Halo sahabat steemian, saya punya satu kebiasaan positif di waktu senggang yaitu membaca. Membaca adalah hobi saya. Saya merasa berenergi dan bertenaga ketika sudah berhasil mengkhatamkan buku-buku itu.
Saya menyukai berbagai genre buku, mulai dari sains, buku tutorial, pengembangan diri dan bisnis, dan juga tak ketinggalan untuk mengoleksi novel dan membacanya. Pilihan saya kali ini jatuh pada Buku Ketika Cinta Bertasbih karya kang Abik alias Habiburrahman El-Shirazy.
sumber: akhywali.net
Senandung gerimis, hampir sama dengan satu judul bab di dalam buku Ketika Cinta Bertasbih 2 yang baru saja saya baca hingga habis 425 halaman ini.
Hujan rintik-rintik, gerimis mengundang, dan bernyanyi. Begitulah keadaan saat ini. Cuaca mendung, langit suram tanpa cahaya mentari. Air turun membasahi bumi. Langit bertasbih memuji Ilahi Rabbi.
Senandung gerimis di depan laptop, aku ingin tulisi. Saya bahagia sekali ketika membaca dan menulis sudah jadi kebiasaan dan aktivitas sehari-hari saat ini.
Alhamdulillah, inspirasi dan motivasi kian melebur, menguap, meletup, membuncah, dan berdesir di dalam sel-sel darah saya alami.
Saya ingin berubah dan bangkit dari lamunan tidur yang panjang ini. Tidur malas di hari libur tanpa belajar begitu menjemukan bagi saya pribadi.
Membaca dan menulis menghasilkan sepucuk entri di blog steemit setiap hari adalah kegiatan yang sangat kreatif untuk diisi.
Yah, seperti biasanya hari libur sedikit malas beraktivitas di luar akhirnya saya pun menyendiri. Membaca dan menulis adalah tempat yang cocok untuk menumpahkan kegalauan hati.
Pagi ini dari telepon genggam saya akhirnya membuka mata kembali, membaca tulisan-tulisan kelanjutan dari novel pembangun jiwa dan hati yang ditulis Habiburrahman El-Shirazy. Saya jadi mengidolakan penulis ini. Ingin saya sepertinya yang mampu memotivasi dan menginspirasi insan yang galau dan malas berdiri bangkit beraksi.
“WOW... Subhanallah tulisan yang luar biasa bergizi” hati saya berkata ketika baru saja menyelesaikan bacaan dari sebuah novel pembangun jiwa yang ditulis novelis hebat, penulis idola para pembaca novel pembangun jiwa, yang membawa pembaca kemana-mana menjelajahi dunia ini.
Beliau adalah novelis lulusan Universitas Cairo, Mesir yang ada di luar negeri. Alhasil saya yang membacanya sulit mendeskripsikan bagaimana efek samping yang dihasilkan dari buah tangan kang abik itu dengan kata-kata, sastranya luar biasa tinggi, begitu renyah, mudah dipahami, dan yang paling hebat lagi tulisan itu membuat aku termotivasi pula untuk menulis setiap hari.
Kisahnya bercerita tentang seorang pemuda yang tampannya biasa-biasa saja tapi ia hebat, mampu bekerja dan belajar di luar negeri. Terus membanting tulang sendiri demi menyokong hidup keluarga di kampungnya yang asri. Ia turut bekerja untuk membiayai hidup adik-adiknya dan ummi.
Ada banyak tantangan dan halangan hidup telah yang harus ia lalui. Begitu besar ujian dan cobaan yang harus ia alami dalam menjadi manusia yang menginspirasi. Hingga kepulangan Ia ke Indonesia masih belum berakhir penderitaan bertubi-tubi menghampiri.
Pencarian jodohnya terus berlanjut kesana kemari. Tapi kegagalan tak pernah ia tangisi. Pemuda itu bangkit berdiri kembali, walau jodohnya tak menghampiri dan terus berganti-ganti ia coba ikhtiar berkali-kali.
Dan pada akhir ceritanya pemuda itu menemukan jodoh dan cintanya kembali bersemi dalam suatu kisah cinta yang bertasbih yang Allah anugerahi kepada manusia yang takwa dan baik hati.
Membangun jiwa saya yang mati ketika membaca cerita ini. Berdesir hebat dan sangat memotivasi. Mari kita membaca novel-novel pembangun jiwa untuk mengubah prinsip dan karakter yang buruk yang ada dalam diri.
Semoga bacaan yang bergizi ini akan mampu menghidupkan jiwa-jiwa yang mati dari pengaruh akhlak dan budi pekerti yang tidak islami.
----Salam Steemian @akhywali, 22 Januari 2018----
Hi! I am a robot. I just upvoted you! I found similar content that readers might be interested in:
https://www.akhywali.net/2015/09/membaca-novel-pembangun-jiwa.html
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
sorry, but this postingan is real my creativity post a few years ago, I will study again and will create original content :)
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit