NALURI KEMANUSIAAN KAMI

in steemit •  7 years ago  (edited)

image
Hai sahabat steemian!
Sejak tahun 2004 saya sudah terlibat dalam kegiatan sosial, setelah tsunami melanda Aceh, waktu itu saya aktif di sebuah LSM yang bernama Education an Prevention Center (EPC), LSM ini bergerak di bagian pendidikan dan penanggulangan bencana.

Lembaga ini konsen di bagian penyaluran logistik terhadap korban tsunami dan diam-diam melakukan advokasi terhadap korban konflik, asesment dan konseling.
image
Kerja-kerja penuh tantangan kami rasakan pada saat konflik, tidak banyak orang yang bisa kita gali informasi untuk bisa mengungkapkan suatu kejadian, apalagi berhadapan dengan kelompok bersenjata, tentu sebuah resiko yang sangat berat.

Setelah terjadi perdamaian antara RI dan GAM dalam perundingan di Helsinki yang menghasilkan suatu nota kesepahaman yang disebut dengan MoU Helsinki, sebuah angin segar bagi aktivis sosial untuk bisa bekerja secara leluasa tanpa ada tekanan, ancamanan dan dapat masuk ke pelosok-pelosok Aceh.
image
Satu persatu LSM angkat kaki dari Aceh, baik lokal dan asing. LSM lokal tidak bisa bertahan lama tanpa NGO asing, karena mereka tidak mendapatkan funding untuk menjalankan program.

Selepas kepergian NGO asing dan Aceh sedang dalam masa transisi dan reintegrasi, aktivis sosial mulai pulang kampung, sebahagian besar beralih kedalam organisasi politik dan berkarir hingga menjadi legislator, ada yang lokal ada juga berbasis nasional.
image
Saya dan teman-teman satu LSM sempat bertahan beberapa saat dengan suntikan yang minim dari NGO. Tapi akhirnya juga gulung tikar. Masing-masing kami kembali kehabitat masing-masing untuk aktif dikomunitas akar rumput.

Beberapa tahun saya tidak aktif secara lansung dalam kegiatan sosial secara kelembagaan, namun atensi kami tetap tidak bisa terlepas dari kegiatan ini, naluri kemanusiaan kami masih semangat ingin melaksanakan kegiatan membantu fakir miskin, tapi melalui sumbangan donatur yang tidak terikat. Setiap ada titipan kami siap menyampaikan walaupun tidak diberi upah, seperti dari Komunitas Pajero sport one pasee, ataupun bantuan perorangan seperti salah seorang donatur Cet Langet Rumoh (CLR) kak Aiga Thaib.
image
Semangat membantu sesama tetap tumbuh dalam jiwa kami pekerja sosial untuk terus membantu yang lain. Sampai akhirnya setelah kami bergabung dengan steemit, hasil diskusi dengan followers kami tentang banjir Aceh, kami sepakat mengumpulkan reward yang telah terkumpul masing anggota untuk membantu korban banjir Aceh.

Kami meyakini, ini tidak seberapa kalau dibandingkan dengan sumbangan orang lain, tapi kami akan tetap berusaha semaksimal mungkin walau dengan donasi yang sangat minim, mungkin inilah kontribusi kami tahap awal, mudah-mudahan kedepan akan lebih besar lagi. Amiin!
image
Semoga CEO Steemit @ned dan rekan-rekannya seperti @donkeypong, @kevinwong, @curie, @hendrikdegrote, @blocktrade, dan lain-lain juga memberikan support kepada kami untuk terus berkarya di steemit.

Ikuti saya di @hasanuddin


Hey steemian friend!
Since 2004 I have been involved in social activities, after the tsunami hit Aceh, I was active in an NGO called Education an Prevention Center (EPC), this NGO is engaged in education and disaster management.

It concentrates on the logistics of tsunami victims and quietly advocates against victims of conflict, assessment and counseling.

The challenging work we feel at the time of the conflict, not many people we can explore information to be able to reveal an event, let alone dealing with armed groups, is certainly a very heavy risk.

After peace between RI and GAM in the negotiations in Helsinki that resulted in a memorandum of understanding called the Helsinki MoU, a fresh breeze for social activists to work freely without any pressure, threats and access to the corners of Aceh.

One by one NGOs leave Aceh, both local and foreign. Local NGOs can not survive long without foreign NGOs, because they do not get funding to run the program.

After the departure of foreign NGOs and Acehis in transition and reintegration, social activists began to return home, most of whom turned into political organizations and have a career to become legislators, some locally based nationally.

I and one of my NGO friends have been staying for a while with minimal injection from NGOs. But eventually also out of business. Each of us returned to each habitat to be active in the grassroots community.

For several years I have not been actively involved in institutional social activities, but our attention remains inseparable from this activity, our humanitarian instincts are still eager to carry out activities to help the poor, but through donations of unbound donors. Every one we are ready to deliver even if not paid, such as from Pajero Community sport one pasee, or individual assistance like one of the donors Cet Langet Rumoh (CLR) kak Aiga Thaib.

The spirit of helping others continues to grow in our souls of social workers to continue to help others. Until finally after we joined steemit, the result of discussion with our followers about the flood of Aceh, we agreed to collect the rewards that have been collected each member to help victims of the floods of Aceh.

We believe this is nothing compared to the donations of others, but we will keep trying as much as possible with very little donation, maybe this is our initial contribution, hopefully the future will be even bigger. Amiin!

Hopefully CEO Steemit @ned and colleagues like @donkeypong, @ kevinwong, @ curie, @ hendrikdegrote, @blocktrade, etc. also provide support to us to continue working in steemit.

Follow me at @hasanuddin

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!
Sort Order:  

Semoga berkah

image

humanisme life

Thank you @tanmoykumer

Semoga beu gblah buet Allah mandum amal baik ureung drnh gure.

Semoga beu lagee nyan @murt92, teurimong geunaseh...

Sama" gure...👍👍👍👍