Can Steemit Change The Role of Children Magazine?

in steemit •  7 years ago 

COVER 22-2.png
By Tabrani Yunis

Everybody knows that we living in the digital era, an era where all people in the world benefited by the increase of using communication technologies. Jill Shepherd (University of Strathclyde, UK in IGI Global, described that the Digital Era is characterized by technology which increases the speed and breadth of knowledge turnover within the economy and society. Evolutionary theory, as an explanation of the system we live in, states that sustainability relies on knowledge turnover. In parts of the system which are relatively stable, knowledge turnover is low, and new variation, when produced, is rarely retained. In other, less stable parts of the system, faster knowledge turnover is advantageous as new knowledge is produced more frequently allowing for adaptation to the changing surrounding environment.

" Setiap orang tahu bahwa saat ini kita hidup di zamannya atau era digital, semua orang di dunia diuntungkan oleh meningkatnya penggunaan teknologi komunikasi dan informasi. Jill Shepherd dari Universitas Strahclyde, Inggris dalam website IGI Global menjelaskan bahwa era digital tersebut dikategorikan oleh teknologi yang kecepatan dan luasnya pergantian pengetahuan dalam ekonomi dan masyarakat. Secara teori evolusi, sebagai sebuah penjelasan dari sistem kita hidup menyatakan bahwa keberlanjutan bergantung pada pertukaran pengetahuan. Dalam bagian-bagian dari sistem yang secara relatif stabil, putaran atau pergantian pengetahuan rendah atau rendah dan variasi baru ketika dihasilkan jarang bertahan. Di lain pihak, bagian-bagian dari sisten yang kurang stabil, pertukaran pengetahuan yang lebih cepat itu memnguntungkan sebagaimana pengetahuan itu dihasilkan lebih sering yang memungkinkan untuk penyesuaian terhadap perubahan lingkungan sekitar"

Well, in the digital era, the life style of the society changes rapidly. People attitudes, and even the way of life change very fast, it makes the social values, religious, and culture where in the past was believed as the very good values and became as the guidance, but now change following the change of the era. In the past, the norms, good attitudes were as the source of the goodness, but now the demoralization happens. This condition has made parents feel guilty and worried to see the uncertain change which seems to be disorientation.
2017-11-04-PHOTO-00000281.jpg

"Nah, di era digital ini, gaya hidup masyarakat kita pun berubah begitu cepatnya. Sikap, perilaku dan cara hidup pun berubah dengan sangat cepat. sehingga, nilai-nilai sosial, agama dan budaya yang dahulu baik dan menjadi pedoman kebaikan, kini berubah sesuai dengan selera zaman. Ketika dahulu norma-norma, akhlak yang mulia menjadi tameng kebaikan, kini malah demoralisasi terus terjadi. Kondisi ini membuat banyak pihak, terutama orang tua merasa gelisah melihat perubahan yang semakin kehilangan arah ini."

Believe it or not, the digital era, has shown us that the increases of speed dan the breadth of the knowledge turnover with lacking of good norms and values, the changes make us worry to see the change. Actually, the religion which has been as the guidance of life should be used as the guidance, but more and more people neglect it. It is very dangerous, because more and more people lost.
Cover 20(2).jpg

Pecaya atau tidak, era digital ini telah memperlihatkan kita bahwa meningkatnya kecepatam dan keluasan putaran atau perubahan pengetaguan dengan kurangnya norma dan nilai-nilai agama dan sosial, perubahan itu membuat kita galau melihatnya. Seharusnya agama yang telah kita jadikan sebagai pedoman hidup, sayangnya semakin banyak orang mengabaikannya. Ini sangat berbahaya, karena makin banyak orang yang sesat.

Ideally, in the digital era, where people or society have big and fast access to information and knowledge, the reading capacity of the society should be higher and higher, because of the easiness of accessing the knowledge. Ideally, all people can have high motivation to read, but in fact, reading competence of the society decreases and decreases, because people are getting spoiled and fall into the instant behavior. it brings big impact toward pronted media industry in the world and in Indonesia.

