Jangan Tunda Menikah

Segera mengambil keputusan untuk menikah dan membina rumah tangga (jika sudah siap) merupakan pilihan hidup yang mulia, mengingat di zaman yang serba modern sekarang ini, terutama di lingkungan sekitar termasuk di Aceh sudah dalam tahap darurat moral.

Menikah merupakan ibadah yang mulia dan sangat besar nilai ibadahnya. Nabi Muhammad SAW bahkan bersabda, jika seseorang telah menikah maka ia telah menyempurnakan sebagian dari ibadah (agamanya).

[Dokumentasi pernikahan saya dan istri]

---

Saat ini, aneka maksiat mulai dari pacaran hingga perzinaan kerap terjadi dimana-mana. Zina bukan hanya melakukan hubungan suami istri secara terlarang, tapi zina juga diakibatkan oleh ‘pacaran’ yang diadopsi sekarang oleh banyak kalangan muda.

Contoh kecil, lihat saja di jalanan sana betapa banyak pasangan muda-mudi yang tanpa malu lagi mengumbar kemesraan, berpelukan dan lain sebagainya didepan orang banyak tanpa memperdulikan keadaan sekitar alias tidak punya urat malu. Na’udzubillah.

Selain karena kurangnya takwa dan iman kepada Allah SWT, menunda pernikahan menjadi faktor utama terbukanya jalan menuju perzinaan. Berbagai alasan pembelaan kerap dilontarkan saat dicercai pertanyaan kapan nikah dan terkesan alasan yang dibuat-buat. Ada yang menjawab belum jodoh, belum selesai pendidikan, masih fokus pada pekerjaan dan lain sebagainya.

[Dokumentasi pernikahan saya dan istri]

---

Maka, tanyakan kembali pada diri anda sendiri, sudah siapkah anda untuk menikah?

• Dewasa dan Berakal

Banyak yang beranggapan belum siap untuk menikah karena menunggu dewasa dan belum cukup ilmu. Ini adalah pemikiran yang salah, karena secara lahiriah manusia memang diciptakan sebagai pembelajar sejati. Pernah dengar pepatah, Menuntut Ilmu Itu Wajib Mulai Dari Ayunan Sampai Ke Liang Lahat?

Nah, jangan tunggun lagi ilmunya cukup. Segera lah menikah.

• Meyakinkan Orang Tua dan Calon Mertua

Orang yang paling mengerti tentang seorang anak sudah tentu adalah orang tuanya sendiri. Orang tua juga yang tau dan sadar kapan anaknya siap untuk menikah dan membina rumah tangga, kita hanya berusaha meyakinkan mereka saja.

Calon mertua juga harus diyakinkan, agar bersedia melepaskan anaknya dan mendapatkan pendamping hidup yang layak di dunia dan akhirat (agamanya). Makanya, tidak perlu PDKT sama anaknya tapi sama orangtuanya dan buat mereka yakin.

• Dana Cukup

Berapa sih, dana yang diperlukan untuk melangsungkan pernikahan? Kalau dihitung-hitung pasti lumayan besar dana yang akan dihabiskan, tapi kembali lagi ke pribadi masing-masing, sebenarnya mau menikah apa mau foya-foya? Dana yang diperlukan hanyalah untuk mahar, keperluan KUA dan walimah (pesta) kecil kecilan. Tidak usah mewah, yang penting ada.

Pernah dengar lagu Nia Daniati? Biar.. Pakai Kain dan Kebaya.. Bulan Madunya Dirumah Saja.. Biar.. Pestanya kecil-kecilan.. Makan Nasi Kuning Seadanya.. Asalkan Bahagia Selamanya..

• Bisa Jadi Imam

Jika anda sudah menikah, maka otomatis anda akan menjadi imam bagi keluarga anda (istri dan anak-anak nati). Bisa hafal beberapa surah pendek untuk salat berjamaah juga perlu, kalau anda seorang hafidz ya syukur Alhamdulillah. Tunggu apa lagi?

• Yakin dan Berserah Diri

Jika sudah yakin dan berniat untuk menikah, maka bulatkan tekad dan keyakinan serta serahkan semua urusan kepada Allah SWT. Selalu berdoa agar dimudahkan segala keperluan dan urusan. Insya Allah, semua akan dicukupkan oleh Allah.

[Dokumentasi pernikahan saya dan istri]

---

Gimana, sudah siap untuk menikah?

Best Regards,

@zamzamiali

---

Posted from my blog with SteemPress : https://aneuk-nanggroe.000webhostapp.com/2018/06/jangan-tunda-menikah

---