Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Bandar Udara Internasional Soekarno–Hatta (bahasa Inggris: Soekarno–Hatta International Airport) (IATA: CGK, ICAO: WIII) disingkat SHIA[6] atau Bandar Udara Cengkareng dengan IATA penunjuk "CGK", merupakan sebuah bandar udara utama yang melayani penerbangan untuk Jakarta, Indonesia. Bandar udara ini diberi nama sesuai dengan nama dwitunggal tokoh proklamator kemerdekaan Indonesia, Soekarno dan Mohammad Hatta, yang sekaligus merupakan Presiden dan Wakil Presiden Indonesia pertama. Nama populer dalam masyarakat adalah Bandara Cengkareng oleh karena berdekatan dengan wilayah Cengkareng, Jakarta Barat, meskipun secara geografis berada di kecamatan Benda, Kota Tangerang.
Bandara ini mulai beroperasi pada tahun 1985, menggantikan Bandar Udara Kemayoran (penerbangan domestik) di Jakarta Pusat, dan Halim Perdanakusuma di Jakarta Timur. Bandar Udara Kemayoran telah ditutup, sementara Bandar Udara Internasional Halim Perdanakusuma masih beroperasi, melayani penerbangan charter dan militer. Terminal 2 dibuka pada tahun 1992.
Soekarno-Hatta memiliki luas 18 km², memiliki 2 landasan paralel yang dipisahkan oleh 2 taxiway sepanjang 2,4 km. Terdapat dua bangunan terminal utama: Terminal 1 untuk semua penerbangan domestik kecuali penerbangan yang dioperasikan oleh Garuda Indonesia dan Terminal 2 melayani semua penerbangan internasional kecuali penerbangan Garuda.
Terminal 1 adalah terminal pertama yang dibangun, selesai pada tahun 1985. Terletak di sisi selatan bandara, di seberang Terminal 2. Terminal 1 memiliki 3 sub-terminal, masing-masing dilengkapi dengan 25 loket check-in, 5 loket bagasi dan 7 Gerbang. Ini memiliki kapasitas untuk menangani 9 juta penumpang per tahun. Setiap bangunan terminal dibagi menjadi 3 concourse. Terminal 1A, 1B, dan 1C. digunakan (kebanyakan) untuk penerbangan domestik oleh maskapai lokal. Terminal 1A melayani penerbangan oleh Lion Air (Kecuali Sumatera dan Bali), Dan Wings Air. Terminal 1B melayani penerbangan Lion Air (Khusus Sumatera Dan Bali). Sedangkan terminal 1C melayani penerbangan oleh Batik Air Domestik dan Citilink Domestik. Gerbang di Terminal 1 memiliki awalan A, B Dan C. Gerbangnya adalah A1-A7, B1-B7 dan C1-C7. Dalam rencana baru, Terminal 1 akan memiliki kapasitas meningkat menjadi 18 juta penumpang per tahun
Terminal 2D dan 2E digunakan untuk melayani semua penerbangan internasional kecuali Garuda Indonesia. Terminal 2D untuk semua maskapai asing yang dilayani oleh PT Jasa Angkasa Semesta, salah satu kru darat bandara. Terminal 2E dan 2F untuk penerbangan internasional untuk maskapai lokal.
Terminal 3 selesai dibangun pada tanggal 15 April 2009. Terminal 3 ini akan dipergunakan sementara oleh Maskapai penerbangan berbiaya murah. Saat ini ada 2 Maskapai penerbangan yang menggunakan Terminal 3 yaitu Indonesia AirAsia dan Mandala Airlines. Dan direncanakan dapat didarati pesawat model Airbus A380. SHIA melakukan pendaratan perdana pesawat A380 (SQ-232) pada tanggal 4 Mei 2012 walaupun status pendaratan sendiri adalah divert landing. Ketika penyelesaian Terminal 3 telah dibuka,seluruh penerbangan Garuda Indonesia akan berpindah ke Terminal 3 dan maskapai pengguna lama akan kembali tempat semula.
Bandar udara ini dirancang oleh arsitek Perancis Paul Andreu, yang juga merancang Bandar Udara Charles de Gaulle di Paris, Perancis. Salah satu karakteristik besar bandara ini adalah gaya arsitektur lokalnya, dan kebun tropis di antara lounge tempat tunggu.
Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta memiliki 180 gerai lapor-masuk (check-in counter), 42 pengklaiman bagasi, dan 45 gerbang. Setiap sub-terminal (A-F, terminal 1-2) memiliki 25 gerai lapor-masuk, 5 pengklaiman bagasi (8 di 2D-2E) dan 7 gerbang. Terminal 3 memiliki 30 gerai lapor-masuk, 6 pengklaiman bagasi dan 3 gerbang.
PT Angkasa Pura II sedang merencanakan pembangunan terminal baru dengan fitur desain yang modern. Terdapat sebuah rencana besar untuk membangun 5 terminal penumpang + 1 terminal haji dan 4 landasan pacu. Bandar udara ini membebankan pajak sebesar Rp. 150.000 (US$15) untuk setiap penumpang internasional dan Rp. 40.000 (US$4) untuk setiap penumpang domestik
from indonesian Wikipedia, free encyclopedia
Soekarno-Hatta International Airport (English: Soekarno-Hatta International Airport) (IATA: CGK, ICAO: WIII) abbreviated as SHIA [6] or Cengkareng Airport with IATA indicator "CGK", is a major airport serving flights to Jakarta, Indonesia. The airport is named according to the name Dwitunggal proclamator of Indonesia's independence, Soekarno and Mohammad Hatta, who was also the first Indonesian President and Vice President. The popular name in the community is Cengkareng Airport because it is close to the Cengkareng area, West Jakarta, although geographically it is located in Benda sub-district, Tangerang City.
The airport began operations in 1985, replacing Kemayoran Airport (domestic flights) in Central Jakarta, and Halim Perdanakusuma in East Jakarta. Kemayoran Airport has been closed, while Halim Perdanakusuma International Airport is still operating, serving charter and military flights. Terminal 2 was opened in 1992.
Soekarno-Hatta has an area of 18 km², has 2 parallel runways separated by 2 taxiways along the 2.4 km. There are two main terminal buildings: Terminal 1 for all domestic flights except flights operated by Garuda Indonesia and Terminal 2 serves all international flights except Garuda flights.
Terminal 1 is the first terminal to be built, completed in 1985. Located on the south side of the airport, opposite Terminal 2. Terminal 1 has 3 sub-terminals, each equipped with 25 check-in counters, 5 luggage counters and 7 Gates. It has the capacity to handle 9 million passengers per year. Each terminal building is divided into 3 concourses. Terminals 1A, 1B, and 1C. used (mostly) for domestic flights by local airlines. Terminal 1A serves flights by Lion Air (Except Sumatra and Bali), and Wings Air. Terminal 1B serves Lion Air flights (Sumatra and Bali Only). While the 1C terminal serves flights by Batik Air Domestic and Citilink Domestic. The gate in Terminal 1 has prefixes A, B and C. The gates are A1-A7, B1-B7 and C1-C7. In the new plan, Terminal 1 will have a capacity to increase to 18 million passengers per year
Terminals 2D and 2E are used to serve all international flights except Garuda Indonesia. Terminal 2D for all foreign airlines served by PT Jasa Angkasa Semesta, one of the airport ground crews. Terminals 2E and 2F for international flights for local airlines.
Terminal 3 was completed on April 15, 2009. Terminal 3 will be used temporarily by low-cost airlines. There are currently 2 airlines that use Terminal 3, namely Indonesia AirAsia and Mandala Airlines. And it is planned to land an Airbus A380 model aircraft. SHIA made the first landing of the A380 aircraft (SQ-232) on May 4, 2012 even though the landing status itself was landing divert. When the completion of Terminal 3 has been opened, all Garuda Indonesia flights will move to Terminal 3 and the old user airline will return to its original place.
The airport was designed by French architect Paul Andreu, who also designed Charles de Gaulle Airport in Paris, France. One of the great characteristics of this airport is its local architectural style, and tropical gardens between the lounge lounges.
Soekarno-Hatta International Airport has 180 check-in counters, 42 baggage claims, and 45 gates. Each sub-terminal (A-F, terminal 1-2) has 25 check-in outlets, 5 baggage claim (8 in 2D-2E) and 7 gates. Terminal 3 has 30 check-in outlets, 6 baggage claim and 3 gates.
PT Angkasa Pura II is planning to build a new terminal with modern design features. There is a big plan to build 5 passenger terminals + 1 Haj terminal and 4 runways. The airport charges a tax of Rp. 150,000 (US $ 15) for each international passenger and Rp. 40,000 (US $ 4) for each domestic passenger