Iblis Hijau dari Lanun

in story •  7 years ago 

castle-2027871__480.png


Foto: Pixabay


Menjadi penjilat adalah perbuatan tabu dan dikatakan konon hanya dilakukan oleh keturunan iblis. Kabarnya, iblis pada suatu ketika terkena hukuman menaikkan pasir dari laut ke rumah tuannya yang berjarak 10 kilo meter dari bibir pantai.

Karena merasa jauh dan syarat yang berat, mulailah si iblis menjilat salah satu petinggi kerajaan Rumput yang jadi tangan kanan tuannya. Kepada petinggi itu, dia mengatakan akan mewujudkan keinginan dia asal mau mengabulkan permintaan iblis.

"Aku bisa mewujudkan keinginanmu. Bantulah aku biar tak terlalu lama aku menaikkan pasir. Sebab, jika tuan belum mengatakan cukup, maka aku bisa saja selamanya menaikkan pasir ke sini," kata iblis pada salah satu petinggi itu.

Mendengar permintaan iblis, petinggi kerajaan yang belakangan dikenal bernama Nenas itu pun mengambil kesempatan yang sama. Ia mau mendengarkan Iblis karena dia juga punya kepentingan untuk dirinya sendiri.

"Apa permintaanmu, bro iblis?" tanya Nenas semangat.

"Rayu tuan agar mau memberiku seorang teman. Aku minta ditemani seorang iblis lainnya," minta dia.

"Oh, gampang. Siapa yang kau minta untuk menemanimu?" tanya dia lagi.

"Ahzer. Iblis hijau dari Lanun," jawab iblis itu.


monster-426995__480.jpg


Foto: Pixabay


Berselang beberapa hari, tuan pun memanggil iblis itu untuk menghadap. Di dalam istana, iblis melihat kehadiran Nenas. Di situ juga sudah ada iblis hijau dari Lanun, Ahzer. Melihat hal tersebut, iblis menjadi begitu bergairah. Dia datang dengan membusungkan dada dan seolah masalahnya sudah selesai.

Melihat kedatangan iblis, tuan semakin mendurja. Wajahnya yang biasanya adem kini memerah dan serasa ingin meledak. Sialnya, perubahan mimik wajah tuan tak diperhatikan oleh iblis.

"Jadi, kau meminta hukumanmu dikurang dan dibantu iblis hijau dari Lanun?" serang tuan kepada iblis saat dia hendak duduk.

Tak sempat duduk, sambil mengangkat dada dan menengadahkan tangan, iblis menunduk dan memohon ampun kepada tuan.

"Ampun tuan, ampun seribu tahun. Ampun tuan, ampun seribu tahun," kata iblis.

"Tak ada maksud hamba ingin membuat tuan marah. Mohon ampun, tuan, seribu tahun," mohon iblis sambil menyembah-nyembah tuannya.

Di sini lain, mata petinggi kerajaan menyalak merah. Bara api terlihat membara di mata mereka. Termasuk di situ tangan kanan kerajaan, si Nenas itu.

"Benar tuan, dialah yang meminta hamba untuk merayu tuan. Agar berat beban yang dipikulnya mendapat bantuan dari iblis hijau dari Lanun," teriak Nenas.

Usut punya usut, rupanya Nenas juga mengambil kesempatan untuk menjilat tuan. Dia akhirnya mengadukan perbuatan iblis itu kepada tuannya dengan harapan dia akan mendapatkan kenaikan gaji. Sebab, dalam beberapa bulan ini Nenas tengah merenovasi rumahnya.

"Tidak, tuan. Tidak. Ampun tuan, ampun seribu tahun," tiba-tiba, dari samping raja, Ahzer, iblis hijau dari Lanun memekik.

Dia menceritakan bahwa tidak benar jika iblis telah meminta tangan kanan kerajaan untuk membantunya menaikkan pasir. Pengakuan dari Ahzer malah membuat tuan dan Nenas kebingungan.

