Ryan Holiday’s Confession and The Future of Steemit Content

in steemit •  7 years ago 

IMG20180320095343.jpg

The bigger sin of Ryan Holiday is not because he is the content creator but he is a media manipulator. But, since there is no eternal since, the confession of Ryan, which can be read on a book with the title “Trust Me, I’m Lying”, should motivate us to taking care and clean our Steemit from content manipulator for just collecting rewards.

I am not going to present types of media manipulation that has been made by Ryan Holiday, it is much better if you buy that book and real all his testimony. I am not accusing Ryan Holiday as a media manipulator though, it is himself who admit it that shows on this book back cover. This is its picture for you all to see:

IMG_20180320_182052.jpg

How can we save Steemit from that clown content creator? I mean is those who manipulate content just for one aim, which is money. I am not trying to disown money. However, people are interested to migrate to Steemit, one of the reason is the reward that offered by Steemit. Through good quality contents and comments, the opportunity to get reward is open, and even they can do precise curations to get reward as well. Now, it is not only SBD and Steem Power that we can get as the reward, but we get Steem as well.

But, if we learn and “impregnate” Ryan Holiday’s confession, then the existence of Steemit can be used as well as the moment to return Media (digital) to the true line. As in the simple meaning, to free Steemit from our behaviours that manipulates content, either it is information nor entertainment.

Steemit provides tool to make prevent the content manipulator content, which are upvote, downvote, and flag. Steemit even has volunteers to watch and to prevent plagiarists content and quarrel, which are @cheetah and @steemcleaner and others. In Steemit, there is also Steemithelp that help us as content creator to behave with ethics. But, since Steemit is built under blockchain technology that desentralized upvote, then it really depends on the content creator’s choice.

That is the meaning, though Steemit tend to subjective contributions, it is important to be as wise as possible before we push the upvote button. This wise behaviour is happened when we really understand the content that we are going to upvote. What is applied in blogger’s world, we better avoid informations that we want to know, and provide the informations that should we know. Thus, Steemit content creator’s should provides original content and verified content or what we say as good quality content. I use to say “provides content that makes others proud to push the upvote button”.

In order to have it, we need an healthy community, healty in terms of providing content as well as to build relationship in the community. The climate that should represented is simple, which is to have a community with the aim not to get upvotes but to get egaliter process of learning. Meaning, the knowledge that we can get is not based on seniority but based on willingness to learn deeper through the process of experience and sharing. This process of experiencing and sharing can be “matured” in healthy community environment that provides enligthening discussions, not kind of discussion that full of hatred and suspicions, nor accusations that actually represent self ego.

I feel myself that Indonesia Steemit Community (KSI) is a healthy community, particularly in KSI Chapter Banda Aceh. I can feel that sharing can be made with rilex and light environment, without feelings of being lectured and hyperbolic respect that is too much. Those who are in the beginning willing to join just to get upvote, then straightened up their will to grow with energic and creative environment, which we called happiness. I could not say that all could grow in the existing environment, but that is what we call “choises”. We do what is the best to prevent, but when to go is become the choice, we still pray and hope that any chosen ways could lead toward the success. We may be different but we are not enemy. We all are Steemian – We are Steemian.

Back to the main reason how to prevent content manipulation in Steemit. First, we have to make sure ourselves that in Steemit we are not hunting for speed to present the content, but to present good quality, accurate, informative or entertaining contents.

Second, we are all in Steemit are not looking after the pageview of monthly traffic numbers but for the reasons of rewards liquefaction that at the end trapped us to afraid of being in the position of the lowest, which then build a conspiracy to fulfill targets, not to compete to present the best content to read. However, healthy content business is a busineess that put products and relations in equal balace which economically manage to open opportunity for us to have financial freedom as well as to free from being manipulated. Let’s make it come true with Steemit and media which ready to integrates with Smart Media Tokens.