Idealnya pula, di era digital ini, di mana orang-orang atau masyarakat punya akses yang besar dan cepat terhadap informasi dan pengetahuan, daya baca masyarakat yang seharusnya terus meningkat, namun sebaliknya daya baca semakin menurun, karena masyarakat kita semakin manja dan dan jatuh ke jurang sikap dan budaya instan. Hal ini berpengaruh besar terhadap industri media cetak di dunia dan juga di Indonesia.

Again this condition, even we all are engaging with digital devices which tend to bring us to individualistic, where everything is easily applied such as the communication and information technology, we can not move directly to the digital instrument, include the using of printed media. Now, when digital media are developing and getting more and more people in the world use digital media, the printed media are facing more problems. Most printed media collapsed. Only some strong media can sustain, but still in danger. POTRET magazine which has been 15 years exist now is facing the same problem. Not only POTRET Magazine, but also children magazine, called Anak Cerdas.IMG_2049.JPG
Cover Anak Cerdas 21 FIX-01.png

"Kondisi seperti ini, lagi-lagi, walau kita semua sedang berkait-kaitan dengan alat-alat digital yang cendrung membawa kita ke dunia yang serba individualistik, dimana segalanya dengan mudah diaplikasi seperti teknologi komunikasi dan informasi, kita tidak bisa pindah langsung alat-alat komunikasi digital, termasuk penggunaan media. Nah, sekarang, ketika media digital terus berkembang dan semakin banyak orang di dunia menggunakan media digital, media cetak kemidian menghadapi banyak masalah. Kebanyakan media ceita gulung tikar. Hanya beberapa media yang kuat yang bisa bertahan, namun tetap dalam bahaya." Di Aceh, majalah POTRET yang sudah 15 tahun bertahan, kini juga kesulitan, karena semain sulitnya biaya. Bukan hanya majalah POTRET, tetapi juga majalah Anak Cerdas.

Anak Cerdas magazine, that is the name of children's magazine, published by Center for Community Development and Education (CCDE) Banda Aceh, a local NGO which concerns and works for empowering and strengthening women, female youths, and children in Aceh. Anak Cerdas magazine as its senior POTRET magazine is published because of our concern on the low reading habit of the people and children. Lacking of motivation in reading and literacy of women and children, especially in Aceh. That was why these both magazines published.

Majalah Anak Cerdas. Itulah nama majalah anak-anak yang diterbitkan oleh Center for Community Development and Education (CCDE) Banda Aceh, sebuah LSM lokal yang bekerja untuk isu perempuan, remaja dan anak di Aceh. Majalah Anak Cerdas, sebagaimana halnya majalah POTRET, kakaknya majalah Anak Cerdas, hadir atau terbit dari sebuah keprihatinan. Keprihatinan akan rendahnya budaya literasi di kalangan perempuan, remaja dan anak di Aceh khususnya. Itulah salah satu landasan diterbitkan dua majalah ini.

Bases on that background, Anak Cerdas magazine was first published on May, 2013, It was about 5 years and about 11 years after POTRET published on January 11,2003. The Anak Cerdas magazine, since the first edition was sold with the price was IDR 10.000 with the consideration for making people or society can buy it with a cheap price. The most important thing is the idea or the dream of Anak Cerdas magazine to build the movement of creation spirits of the children can happen and increase. Of course, it is a big dream, a very big dream for us to make it happens, However, this dream must be implemented seriously. We are committed to build the movement of building creative generation.

Lalu, Majalah Anak Cerdas, the children magazine terbit pertama kali pada bulan Mai 2013. Ya lebih kurang 5 tahun setelah majalah POTRET diterbitkan pertama kali pada 11 Januari 2003. Sejak edisi pertama majalah Anak Cerdas diterbitkan, harga majalah ini ditetapkan Rp 10.000,- dengan pertimbangan agar masyarakat tidak berat membeli majalah ini. Yang penting, cita-cita majalah Anak Cerdas untuk membangun gerakan gemar berkarya di kalangan anak-anak dari Aceh hingga nusantara bisa diwujudkan. Sebuah cita-cita yang amat besar untuk diemban dan direalisasikan. Namun, niat itu memang harus dilaksanakan dan diwujudkan dengan penuh semangat dan kesungguhan hati.

