Gelon, the King with a Stinky Mouth (Bilingual)

in story •  7 years ago  (edited)

Gelon is a man who weighs above average, is black-jet, and has a face that can not be spelled out beautiful. He is far from the impression of a crown prince from a small kingdom on the island of Syracuse, Sicily, Italy. His face was unattractive, and he was arguably the crown prince who had a bad face at the time. But, he appears to be a king precisely not because of his position as crown prince, but because of winning a duel with his father. His father (sorry, when I write this I forgot to remember his name) soon realized that his son would not be a good king, and he regretted having appointed him the crown prince.

Representacion_romantica_de_la_batalla_de_Himera.jpg
War led by Gelon: Source

To become king, he chose to duel with his parents. Just to be known, duel is not a common practice at that time to crown someone to be king. Not at all. But, at that duel became the only path the father chose to punish his son for having presumptuous intimate one mistress. The concubine, in fact, is a gift from the king his father conquered, and his age is still young. Just 19 years old! The famous Gelon can never conceal a sexual desire that is overwhelmed with the girl's elegance, and touches him repeatedly when his father hunts a boar.

As clever as a squirrel jumps, it must fall to the ground once in a while, that's how it hit Gelon. His perverse practice with one of his father's favorite mistresses was uncovered just as his father came home ahead of schedule. She finds her son making love in her private, sacred room. She got mad and dragged them both out of the room. Mouth bickering is inevitable. Long story short, the child was dragged into the yard and there came what became known as the worst duel in Sicilian Garden's palace.

The countless father advanced to the battlefield was defeated by his stocky son. The father is not lost because of no expert fighting, but purely because unlucky. She was sadly underrated by her son, who weighs over 120 kilos, making it difficult to breathe. The men in the palace later noted that their king died of breathlessness, not because he was not good at fighting. A pretty silly death for that time.

Gelon officially declared himself a new king, and demanded loyalty from the royal family. The one who refuses to be sent to the slave island or used as his favorite bear food. He began to lead the kingdom as he pleased. If in his father's leadership, the kingdom was known to be very democratic, orderly and so appreciate the opinion of the royal courtiers, then in the hands of Gelon all the luxury is removed. He built a kingdom with a system of tyranny.

Nothing is remembered from the famous king as a very cruel tyrant except the smell of his mouth. Yes, the stocky Gelon was suffering from halitosis (a type of bad breath). It smells more rotten than a dead rat carcass or human feces. If he is talking, the reach of his bad breath can reach 20 meters. Just imagine how unfortunate advisors and royal servants are waiting for him to speak in a room no bigger than meunasah in our village. It is said, there are royal employees who died because every day inhale the smell of the king's mouth.

Because Gelon was a cruel king, hardly anyone dared to mention the matter to him. They just whispered to each other when the king was not in the palace. The concubine no one dared to protest. They all know what the risk is that their king kills his mouth: sent to a slave island or a bear's meal! Hardly anyone is ready to choose the two risks.

As the new king, he also had to travel to a foreign country. At that time, the king often travel to other countries for the affairs of the kingdom or war. The mutual conquest of the kingdom was commonplace at the time. Since Gelon is a king whose libido is more powerful than his mind, he is also rewarded with beautiful women, to accompany him. Gelon just wants to screw a beautiful woman. If anyone is trying to thrust a woman is not beautiful in front of him, then get ready to give up his back so the king's footwear.

In that strange land, he spent the night with a woman from the land he had visited. Gelon was getting ready to spend the night with the woman. However, the night that should be passed with a passionate lust is precisely ended tragic and embarrassing. The beautiful woman is sassy not want to kiss her. The reason is simple: the smell of the king's mouth makes him vomit and instantly diminishes all the desires. Gelon was clearly panicked and shocked! She did not think there was a woman who dared to belittle her, something that never happened in her hometown. No one knows what happened to the woman after that short night. Somebody mentioned, the woman was tied together with the king's bear. But some are sure if the woman sent to the slave island.

Gelon accelerated his working visit to the foreign country, and chose to go home like a loser. In his palace he cursed his wife and his concubines. The king reasoned, should those who have lived with him for years told him about the bad breath. "What kind of wife and mistress are you? Not once did you say that my mouth is smelly!" said the king, wrathful!

One of the eldest spoke up. They claimed not to dare to tell the king for fear of being a bear meal or thrown into a slave island. "We're all scared, you king!"