"Apa yang terjadi dengan Ahzer? Apakah dia tidak sadar dengan pengakuan itu dia bisa dipidana oleh tuan lebih berat dari hukuman yang aku terima," kata iblis dalam hati.


monster-701991__480.jpg


Foto: Pixabay


"Sebenarnya, tuan, akulah yang menyamar sebagai iblis saat petang menyala kemarin sore. Aku mendekati petinggi Nenas dan meminta permintaan itu," kata Ahzer yang membuat semua kaget tak menyangka.

Di sisi lain, sebenarnya apa yang dilakukan Ahzer juga punya tujuan sendiri. Ia sengaja mengaku agar bisa dekat dengan iblis. Sebab, di kalangan iblis telah tersebar berita bahwa iblis ini akan menjadi raja dari segala raja bagi kaumnya. Dan Ahzer berharap dengan pengakuan itu, dia akan dijebloskan ke penjara agar dekat dengan iblis, demi mencapai tujuannya.

Sore itu, istana dipenuhi oleh penjilat. Semakin sore, semakin banyak penjilat yang berdatangan, khususnya bangsa iblis. Mereka semua datang untuk tujuan yang sama seperti yang diungkap Ahzer.

"Sebenarnya, tuan, akulah yang menyamar sebagai iblis saat petang menyala kemarin sore. Aku mendekati petinggi Nenas dan meminta permintaan itu," kata mereka serentak.

Atas kejadian itu, tuan akhirnya memutuskan untuk melempar iblis ke dunia, termasuk tangan kanan kerajaan, yakni Nenas. Oleh sebab itu di dunia ada pula istilah yang terkenal hingga saat ini yaitu: cari muka, karena iblis yang dilempar ke dunia semuanya tak memiliki muka.

Wajah mereka datar seperti televisi.


fantasy-2542946__480.jpg


Foto: Pixabay


Note: sekedar cerita fiksi. Ditulis sambil ketawa dan ngakak di depan Taman Ismail Marzuki, Minggu, 24 Februari 2018.


Steemian Jakarta, GO!


KSI Chapter Jakarta

  1. @apilopoly
  2. @andrianhabibi
  3. @musismail
  4. @willyana
  5. @blogiwank
  6. @ngartof
  7. @bagindo
  8. @mhdsyafriadi
  9. @ronimarwan
  10. @imansembada
  11. @azariatika
  12. @komando12
  13. @jaryat
  14. @imans (menunggu)
  15. @konakaart
  16. @ari.keling
  17. @rayfulmudassir
  18. @dofaaliza
  19. @divinnahb
  20. @imansembada
  21. @fidaarfah
  22. @viviehardika
  23. @batuejourney
  24. @citrarahman
  25. @ahmadunyh

Akun Grup Whastapp:

(https://chat.whatsapp.com/6nntswYesuq6kjUdshNXTk)


Buat Steemian yang merasa dirinya telah membuat akun di steemit.com tapi belum tergabung dalam KSI ChapterJakarta, silakan follow link GrupWhatsapp di atas. Link tersebut akan langsung mengintergrasi Steemian ke dalam grup (KHUSUS JAKARTA). Setelah tergabung di dalam grup, silakan isi poin di bawah ini:

Perkenalan diri singkat:
Nama akun:
Facebook:
Twitter:
IG:


Atau, bisa pula menghubungi kami di 081269404123 (Whatsapp).


20180127_220904.png


IMG-20180206-WA0008.jpg


Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!
Sort Order:  

wkwkwkwk ceritanya seru
berlanjut kapan jadi rajanya hehehehe
Upvote saudara

Ahahahhaa nanti disambung ya Empu Gandring alias om @maloka. Ahahahahah

Dan saya pun juga sambil ketawa dan ngakak juga bang @apilopoly hehe. Selamat bermalam minggu bang.

Hehehehhehehe selamat malam minggu juga mas @yonsmulyono. Semoga bermanfaat ya 😁😁😁😁

Aku pun ngakak, sekarang kan hari sabtu, besok barulah minggu......

Ahhahahahaa aku ngakak tadi mas @imansembada pas baca balik kekekeke.

Mantap x ach cerita'a...

Mantap gimananya? Bukannya mengerikan? Ahahahaahahah

Karena iblis tak memiliki muka maka mereka senang mencari muka dan sangat mudah melempar batu dan mencuci tangan. Tinggal tunjuk saja wajah yang lain... Hahaha... ;)

Hahja betul kak @mariska.lubis. Semoga kita berjauhan dengan hal-hal seperti itu 😀😀😀😀

Smoga kita smua terhindar dari sifat2 iblis itu,,,

Aminnn. Makasih bro @rezack. Betul bro.

Padahal nunggu ceritanya sampai si iblis beneran jadi raja segala raja apa nggak, loh.
Kalo ternyata nggak jadi raja, udah rugi si Ahzer ngaku-ngaku sambil jadi penjilat. :D

Hahahahaa anti ada sambungannya. Iblis Hijau dari Lanun II. Boar kayak Ayat-ayat Cinta Kang Abik 🤣🤣🤣🤣

Aduuuhhh gimana dunk

Cie yang levelnya dah naik 40. Mantap gans. Hajar gans. Ceumunguthhhhhh

ngeri ih om postingannya ..

Ngeri gimana @sintiafrianisa? Ah. Bohong.

  ·  7 years ago Reveal Comment

Ini sebenarnya cerita yang aku tulis saat hador di suatu acara di TIM malam kemarin. Hadir sebagai penonton di acara parade musikalisasi puisi 2018. Rupanya di sana ada sekelompok orang yang menghancurkan sastra kita. Kelompok DJA. Nah. Jadilag cerpen ini om @emong.soewandi

menceritakan suatu kehidupan di awal manusia berjuang dengan hidupnya. di rangkai dalam bentuk cerita Fiksi. mantap bg. izin bg nama aKun sya @mhd.syafriadi ada kesalahan tulisan

Dahsyat. Pulang dari Medan bawa kopi sama bika ambon ya ahahahahaha. Itu perintah kwkwkwkw

Salam kenal bg.. Tpi ini gak menjilat bg ya... Serius salam kenal dari saya anak aceh.. 😊😊😊😊😊😇😇😇🙏🙏🙏

Salam kenal bro @arulkomand4n. Sip. Makasih sudah datang.

Tidak akan nyaman jika hidup menerapkan sistem menjilat seperti iblis itu. Karena akan selalu khawatir. Dan gelisah. Nauzubillah himindzalik. Sukses dan semangat bro.

Seperti yang kujelaskan di atas mbak @willyana. Ini sebenarnya cerita yang aku tulis saat hadir di suatu acara di TIM malam kemarin. Hadir sebagai penonton di acara parade musikalisasi puisi 2018. Rupanya di sana ada sekelompok orang yang menghancurkan sastra kita. Kelompok DJA. Hancur hatiku. Mengetahui hal itu, aku bergeser ke arah lain. Menyendiri di bawah hiruk pikuk musikalisasi.

Om @apilopiloy sy baru tau ternyata nama-nama iblis mirip kayak nama buah-buahan ya, nenas ....

Namanya juga cerita fiksi bro @muhammad.azkia. Jadi bisa saja nama pemerannya kita buat sesuka kita. Ahhahahaa. Btw. Nenas bukan iblis. Tapi manusia. 🤣🤣🤣🤣

Hahahha, iya om, cuma canda doang

Cerpennya bikin merinding, Pilo. Serem

Kalau iblis jaman dulu, pasti mukanya cembung. Karena tivi layar datar tidak lebih dari 2 dekade baru diciptakan. Hehehe..

Aku tahu bikinnya ini... Di malam minggu yang hanya ada aku dan kamu. #komentar enggak nyambung