Thus The Life Of The Roses

in story •  7 years ago 

image


![image]()
![image]()
![image]()

Suatu ketika ada seseorang pemuda yang mempunyai sebuah bibit mawar. Ia ingin sekali menanam mawar itu di kebun belakang rumahnya. Pupuk dan sekop kecil telah disiapkan. Bergegas, disiapkannya pula pot kecil tempat mawar itu akan tumbuh berkembang. Dipilihnya pot yang terbaik, dan diletakkan pot itu di sudut yang cukup mendapat sinar matahari. Ia berharap, bibit ini dapat tumbuh dengan sempurna.

Disiraminya bibit mawar itu setiap hari. Dengan tekun, dirawatnya pohon itu. Tak lupa, jika ada rumput yang menganggu, segera disianginya agar terhindar dari kekurangan makanan. Beberapa waktu kemudian, mulailah tumbuh kuncup bunga itu. Kelopaknya tampak mulai merekah, walau warnanya belum terlihat sempurna. Pemuda ini pun senang, kerja kerasnya mulai membuahkan hasil. Diselidikinya bunga itu dengan hati-hati. Ia tampak heran, sebab tumbuh pula duri-duri kecil yang menutupi tangkai-tangkainya. Ia menyesalkan mengapa duri-duri tajam itu muncul bersamaan dengan merekahnya bunga yang indah ini. Tentu, duri-duri itu akan menganggu keindahan mawar-mawar miliknya.

Sang pemuda tampak bergumam dalam hati, "Mengapa dari bunga seindah ini, tumbuh banyak sekali duri yang tajam? Tentu hal ini akan menyulitkanku untuk merawatnya nanti. Setiap kali kurapihkan, selalu saja tanganku terluka. Selalu saja ada ada bagian dari kulitku yang tergores. Ah pekerjaan ini hanya membuatku sakit. Aku tak akan membiarkan tanganku berdarah karena duri-duri penganggu ini."

Lama kelamaan, pemuda ini tampak enggan untuk memperhatikan mawar miliknya. Ia mulai tak peduli. Mawar itu tak pernah disirami lagi setiap pagi dan petang. Dibiarkannya rumput-rumput yang menganggu pertumbuhan mawar itu. Kelopaknya yang dahulu mulai merekah, kini tampak merona sayu. Daun-daun yang tumbuh di setiap tangkai pun mulai jatuh satu-persatu. Akhirnya, sebelum berkembang dengan sempurna, bunga itu pun meranggas dan layu.

A when there's someone who has a nursery of roses. He'd love to plant roses in the garden behind his house. Fertilizer and small shovel has been prepared. Rushing, pipeline also rose place small pots that will grow. He has chosen the best pot, pot and put it in the corner got enough sunlight. He hopes, these seeds can grow to perfection.

Disiraminya seedlings roses every day. Diligently, dirawatnya the tree. Do not forget, if there is a grass which interfere with, soon disianginya to avoid food shortages. Some time later, start growing flowers to it. The lids are visibly started to break forth, although the colour is yet to be seen. Youth is happy, her hard work fruition. The flowers were Diselidikinya with caution. He looked surprised, because growing anyway small thorns covering tangkai-tangkainya. He deplored why the sharp thorns that appear simultaneously with this beautiful flower merekahnya. Sure, the thorns that will interfere with the beauty of the rose-the rose of hers.

The youth looked muttered inwardly, "why this beautiful tapestry, growing multitudes of sharp spines? Of course this will be menyulitkanku to take care of him later. Each time the kurapihkan, always just my hand hurt. There has always been a part of my skin was scratched. Ah this job just makes me sick. I will not let my hands are bloody because the thorns penganggu. "

Gradually, this young man seemed reluctant to heed his roses. He started no matter. Rose was never watered again every morning and evening. Divided the grass that interfere with the growth of the roses. The lids are the first started cracking, now seem merona glazed. The leaves that grow on each stalk any individual commandments themselves are beginning to fall. Finally, before growing perfectly, the flowers wither and wilt.

Jiwa manusia, adalah juga seperti kisah tadi. Di dalam setiap jiwa, selalu ada 'mawar' yang tertanam. Tuhan yang menitipkannya kepada kita untuk dirawat. Tuhan lah yang meletakkan kemuliaan itu di setiap kalbu kita. Layaknya taman-taman berbunga, sesungguhnya di dalam jiwa kita juga ada tunas mawar dan duri yang akan merekah.

Namun sayang banyak dari kita yang hanya melihat "duri" yang tumbuh. Banyak dari kita yang hanya melihat sisi buruk dari kita yang akan berkembang. Kita sering menolak keberadaan kita sendiri. Kita kerap kecewa dengan diri kita dan tak mau menerimanya. Kita berpikir bahwa hanya hal-hal yang melukai yang akan tumbuh dari kita. Kita menolak untuk "menyirami" hal-hal baik yang sebenarnya telah ada. Dan akhirnya, kita kembali kecewa, kita tak pernah memahami potensi yang kita miliki.

