Disetiap langkah, pada tiap-tiap nafas, kedipan mata, suara yang keluar, semua telah diciptakan dari semenjak usia kita balita. Bukankah itu hal terunik jika kita mau berpikir. Lalu bagaimana bisa ada rasa was-was dalam dada atau hati kita, sehingga ragu akan setiap rezeki yang telah ditetapkan oleh sang pencipta.
Bagaimana dengan seekor semut, nyamuk, kutu, dan leubeng, bukankah rezeki mereka telah diatur sedemikian rupa.
Berdoalah jika semua itu belum tergapai. Dan maksimalkan usaha dan fokuslah, semoga semua kita memiliki rezeki yang berlimpah.
Kadang ada hal-hal yang menurut agama dan keyakinan kita yang telah mengatur dan mengatakan penghambat-penghambat datangnya rezeki. Salat yang terabaikan, zina yang menumpuk, jikapun kita bandingkan diri dengan mereka yang terkadang bergelimang maksiat ternyata rezekinya manjur mungkin itu cara lain untuk membuat dianya lupa dab lalai hingga tetiba saatnya dia menyesal setelah kematian menjemputnya.
Berdoalah, tuhanku, jika rezeki jauh maka dekatkanlah, jika di dalam tanah keluarkanlah, jika di langit turunkanlah, semoga ketika rezeki itu mendarat kita tidak lupa akan hak orang lain yang terdapat dalam rezeki kita.
Akhir kata berusahalah dan jadilah orang kaya, yang dengan kekayaan kekayaan itu kita mampu menambah amalan kita.
Saleum meusyuhu rakan-rakan stemians dimanapun anda berada.
Salam: @jubagarang
Posted from my blog with SteemPress : http://jubagarang.epizy.com/wp/2018/10/14/rezeki-resiko/