Besides, she said, they were never close to other men, and thought that all the mouths of men smelled. "We never sleep with other guys, we think all men are the same, smelling mouth!" that honest confession seems to have saved them. Gelon did not punish his wife and concubines. []

--Based on true story


Gelon, Raja yang Mengidap Bau Mulut

Representacion_romantica_de_la_batalla_de_Himera.jpg
Perang yang dipimpin Gelon: Source

Gelon adalah lelaki yang punya berat badan di atas rata-rata, berkulit hitam-legam, dan memiliki wajah yang tak boleh dibilang rupawan. Ia jauh dari kesan seorang putra mahkota dari kerajaan kecil di Pulau Syracuse, Sisilia, Italia. Wajahnya tidak menarik, dan boleh dibilang dialah putra mahkota berwajah buruk kala itu. Tapi, dia tampil menjadi raja justru bukan karena posisinya sebagai putra mahkota, melainkan karena menang duel dengan ayahnya. Ayahnya (maaf, ketika menulis ini aku lupa mengingat namanya) segera menyadari bahwa anaknya itu tak bakal menjadi raja yang baik, dan dia menyesal telah menunjuknya sebagai putra mahkota.

Untuk menjadi raja, dia memilih berduel dengan orang tuanya. Sekadar untuk diketahui saja, duel bukanlah praktik yang lazim ketika itu untuk mendapuk seseorang menjadi raja. Sama sekali bukan. Tapi, kala itu duel menjadi satu-satunya jalan yang dipilih sang ayah untuk menghukum anaknya karena telah lancang menggagahi salah satu gundiknya. Sang gundik, sebenarnya adalah hadiah dari raja yang ditaklukkan ayahnya, dan usianya masih belia. Baru 19 tahun! Gelon yang terkenal tak pernah bisa menyembunyikan hasrat seksual yang menggebu-gebu terpincut dengan kemolekan sang gadis, dan menjamahnya berkali-kali ketika sang ayah berburu babi hutan.

Sepandai-pandainya tupai melompat, sesekali pasti jatuh juga ke tanah, begitulah yang menimpa Gelon. Praktik serongnya dengan salah satu gundik kesayangan ayahnya itu terbongkar justru ketika ayahnya pulang lebih cepat dari jadwal berburu. Dia mendapati anaknya sedang memadu kasih di kamar pribadinya yang sebenarnya sakral itu. Dia naik pitam dan menyeret keduanya ke luar kamar. Percekcokan mulut tak terhindarkan. Singkat cerita, sang anak diseret ke halaman dan terjadilah apa yang kemudian dikenal sebagai duel terburuk di istana Sisilia Garden itu.

Sang ayah yang sudah tak terbilang lagi maju ke medan perang justru dikalahkan oleh anaknya yang bertubuh gempal itu. Sang ayah bukan kalah karena tidak ahli berkelahi, melainkan murni karena sial belaka. Dia ditindih secara sadis oleh anaknya yang memiliki berat di atas 120 kilo itu, membuatnya sulit bernafas. Orang-orang di istana itu kemudian mencatat bahwa raja mereka meninggal karena kehabisan nafas, bukan karena tidak jago berkelahi. Sebuah kematian yang cukup konyol untuk masa itu.

Gelon secara resmi mendapukkan dirinya sebagai raja baru, dan menuntut kesetiaan dari seisi kerajaan. Yang menolak akan dikirim ke pulau budak atau dijadikan makanan beruang kesayangannya. Mulailah dia memimpin kerajaan itu sekendaknya. Jika di masa kepemimpinan ayahnya, kerajaan itu terkenal sangat demokratis, tertib dan begitu menghargai pendapat para punggawa kerajaan, maka di tangan Gelon segala kemewahan itu dihilangkan. Dia membangun kerajaan dengan sistem tirani.

Tak ada yang diingat dari sang raja yang terkenal sebagai tiran yang sangat kejam itu kecuali bau mulutnya. Ya, Gelon yang bertubuh gempal itu menderita halitosis (sejenis penyakit bau mulut). Baunya lebih busuk dari bangkai tikus atau kotoran manusia yang terpanggang sinar mentari. Jika dia sedang berbicara, jangkauan bau mulutnya bisa mencapai 20 meter. Bayangkan saja bagaimana sialnya para penasehat dan abdi kerajaan menungguinya berbicara dalam ruangan yang tidak lebih besar dari meunasah di kampung kita. Konon, ada pegawai kerajaan yang meninggal karena saban hari menghirup bau mulutnya sang raja.

Karena Gelon seorang raja yang kejam, maka nyaris tidak ada yang berani mengungkit masalah itu kepadanya. Mereka hanya berbisik sesamanya ketika raja tidak berada di istana. Sang gundik pun tak ada yang berani protes. Mereka semua tahu apa risikonya mengatai raja mereka berbau mulut: dikirim ke pulau budak atau jadi santapan beruang! Nyaris tidak ada yang siap memilih dua risiko itu.

