Aku dilahirkan di sebuah desa pesisir Aceh, tepatnya di Desa Karieng, Kecamatan Peusangan Kabupaten Bireuen Provinsi Aceh.
Aku anak pertama dari empat bersaudara sekandung dan dari tiga lainnya seibu, aku cuma tinggal di desa sampai kelas 4 MIN, peristiwa konflik Aceh memaksa aku dan adik_ku hijrah ke Kota Medan, tempat dimana asal ibu_ku.
Pada Tahun 1989 Rumah istana keluarga_ku menjadi sasaran amukan serdadu yang sedang mencari abah_ku. Rumah kami dirusak dan dibakar.
Saat kejadian tersebut ibunda_ku sedang hamil besar adik_ku yang ke empat, suasana penuh kesedihan dan kesusahan terlihat jelas pada keluarga kami.
Sejak peristiwa itu aku dan adik dibawahku pindah ke Medan tinggal bersama nenek_ku, sekolah sampai tamat SMK.