Prolog
Ku pejamkan mataku perlahan.
Merasakan semilir angin yang seolah membelai pipiku pelan, mengibarkan jilbab yang kukenakan.
Ku rasakan kedamaian senja.
Mengingatkanku pada masa lalu.
Semua bermula sejak sang bidadari tanpa sayap meninggalkanku.
Meninggalkan putri kecilnya yang berlarian tanpa arah.
Menjerit tanpa henti meratapi kepergiannya.
Bundaku.
Wanita yang luar biasa.
Menikah dengan lelaki yang bijaksana.
Berbahagia menjadi satu keluarga.
Hingga ajal menjemputnya.
Bundaku tercinta telah tiada.
Hatiku semakin tercabik-cabik.
Setelah kepergian bunda.
Ku lihat ayah dengan wanita lain.
Didepan mataku dia bercumbu dengan wanita jalang itu.
Aku marah.
Tumbuh kebencian dihatiku terhadap ayahku.
Bagaimana mungkin bunda baru saja tiada, ayah malah bermesraan dengan wanita lain.
Saat aku menginjak usia remaja.
Aku hidup sendirian tanpa bunda dan bagai tanpa ayah.
Kehidupanku semakin gelap dan kelam.
Pesta, narkoba, minuman keras dan hal kemaksiatan lainnya menjadi kebiasaanku.
Sampai pada rasaku mulai lelah, yang akhirnya mengantarkan ku pada titik jenuh.
Inikah yang kucari?
Inikah kebahagianku?
Akankah?
Adeline Naima
Congratulations @rizqanfitra! You received a personal award!
Click here to view your Board
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Congratulations @rizqanfitra! You received a personal award!
You can view your badges on your Steem Board and compare to others on the Steem Ranking
Vote for @Steemitboard as a witness to get one more award and increased upvotes!
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit