Ilustrasi, sumber
Masih terekam dalam ingatan kala aku kecil dulu. Sosok yang paling kutakuti adalah Habib Suman. Laqab "Habib" bukan karena beliau keturunan Nabi, bukan pula karena beliau keturunan Arab, tapi karena profesi beliau sebagai tukang sunat (khitan).
Bersepeda ontel, dengan menenteng tas baluem yang isinya pisau bedah, panggangan (alat penjepit), dan obat-obatan, Habib Suman sering datang ke kampungku jika mendapat order menyunat anak laki-laki fulan.
Kedatangan beliau ke kampung sering dianggap oleh anak-anak sebayaku ibarat kedatangan "dewa" maut yang mengerikan, sehingga siapapun anak-anak yang melihat beliau dari jauh lansung lari puteh tapak menyelamatkan diri pulang kerumah masing-masing dan mengunci pintu rapat-rapat.
Tidak jarang pula ada yang lari ke semak-semak untuk bersembunyi, ada juga yang lari ke areal tambak tidak pulang-pulang sampai dengan sorenya, karena takut melihat Habib Suman.
Ilustrasi, sumber
Sering juga ketakutan anak-anak terhadap Habib Suman, dimanfaatkan orang-orang dewasa untuk menakut-nakuti anak kecil jika sedang lalai nonton TV di warung kopi, "Hai Habib Suman katroek geuh jeh, bek le kadoung!", dan dalam beberapa detik saja, warkop bersih dari anak-anak ingusan yang sudah berhamburan lari menyelamatkan diri.
Bagi anak-anak yang sudah direncanakan sunat oleh orang tua mereka, si anak akan dikurung di dalam rumah, karena jika tidak, si anak tentu akan mencoba minggat dengan segala cara untuk menyelamatkan diri dari derita yang tak terperi, kulit ujung "anu"nya dijepit dengan panggang yang panas, kemudian dalam sekali sayat, kulit ujung "anu" tersebut terpisah dari batangnya. Duh! Benar-benar gambaran yang teramat sangat mengerikan.
Seiring dengan perkembangan ilmu medis modern, lambat laun Habib Suman banyak kehilangan order sunat karena tugasnya sebagai tukang sunat telah diambil alih oleh para manteri atau dokter.
Dari beberapa testimoni anak-anak yang disunat oleh manteri atau dokter itu, kebanyakan mereka merasa lebih nyaman, rasa sakitnya hanya pada saat disuntik bius, setelah disuntik, tau-tau kulit ujung "anu"nya sudah tepisah tanpa disadari sedikitpun karena sudah terbius.
Ilustrasi, sumber
Setelah sekian lama nama Habib Suman atau habib-habib sunat lain tenggelam nyaris tak terdengar lagi, tiba-tiba publik di Aceh kembali dihebohkan oleh kemunculan "habib sunat" baru. Kali ini bukannya habib yang beprofesi menyunat "anu" anak-anak, tapi beberapa orang oknum anggota DPRA yang berprofesi sampingan sebagai tukang "sunat" bantuan beasiswa pendidikan.
Dari kabar yang kudengar, tidak tanggung-tanggung, sebanyak 322 mahasiswa Aceh, baik yang sedang mengenyam pendidikan perguruan tinggi di Aceh, maupun di luar Aceh, menjadi korban beasiswa yang diterima mereka telah "sunat" oleh oknum-oknum DPRA itu.
Yang celakanya, jumlah uang yang di"sunat" itu jumlahnya sampai milyaran rupiah. Entah apa yang ada di pikiran oknum dewan yang terhormat itu, sehingga dengan tega-teganya "menyunat" uang beasiswa yang sejatinya untuk keperluan mahasiswa yang sedang menyelesaikan masa studi mereka.
Jika Habib Suman dan habib-habib sunat lain bekerja dengan ikhlas berharap pahala karena membantu anak-anak Muslim untuk menjalankan syariat Ibrahim, as. Tidak demikian dengan "habib sunat" dari kalangan oknum-oknum dewan yang terhormat itu, karena mereka sedang membuka jalan menuju nuraka lhieh!.
Harus di kawal Maslah beasiswa itu bg, karena itu merupakan jalan mencerdaskan putra putri nanggroe yang kurang mampu, jgn bermain dengan beasiswa..kapan nanggroe bisa maju kalau itu terus dibiarkan....
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Semoga kepolisian serius menangani kasus ini sampai tuntas. Kita percayakan kepada GERAK Aceh dan MaTA untuk mengawal kasus ini agar tidak tenggelam. Terimakasih sudah singgah di blog saya :)
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Insyaallah, semoga sesuai yang kita harapkan... Terimakasih juga telah mengunjungi akun saya dan memberi nilai nya..salam knal
@zulfikarsh
Wa 081262065515
Salam dari anak Nisam yang di rantau
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Hambo hambo
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Yang paih oknum "habib" DPRA njan tasunat sigoe treuk beuhabeh uram..Hahahaha
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Dua-duanya tukang sunat, cuma yg kedua tukang sunat massal, penyunat berkerah putih
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Yang satu tukang sunat legal, yang satu lagi tukang "sunat" ilegal.
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
That Palo "habib" sunat jaman now..., Mahasiswa geu "sunat" .. hahaha
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Yang paleng teuboih, "sunat" jih troek bak uram. Han ek takhem..Hahaha
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Jahat kali lah
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Asli kerjaan mafia
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit