Setelah memilih hijrah pasti banyak godaan. Itu sudah tugas setan. Sebelum hijrah setan menggoda, jangan hijrah, sembah aku!. Tetapi setelah hijrah setan tidak lagi menggoda untuk menyembahnya dirinya, tetapi setan mulai menanamkan permusuhan di hati orang-orang yang hijrah. setan selalu membisikkan "kurang, kurang" sehingga merasa diri kurang, dan muncul permusuhan diantara orang-orang yang hijrah, rusaklah persatuan. Kalau sudah hilang semangat seperti balon gas yang terbang naik ke atas dan meletus, tak bermakna.
Jangan sampai kita kehilangan semangat. Tubuh ini kokoh karena ada roh di dalamnya. Ketika ini dapat kita jaga, ukhuwah kebersamaan. Mungkin kau tidak sesuku dengan ku, mungkin kau tidak sebahasa dengan ku, tetapi kita sama-sama satu komunitas yang sudah berhijrah. Ini yang membuat kita akan bersama "LAA ILAAHA ILLALLAH" itu yang selalu membuat kita bersama dan menjaga kerukunan sampai akhirnya kematian yang memisahkan.
Bahwa kita menyadari bahwa kita belum hijrah, ketika kita belum menyentuh subtansi. Ternyata saya sudah hijrah, alhamdulillah. Tidak terjebak pada casing, tidak terjebak pada sampul. Tapi isi dan makna. Lalu menggabungkan diri dengan komunitas.
Lalu apa lagi yang penting setelah hijrah? Inilah intinya? Seperti yang disebutkan dalam hadist diriwayatkan oleh
Nabi Muhammad Saw menjawab Katakanlah wahai Sofyan, tuhanku adalah adalah Allah. Yang menciptakan aku adalah Allah, yang memelihara aku adalah Allah, yang memberi makan aku adalah Allah, yang menghidupkan dan mematikan aku adalah Allah. Kemudian istiqomah lah. Kau dibakar, kau dibunuh, engkau dipotong, maka engkau tetap berkata, Allah. Seperti dikatakan oleh Bilal Bin Rabah, dibuka bajunya, kulitnya yang tipis, tubuhnya diletakkan di atas gurun pasir yang panas. Dia tetap berkata 'Ahad! Ahad! Ahad!' Ditimpakan batu ke atas perutnya, dia masih berkata 'Ahad', dicaci maki, di ejek dan disiram kencing unta, dia masih kukuh pendirianya. Mulutnya tetap berkata kata ahad. Itu yang namanya istiqomah.
Maka karena itu istiqomah sangat penting. Kalau kamu melihat ada orang yang terbang di atas awan, berjalan di atas air, jangan tertipu. Kerena setan bisa melakukan itu. Tetapi pandanglah pada istiqomah.
Setelah dia hijrah, mashaallah, rezekinya banyak, hartanya banyak, Allah membukakan pintu rezeki untuk dia lho pak ustads. Tapi itu belum tentu itu rahmat, boleh jadi istidraj.