Lapangan Berlumpur Stadion Harapan Bangsa Belum Ada Apa-apanya Dibandingkan Lapangan Ini/The Harapan Bangsa Stadium Muddy Field Has Not Been Anything Compared to This Field.

in steemit •  7 years ago  (edited)

Bukan karena lapangan yang buruk, pertandingan sepakbola ini memang diadakan di atas lapangan lumpur. Perlengkapan bertanding persis seperti yang digunakan pemain sepakbola pada umumnya.

Not because of the bad field, this football game is indeed held on the mud field. The fixtures are exactly like the ones used by soccer players in general.

image

Football field mud is played in Finland

Laga Timnas Indonesia vs Timnas Mongolia di ajang Aceh World Solidarity Cup 2017, Senin lalu memang berakhir dengan kemenangan bagi Tim Garuda. Namun, di balik kemenangan itu ada cerita kurang sedap soal lapangan yang sangat buruk kondisinya.

Indonesian national team vs Mongolia national team in the arena of Aceh World Solidarity Cup 2017, last Monday did end with victory for Team Garuda. However, behind the victory there is an unsightly story about a very bad field conditions.

Buruknya kondisi lapangan Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh, menjadi bahan kritikan pelatih Mongolia, Michael Weiss. Dia menilai lapangan tidak layak pakai. Kondisi lapangan yang berlumpur pun memakan korban pemain Timnas Indonesia maupun Mongolia yang akhirnya harus ditarik keluar karena mengalami cedera.

Poor condition of the Harapan Bangsa Stadium, Banda Aceh, was criticized by Mongolia coach Michael Weiss. He considered the field not worth wearing. Muddy field conditions also took victims of Indonesian and Mongolian national team players who eventually had to be pulled out due to injury.

Well, boleh jadi Michael Weiss belum pernah melihat pertandingan sepakbola yang benar-benar bermain di atas lapangan berlumpur. Bahkan, di lapangan ini hampir separuh badan pemain bisa lenyap ditelan lumpur.

Well, maybe Michael Weiss has never seen a football match actually playing on a muddy pitch. In fact, in this field almost half the players can be lost in the mud.

image

Football field mud is played in Finland

Di Hyrynsalmi, sebuah wilayah di Finlandia, bermain sepakbola di lapangan lumpur bukanlah hal yang aneh. Berawal dari kebiasaan para penjelajah Finlandia yang melatih fisik mereka di lapangan lumpur, mereka kemudian mengkombinasikannya dengan olahraga nomor satu di dunia, sepakbola.

In Hyrynsalmi, a region in Finland, playing football in a mud field is not unusual. Starting from the habits of the Finnish explorers who trained their physical in the mud field, they then combined it with the world's number one sport, football.

Tak hanya sekadar olahraga bisa, sepakbola di lapangan lumpur ini pun sudah menjadi kompetisi rutin di negara tersebut. Pada 1998, kompetisi sepakbola lapangan lumpur sudah dimulai dan diikuti oleh ratusan tim. Sejak 2000, lokasinya dipusatkan di daerah Vuorisuo, masih masuk wilayah Hyrynsalmi.

Lapangan yang digunakan berukuran 30x60 m. Setidaknya ada 20 lapangan yang dibuat untuk menjalankan kompetisi lapangan lumpur di Vuorisuo. Tentu saja seluruh lapangan di sini berada dalam kondisi berlumpur. Tidak adal lapangan dengan rumput halus. Tiap tim diperkuat 6 pemain termasuk kiper. Sementara waktu bertanding ditentukan selama 2x10 menit.

The field used is 30x60 m. There are at least 20 fields created to run a mud field competition in Vuorisuo. Of course the whole field here is in a muddy state. There is no field with fine grass. Each team is strengthened by 6 players including goalkeepers. While the game time is determined for 2x10 minutes.

Dari sebuah olahraga kelas desa, kini sepakbola lapangan lumpur sudah mulai menyebar ke berbagai penjuru dunia. Olahraga yang sangat mengandalkan kekuatan fisik ini sekarang sudah mulai dimainkan di Jerman, Rusia, Islandia, Skotlandia, bahkan hingga India.

From a village-class sport, mudball football is now beginning to spread to various parts of the world. The sport that relies heavily on physical strength has now begun to play in Germany, Russia, Iceland, Scotland, even to India.

image

Football field mud is played in Finland

Bahkan kini sepakbola lapangan lumpur ini sudah mencapai level Piala Dunia. Untuk Piala Dunia sepakbola lapangan lumpur berikutnya akan digelar pada 13-14 Juli 2018 di Hyrynsalmi, Finlandia. Meski tidak ada proses kualifikasi layaknya Piala Dunia sepakbola biasa, jumlah peserta akan dibatasi untuk setiap kategori. Namun, tetap akan ada ratusan tim yang ikut serta dalam olahraga berat ini.

Even now this mud field football has reached the World Cup level. For the next World Cup soccer field mud will be held on 13-14 July 2018 in Hyrynsalmi, Finland. Although there is no qualification process like a regular soccer World Cup, the number of participants will be limited to each category. However, there will still be hundreds of teams participating in this tough sport.

Ada kategori mixed, women’s hobby, women’s competition, men’s hobby, men’s competition, dan business yang akan di pertandingan dalam Piala Dunia sepakbola lapangan lumpur ini. Setiap tim dipungut biaya 300 euro (Rp4,8 juta).

There are mixed categories, women's hobbies, women's competitions, men's hobbies, men's competitions, and business that will be in the game in this mud field soccer World Cup. Each team is charged 300 euros (Rp4, 8 million).

Meski harus membayar untuk mengikuti turnamen ini, para peserta umumnya tidak menargetkan prestasi. Karena yang mereka cari adalah hiburan sekaligus mendapat kebugaran.

Despite having to pay for this tournament, participants generally do not target achievements. Because they are looking for entertainment as well as getting fitness.

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!