Now, Anak Cerdas is coming to the fifth years of its publication. It has been as the friend of children in Aceh and Indonesia.
It becomes as the media of expressions for children. They can publish their creations in Anak Cerdas magazine. Almost 75 % of the pages provided are by and for children. They utilize the magazine with various activities and creation such as coloring, drawing, writing, etc. As part of the appreciation, Anak Cerdas provides some gifts for children whose creation is published in the magazine. It is done in order to motivate children. For us , it is hard, because Anak Cerdas does not have money to fulfill this way. It is a big work.

Tanpa dinyana, ternyata kini sudah masuk tahun ke lima terbitnya majalah Anak Cerdas. Saat ini majalah ini sudah menjadi sahabat anak-anak yang ada di Aceh dan juga di belahan Indonesia lainnya. Majalah Anak Cerdas menjadi tempat yang sangat tepat bagi anak-anak Indonesia untuk berkarya. Hampir 75 persen halam yang tersedia kini diisi oleh anak-anak dengan bernagai karya mereka. Mulai dari karya gambar atau lukisan, mewarnai, puisi, dan bahkan cerita-cerita atau artikel yang ditulis anak sendiri. Sebagai bentuk penghargaan yang memotivasi anak, majalah Anak Cerdas menyediakan hadiah untuk setiap karya yang dimuat. Sungguh besar biaya yang harus ada. Sementara harga majalah masih Rp 10.000. Sangat berat beban itu.

Now, the burden is getting heavier an heavier. Since the first edition was published, This magazine is poor of supports, especially the supports in form of advertisement etc. It is published in a hard condition, how ever it is still published, even it hard, while the production cost is very high or expensive.

Kini, beban itu semakin berat, karena sejak awal terbit, majalah Anak Cerdas miskin dukungan iklan maupun pariwara. Majalah ini terbit di ladang gersang. Namun bisa bertahan hingga kini, walau hidup bagai kerakap tumbuh di batu, hidup enggan, ingin tetap bertahan. Padahal, biaya produksi sudah melambung.

Yap, it is hard or difficult. As we know that Anak Cerdas magazine is the only children magazine published in Sumatera. Therefore, the spirits to publish it regularly is still in our mind and heart. It is still not ended yet. There are so many children still need this magazine, Children need more media for expressing and practicing creating their creations. It hard for us, but we keep publishing it as far as we can. We make its p[rice with the new price, IDR 14.000. We do not have other choice.

Hmm, berat nian beban ini. Padahal majalah Anak Cerdas ini adalah satu-satunya terbit di Aceh dan bahkan di Sumatera. Oleh sebab itu, semangat untuk terus terbit ada di lubuk hati, karena cita-cita untuk membangun gerakan gemar berkarya di kalangan anak-anak di Aceh dan nusantara masih belum selesai. Maka, dari pada tidak mampu terbit, satu-satunya jalan agar bisa bertahan hidup adalah dengan menaikan harga majalah ini. berdasarkan perhitungan yang rasional, harga majalah Anak Cerdas harus berada pada angka Rp 14.000. Mungkin sangat memberatkan masyarakat. Namun, sekali lagi, kami tidak punya pilihan lain.

Finally, since Steemit exists in building creation habit and competency for most adult, there are some questions appear, will Steemit.com provide media of expressing for children as it has been done by Anak Cerdas? Lets wait what will Steemit response on it.

Akhirnya, sejak Steemit ada dalam membangun kebiasaan berkarya untuk hampir semua orang dewasa, maka beberapa pertanyaan muncul, akankah Steemit menyediakan media ekspresi bagi anak-anak sebagaimana halnya apa yang sudah dilakukanoleh majalah Anak Cerdas? Mari kita tunggu apa kata Steemit.

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!
Sort Order:  

If you have anu comments, please welcome