Banyak orang yang tak menyangka, mereka juga sebenarnya memiliki mawar yang indah di dalam jiwa. Banyak orang yang tak menyadari, adanya mawar itu. Kita, kerap disibukkan dengan duri-duri kelemahan diri dan onak-onak kepesimisan dalam hati ini. Orang lain lah yang kadang harus menunjukannya.

Jika kita bisa menemukan "mawar-mawar" indah yang tumbuh dalam jiwa itu, kita akan dapat mengabaikan duri-duri yang muncul. Kita, akan terpacu untuk membuatnya akan membuatnya merekah, dan terus merekah hingga berpuluh-puluh tunas baru akan muncul. Pada setiap tunas itu, akan berbuah tunas-tunas kebahagiaan, ketenangan, kedamaian, yang akan memenuhi taman-taman jiwa kita. Kenikmatan yang terindah adalah saat kita berhasil untuk menunjukkan diri kita tentang mawar-mawar itu, dan mengabaikan duri-duri yang muncul.

Semerbak harumnya akan menghiasi hari-hari kita. Aroma keindahan yang ditawarkannya, adalah layaknya ketenangan air telaga yang menenangkan keruwetan hati. Mari, kita temukan "mawar-mawar" ketenangan, kebahagiaan, kedamaian itu dalam jiwa-jiwa kita. Mungkin, ya, mungkin, kita akan juga berjumpa dengan onak dan duri, tapi janganlah itu membuat kita berputus asa. Mungkin, tangan-tangan kita akan tergores dan terluka, tapi janganlah itu membuat kita bersedih nestapa.

Biarkan mawar-mawar indah itu merekah dalam hatimu. Biarkan kelopaknya memancarkan cahaya kemuliaan-Nya. Biarkan tangkai-tangkainya memegang teguh harapan dan impianmu. Biarkan putik-putik yang dikandungnya menjadi bibit dan benih kebahagiaan baru bagimu. Sebarkan tunas-tunas itu kepada setiap orang yang kita temui, dan biarkan mereka juga menemukan keindahan mawar-mawar lain dalam jiwa mereka. Sampaikan salam-salam itu, agar kita dapat menuaikan bibit-bibit mawar cinta itu kepada setiap orang, dan menumbuh-kembangkannya di dalam taman-taman hati kita.

Inilah Kisah Bunga Mawar Saya Buat Di Steemit Hari Ini Semoga Hari Anda Menyenangkan.

The soul of man, is also like a story. In every soul, there's always the ' Roses ' is embedded. The God who menitipkannya upon us to be treated. God was the one who put the glory of it in every heart. Like the flowering gardens, indeed in our souls there are also budding roses and thorns that will break forth.

Unfortunately many of us only see "Thorn " are growing. Many of us who see only the bad side of us that will be developed. We often deny the existence of our own. We are often disappointed with ourselves and do not want to accept it. We think that the only things that hurt that would grow from us. We refuse to be "watered " the good things that have actually existed. And finally, we came back disappointed, we could never understand the potential that we have.

Many people who do not think they also actually have beautiful roses in the soul. Many people are not aware, the presence of roses. We frequently preoccupied with thorns of weakness and with briars and with briars and self-kepesimisan in the liver. Others who sometimes have to can show them.

If we can find "rose-rose's" beautiful growing in his soul, we will be able to ignore the thorns that appears. We, will be encouraged to make it will make it break forth, break forth and continues up to dozens and dozens of new shoots will emerge. On each bud, will bear fruit shoots happiness, tranquility, peace, who will meet the grounds of our soul. The most beautiful pleasure is when we managed to show us about roses-roses, and ignore the thorns that appears.

My harumnya will decorate our days. Aroma beauty it offers, is like a soothing tranquility lake water and intricacies of the heart. Mari, we find "roses-roses " calmness, happiness, peace was in our souls. Perhaps, Yes, perhaps, we will also meet with and with briars and thorns, but do not let it make us despair. Perhaps, our hands will be scratched and hurt, but do not let it make us sad sorrow.

Let the Roses-roses beautiful it breaks in your heart. Let the lids are emitting the light of his glory. Let tangkai-tangkainya hold fast hope and impianmu. Let the stigma of a pistil-they contain into the seeds and seed new happiness to you. Spread the shoots it to everyone we meet, and let them discover the beauty of the Roses-roses in their souls. Convey greetings-greetings, so that we can menuaikan seeds of roses that love to everyone, and menumbuh-kembangkannya in the gardens of our hearts.

This Is The Story Of The Roses I Made In Steemit Today May Your Day Of Fun.

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!