya melalui mediasi FAMe Aceh Jaya, jumlah peminat media sosial steemit ini semakin meningkat. Antusias masyarakat Aceh Jaya mulai tumbuh dengan dibentuknya mini grup steemit Aceh Jaya melalui pesan whatsApp. Beberapa rencana untuk membangun steemit di Aceh Jaya mulai menjadi diskusi ringan di kalangan steemian. Mulai dari kegiatan promo-steem sampai dengan rencana peresmian KSI Chapter Aceh Jaya.

Sekarang ini, sekecil apapun usaha dan pengorbanan akan menjadi modal dasar untuk kita bersama. Sedikitnya kita sekarang, akan menjadi pembuka pintu steemit di kabupaten tempat kita berjuang. Seperti yang pernah dikatakan oleh @rismanrachman dalam kontennya, salah satu pintu steemit itu adalah komunitas.

Terima kasih saya ucapkan kepada steemian Aceh Jaya, @khaimi, @seumalu, @hamdanirz, @muhammadrivaldy, @yusufbaruna, @maitanur, @cutrahmimah, @nuryriana, @vawzyaa, @yusranzam, @marfirah9291, @silviasuci2, @dedipebyu yang sampai saat ini masih semangat menasehati, mendidik, membimbing, dan membagi informasi bermanfaat melalui aneka ragam bakat dan minat yang dipaparkan ke dalam konten.

Hormat saya,

@daentepi