Potret Pendidikan Aceh Timur / Portrait of East Aceh Education (IND - ENG)

Pendidikan adalah hal yang paling penting menurut saya dan banyak orang juga sependapat dengan saya kalau pendidikan adalah hak atas semua makhluk hidup yang telah diakui oleh pemerintah, baik itu ditingkat nasional maupun pemerintah daerah. Pendidikan tidak juga mengenal usia, seperti sebuah pepatah yang mengatakan, tuntutlah ilmu dari ayunan hingga liang lahat. Artinya, pendidikan itu sangat penting, baik itu untuk anak-anak, remaja, putra, putri maupun semua kita yang masih hidup sangat membutuhkan akan pendidikan. Yang sangat disayangkan, selama ini pemerintah daerah kita seperti tidak peduli dengan yang namanya pendidikan. Ini terlihat jelas dari pembagian dana dari beberapa sumber dana yang ada, baik itu dari OTSUS maupun DAK ataupun sumber yang lainnya, dimana hanya sebagian kecil saja yang dianggarkan untuk pendidikan.

Photo berikut saya ambil saat melewati kota Idi, Aceh Timur.

Begitulah kondisi para siswi saat pulang sekolah, dengan menumpang becak bermotor dan penuh dengan segala resiko, mereka berbonceng dengan teman-teman mereka karena minimnya angkutan umum atau pun bis sekolah yang sama sekali tidak terlihat seperti ditempat-tempat lainnya di daerah kita.

Foto diatas adalah kondisi para siswanya yang saya abadikan ketika melewati tempat selanjutnya saat menuju kota Langsa, yaitu Peureulak. Dengan penuh resiko mereka bergantungan pada bis umum yang mereka gunakan untuk pulang menuju rumah mereka.

Sangat miris, kita melihat kondisi Pendidikan di Aceh Timur, Seperti yang dikatakan oleh Ketua Ikatan Keluarga Peureulak (IKAPA), Musafir pada Aceh Trend, yang menilai Bupati Aceh Timur seperti tak serius menangani sektor pendidikan. Dimana, sumber daya manusia bidang pendidikan yang merupakan jantung untuk masa depan bangsa tapi tidak ada yang peduli. Dengan sumber dana yang triliunan (sekitar 1,4 triliun) dan luas wilayah yang lumayan, sangat mungkin jika dianggarankan untuk dunia pendidikan sebagiannya maka Aceh Timur tidak mungkin akan tertinggal dari daerah -daerah lainnya yang ada di Aceh.

Harapan kita kedepannya, pemerintah daerah dapat menampung kritikan-kritikan dari para guru dan masyarakat untuk kemajuan pendidikan daerah kita.