Sebagai raja yang baru, dia pun harus melakukan perjalanan ke negeri asing. Saat itu, raja kerap berpergian ke negeri lain untuk urusan kerajaan atau perang. Saling takluk-menaklukkan antar-kerajaan sudah lumrah terjadi ketika itu. Karena Gelon adalah raja yang libidonya lebih berkuasa dari pikirannya, dia pun dihadiahi wanita-wanita cantik, untuk menemaninya. Gelon hanya mau meniduri wanita cantik. Jika ada yang coba-coba menyodorkan wanita tidak cantik ke hadapan dia, maka siap-siaplah merelakan punggungnya jadi alas kaki raja.

Di negeri yang asing tersebut, dia habiskan malam dengan seorang wanita dari negeri yang disinggahinya itu. Gelon sudah bersiap-siap menghabiskan malam itu dengan wanita tersebut. Namun, malam yang seharusnya dilewati dengan birahi yang menggebu-gebu justru berakhir tragis dan memalukan. Si wanita cantik jelita itu dengan lancang tidak mau menciuminya. Alasannya sederhana: bau mulut sang raja membuatnya muntah dan seketika memupuskan segala hasrat yang ada. Gelon jelas panik dan terkejut! Dia tak menyangka ada perempuan yang berani meremehkannya, sesuatu yang tak pernah terjadi di tempat asalnya. Tak ada yang tahu apa yang terjadi terhadap wanita setelah malam yang singkat itu. Ada yang menyebutkan, si wanita itu diikat bersama beruang sang raja. Namun ada pula yang yakin jika si wanita dikirim ke pulau budak.

Gelon mempercepat kunjungan kerjanya ke negeri asing itu, dan memilih pulang layaknya seorang pecundang. Di istananya, dia mengumpat isteri dan para gundiknya habis-habisan. Raja beralasan, seharusnya mereka yang sudah hidup dengannya bertahun-tahun itu memberitahunya tentang penyakit bau mulut itu. "Istri dan gundik macam apa kalian ini? Tak sekali pun kalian mengatakan kalau mulut saya bau!" kata raja, murka!

Salah seorang di antara mereka yang tertua angkat bicara. Mereka mengaku tak berani memberitahukan hal itu kepada raja karena takut dijadikan santapan beruang atau dibuang ke pulau budak. "Kami semua takut, baginda!"

Lagi pula, kata istrinya, mereka tidak pernah dekat dengan lelaki lain, dan mengira bahwa semua mulut lelaki berbau. "Kami tidak pernah tidur dengan lelaki lain. Kami pikir semua lelaki sama, berbau mulut!" pengakuan jujur itu rupanya bisa menyelamatkan mereka. Gelon tak jadi menghukum istri dan para gundiknya. []

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!
Sort Order:  

Gawat sit bang Gelon nyan 💪😃

Bak lon duek di paknek, hana buet, lon meurunoe tuleh cerita saboh hahaha

Kasihan para istri dan gundik, saraf hidungnya udah rusak akibat napas naga sang raja. Makanya pake listerin :D

Haha....munyoe dipakat duek rapat sabe, jadeh keumah teuh haha

Rapat payah pake masker merk zombie. Bah bek keumah idong

aseuli...harus pake masker ata Zoro

Raya panyang tuanku Gelon nyan, 120 geuhen, ya mate raja digiduk

abeh nafas raja hahaha

Emang gundik nyan bahaya, peulom tari, sumber malapetaka.
Tapi aneh, gundik tari nyan paken item ngen si Gelombang njang meuleupah kheing nafah.

Aneuk raja, kiban han ditem...beukah umpang saka munyoe ditolak haha

Pat jinoe? Lon neuek menuju keunan.

Neujak laju u Paknek Jambo Tape, depan Darul Ulum

Otw beh

Siap. lon preh di sinoe.

lon duek di dalam beh...

Congratulations @acehpungo! You have completed some achievement on Steemit and have been rewarded with new badge(s) :

Award for the number of upvotes

Click on any badge to view your own Board of Honor on SteemitBoard.
For more information about SteemitBoard, click here

If you no longer want to receive notifications, reply to this comment with the word STOP

By upvoting this notification, you can help all Steemit users. Learn how here!

Congratulations @acehpungo! You have completed some achievement on Steemit and have been rewarded with new badge(s) :

Award for the number of comments

Click on any badge to view your own Board of Honor on SteemitBoard.
For more information about SteemitBoard, click here

If you no longer want to receive notifications, reply to this comment with the word STOP

By upvoting this notification, you can help all Steemit users. Learn how here!

Pokok jih u kamboja leupah kali nyoe. Haha

Harus...makajih ku karat bacut2.

Adak meu MU menang, jeut balap sang :D

Bereh....Adak mu menang lam minet lahe tulisan. Oh ya, selamat bergabung. Neupeugot posting perkenalan (introduceyourself) saboh, pake tag introduceyourself bak phon @pacutlie