dear steemit...
This time I will introduce to the original sarong slemit Aceh.Kain sarong in the language of Aceh called Kroeng, In the sense of international clothing, sarong (sarong) means a wide piece of cloth that wear wrapped around the waist to cover the lower body (waist down) .

Kali ini saya akan mengenalkan kepada steemit kain sarung asli Aceh.Kain sarung dalam bahasa Aceh disebut dengan Ija Kroeng, Dalam pengertian busana internasional, sarung (sarong) berarti sepotong kain lebar yang pemakaiannya dibalut pada pinggang untuk menutup bagian bawah tubuh (pinggang ke bawah).

@dok ija kroeng

Sarong has been attached to the typical Muslim community in Indonesia. Although the actual use of sarong does not refer to a particular religious identity. Because sarong is also used by various circles in various tribes that exist. while sarong cloth for the people of Aceh is not just a piece of cloth or clothing but more as a cultural identity, clearly @Khairul Fajri Yahya (35) owner Ija Kroeng, a young Acehnese who had studied in Germany and moved to preserve and popularize the glamorous culture in Aceh .

Sarung sudah melekat dengan ciri khas masyarakat muslim di Indonesia. Walau sesungguhnya pemakain sarung tidak menunjuk pada identitas agama tertentu. Karena sarung juga digunakan oleh berbagai kalangan di berbagai suku yang ada. sedangkan kain sarung bagi masyarakat Aceh bukan hanya sekedar sehelai kain atau pakaian namun lebih sebagai identitas budaya, jelas @Khairul Fajri Yahya(35) owner Ija Koeng , seorang pemuda Aceh yang pernah mengenyam pendidikan di Jerman dan tergerak untuk melestarikan sekaligus mempopulerkan budaya bersarung di Aceh.

imgrum.org/user/ijakroeng

In Aceh the sarong culture has been known since the 17th century of Aceh Darussalam kingdom which was introduced by the Middle East traders whose sarong material itself was extracted from Aceh's crops such as high quality cotton and silk. Sarong cloth is a versatile cloth that can be used anytime and anywhere regardless of caste, age, and gender. Kings and nobles
usually wear a sarong as a complement or attribute commonly called songket (sarong which is woven with gold thread and unique motif), not with society and the ulama, they use it as the main clothes in wear throughout the day.

Di Aceh budaya berkain sarung telah dikenal sejak abad ke 17 masa kerajaan Aceh Darussalam yang di kenalkan oleh para pedagang Timur Tengah yang bahan kain sarung itu sendiri di ambil dari hasil bumi Aceh seperti kapas dan sutra yang berkualitas tinggi. Kain sarung merupakan kain serbaguna yang bisa di pakai kapan dan di mana saja tidak memandang kasta, usia, dan gender. Para Raja dan bangsawan
biasanya memakai kain sarung sebagai pelengkap atau atribut biasa disebut dengan kain songket ( sarung yang di tenun dengan benang emas dan motif yang unik) ,tidak dengan masyarakat dan para ulama, mereka menggunakannya sebagai pakaian utama yang di kenakan sepanjang harinya.

Previously, the cloth of Aceh sarong was worn by plain black or white and is now in the hands of this young boy of Aceh (Khairul Fajri Yahya) is now re-created sarong ethnic aceh cloth with black and white base color added with simple ornament motif kerob Gayo (ethnic motif Aceh Tengah) which is hand painted by @dedybadunk named Ija Kroeng Seri Budaya (best brand), making sarong which has a clearer cultural identity of Aceh.

Dahulu kain sarung Aceh biasa dikenakan polos hitam atau putih dan kini di tangan anak muda Aceh ini (Khairul Fajri Yahya) kini dibuat kembali kain sarung etnik aceh dengan warna dasar hitam dan putih di tambah dengan ornamen simpel motif kerawang Gayo ( motif etnik Aceh Tengah ) yang di lukis tangan oleh @dedybadunk diberi nama Ija Kroeng Seri Budaya (best brand), menjadikan sarung yang memiliki identitas budaya Aceh yang lebih jelas.

Semoga bermanfaat.
Salam steemit...

thank you for visiting this blog.

if you are interested in votefollow@dedybadunk