USAHA YANG TERANCAM BANGKRUT

sedang jualan menu buka puasa

Adik-adik saya dikampung sedang berjualan menu berbuka puasa. Waktu sudah semakin petang, tapi dagangan mereka belum juga habis, stock masih banyak.

pembeli sepi, pedagangnya yang rame

Mereka langsung menelpon saya yang sedang berada di Jakarta dengan call video whatsapp. Tanpa perlu alasan yang kuat, mereka dengan lantang meminta ganti rugi kepada saya jika nanti dagangan mereka tidak habis terjual. Aneh bin ajaib, padahal sebelumnya tidak ada pembicaraan mengenai hal itu.

Aku tidak bisa menahan tawa karena menurut aksi yang mereka lancarkan terhadapku sangat lucu sekaligus aneh. Mana mungkin di logika, mereka yang berdagang tapi saya yang harus menanggung resiko kerugiannya.

Mereka beralasan bahwa saya adalah senior mereka yang seharusnya memiliki tanggung jawab moril dalam membina mereka, serta harus turut membantu usaha mereka agar jangan sampai gulung tikar.

Tawa saya semakin terbahak-bahak. Dari mana kalian mendapatkan rumus yang seperti itu, saya saja belum pernah menemukan rumus seperti itu, jawabku. Tapi mereka tidak mau ambil pusing atas jawabanku dan terus merengek agar aku mau memborong sisa dagangan mereka.

Ya, mau tidak mau, kemudian permintaan mereka ku setujui. Mereka langsung tertawa dan bersorak kegirangan, "hotel-hotel, kita buka puasa gratis". Melihat tingkah mereka, aku juga turut bahagia.