BAHASA

Pengakuan Dosa Ryan Holiday dan Masa Depan Konten di Steemit

IMG20180320095456.jpg

Dosa terbesar Ryan Holiday bukan karena dia kreator konten tapi karena ia manipulator media. Hanya saja, karena tidak ada dosa abadi, pengakuan dosa Ryan yang dapat dibaca di buku "Trust Me, I'm Lying" cukup untuk memotivasi kita untuk merawat dan meruwat Steemit ini dari manipulator konten untuk sekedar misi mengumpulkan rewards.

Saya tidak akan menyampaikan apa saja bentuk manipulasi media yang telah pernah dilakukan oleh Ryan Holiday, sebab lebih baik jika Anda membeli dan pada waktunya membaca seluruh testimoninya. Oh ya, bukan saya yang menuduh Ryan sebagai manipulator media, melainkan pengakuan dirinya sendiri, yang bahkan diabadikan disampul belakang, berikut saya foto untuk Anda semua:

IMG20180320095555.jpg

Bagaimana kita semua bisa menjaga Steemit dari para kreator konten badut? Maksud saya adalah mereka yang memanipulasi konten untuk satu tujuan yaitu uang. Saya tentu tidak sedang menafikan uang. Bagaimanapun orang tertarik melakukan migrasi ke Steemit, salah satunya karena reward yang ditawarkan Steemit. Melalui post berkualitas dan komentar berkualitas peluang untuk mendapatkan reward terbuka, bahkan mereka yang melakukan kurasi secara tepat juga mendapat reward. Kini, bukan hanya reward SBD dan Steem Power saja yang didapat, tapi juga reward Steem.

Namun, bila kita cermati dan resapi pengakuan dosa dari Ryan Holiday maka keberadaan Steemit dapat pula kita jadikan momentum untuk mengembalikan media (digital) pada garis yang benar. Sederhana saja maknanya, membebaskan Steemit dari tingkah kita untuk melakukan manipulasi konten, baik yang sifatnya informasi maupun yang sifatnya hiburan.

Steemit telah menyediakan alat untuk memastikan tercegahnya aksi para manipulator konten, yaitu upvote, downvote, dan flag. Bahkan, Steemit memiliki relawan yang bertugas mengawasi dan mencegah konten plagiat dan pertengkaran yaitu @cheetah dan @steemcleaner serta lainnya. Di Steemit juga ada Steemithelp yang membantu kita sebagai kreator konten untuk berlaku etis. Namun, karena Steemit dibangun di atas teknologi blockchain yang mendesentralisasi upvote maka semua terpulang kepada pribadi kreator konten.

Itu maknanya, meski di Steemit lebih condong pada subjective contributions penting untuk bijak sebelum menekan tombol upvote. Sikap bijak terjadi manakala kita benar-benar mengetahui dan paham pada setiap konten yang hendak kita upvote. Apa yang berlaku di dunia para blogger, yaitu kerap menyuguhkan informasi yang ingin diketahui mesti dihindari dengan menyuguhkan informasi yang seharusnya diketahui. Untuk yang terakhir inilah mengharuskan kreator konten di Steemit untuk menghadirkan konten orisinil dan konten terverifikasi atau yang umum kita sebut konten berkualitas. Saya sering mengatakan "hadirkan konten yang bisa membuat bangga pihak yang menekan tombol upvote."

Untuk itu semua, lagi-lagi kita membutuhkan lingkungan komunitas yang sehat, baik sehat dalam menghadirkan konten maupun sehat dalam membangun relasi dalam komunitas. Iklim yang harus dihadirkan lagi-lagi sederhana yaitu berkomunitas motif utamanya bukanlah untuk mendapatkan upvote melainkan untuk mendapatkan lingkungan pembelajaran yang egaliter. Artinya, pengetahuan tidak didasarkan pada senioritas melainkan pada kemauan untuk terus mendalami lewat proses mengalami dan saling berbagi. Proses mengalami dan berbagi inilah yang bisa dimatangkan dalam lingkungan komunitas yang sehat karena dapat menghadirkan diskusi yang mencerahkan, bukan diskusi yang dipenuhi kebencian dan kecurigaan serta tuduh menuduh padahal semata karena dorongan ego pada diri sendiri.

Saya sendiri cukup merasakan lingkungan komunitas yang sehat di KSI khususnya di KSI Chapter Banda Aceh. Dalam suasana rileks dan ringan lalu lintas berbagi mengalir tanpa merasa digurui juga tanpa harus menghormati secara berlebihan. Mereka yang awalnya ingin bergabung dengan niat sekedar mendapat upvote banyak yang meluruskan niat untuk kemudian tumbuh dan berkembang energik dan kreatif berkat lingkungan yang kerap kami sebut happiness. Tentu tidak semua berhasil tumbuh dalam lingkungan yang ada. Tapi, itu semua adalah pilihan, yang ada yang bisa dicegah ketika pilihan pergi sudah diputuskan, selain doa dan harapan agar apapun rute jalan yang dipilih tetaplah berhasil meraih tujuan yang sudah diniatkan. Kita berbeda tapi jelas bukan musuh. Kita semua adalah Steemian - We are Steemian.

IMG20180320095310.jpg

Kembali kepada ulasan kunci pada bagaimana mencegah manipulasi konten di Steemit. Pertama, kita perlu memastikan diri bahwa di Steemit ini tidak sedang memburu kecepatan dalam menghadirkan konten, melainkan menghadirkan konten yang berkualitas, akurat, dan informatif atau menghibur.

Kedua, kita di Steemit ini juga tidak sedang mengejar pageview berdasar angka traffic bulanan untuk alasan pencairan bonus yang ujungnya menjebak kita untuk takut jika berada pada posisi paling rendah sehingga saling membangun persekongkolan untuk memenuhi target, bukan kompetisi menghadirkan konten terbaik untuk dibaca. Bagaimanapun, bisnis konten yang sehat adalah bisnis yang meletakkan produk dan relasi dalam keseimbangan tata kelola ekonomi yang memungkinkan kita semua meraih kebebasan finansial sekaligus bebas dari informasi yang dimanipulasi. Mari kita wujudkan dengan Steemit dan media yang siap berintegrasi dengan Smart Media Tokens.

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!
Sort Order:  

Terimakasih atas informasinya, karna sangat membantu saya untuk ilmu tambahan dalam mengoperasikan steemit apalagi saya masih sebagai pemula di steemit. Salam persahabatan dari @nurmidirman

Terima kasih atas informasinya yang sangat bermanfaat ini bang @rismanrachman, dan sangat menarik untuk membaca "Trust Me, I'm Lying", kayaknya banyak hal yang terkandung dalam buku tersebut. Namun, dari pencerahan yang bang @rismanrachman jelaskan di artikel di atas sangat menggambarkan bagaimana kita harus banyak memahami, mempelajari dan juga terus memperbaiki kekurangan dalam setiap hal yang ingin kita tampilkan di steemit.

Good post! Some of your post are benificial for me, good job! Thanks for sharing.

S abang ini kl udah posting yaa beuhhhhhh ane bacanya sampe bener2 diliatin,,tapi sy bingung kadang2 cerita panjang2 dapetnya dikit,,kl singkat yaa bisa dibilang lumayanlah😁😁😂😂

Ya deh besok besok ab singkat2 aja. Dan lain lain tulis dll. Kita tulis kt hahhaa

Hahaha jangan bang,,saking serunya bacanya dplototin..jgn dll,,ntr isinya dll semua lg😀😀

Hahahaha oke deh

😁😁😁

Izin saya resteem ya pak @rismanrachman

Satu komentar lagi : Semoga panjang umur pak @rismanrachman

Jgn panjang kali ya

Haaa...
Saya bingung balasan kmentar bapak ini. 😂

Di mana beli buku ini, Bang? Bagi-bagi informasinya lah... Saya ada e-book-nya Tim Ferris tentang The 4 Hours Wokrweek, mau beli yang buku tapi gak tahu di mana...

Nanti ab lihat2 di toko buku ya, kalau ada diberitahu

Oke, bang. Makasih. Maksud saya, bang Risman beli di toko buku mana buku di atas :D

Judulnya sangat oxymora...