"Perjuangan adalah seni melewati rintangan"
Seulayang lon manyang
Taloe lon pih panyang
Geuneurap ngen awan
Tapi angan-angan
(Layanganku tinggi melayang
Benang pun panjang terbentang
Menyentuh awan
Tapi laksana sebentuk hayalan)
Suara teriakan sekelompok anak kecil mengusikku yang sedang menikmati lantunan lagu jadul dari si suara emas nan cantik Liza Aulia, dengan hati sedikit kesal kusibak gorden jendela kamar mencari asal suara.
Tepat disebelah rumahku ada sebuah tambak tua yang tidak terawat, Dulu tambak itu dikelola oleh perusahaan AAF, Tapi setelah Asean Bangkrut tambak tersebut terbengkalai begitu saja.
Anak-anak disekitar lingkungan ku tinggal sering menghabiskan waktu disitu bersama teman-temannya sampai menjelang magrib.
Seperti hari ini, kebisingan dan kegaduhan-kegaduhan yang mereka timbulkan membuat ku sedikit terganggu, maklum, kamarku tepat disebelah lahan yang sering mereka gunakan untuk bermain, tapi tak jarang membuatku terhibur juga melihat keceriaan dari wajah kanak-kanak mereka yang polos dan tanpa beban.
"Ka peulet ka peulet ka peulet (Ayo kejar kejar kejar)" Suara koor dari mulut-mulut kecil menggelitik rasa ingin tahu ku, dengan malas aku keluar melihat apa yang sedang mereka lakukan.
Sekitar 20 meter dari rumahku SEKAWANAN ANAK-ANAK berlari mengejar sebuah layangan putus.
Khalid anakku ada diantara mereka yang berlari mengejar layangan tersebut, beberapa kali mereka sempat TERSANDUNG, JATUH DAN BANGUN LAGI mengikuti arah layangan yang terhempas angin sore.
Sebenarnya aku merasa khawatir ketika layangan itu menuju ke arah TAMBAK YANG DIPENUHI DURI dan SEMAK BELUKAR, aku takut terjadi apa-apa dengan mereka, karena tidak tertutup kemungkinan disitu banyak ULAR DAN BINATANG BERBISA lainnya, Tentu hal tersebut tidak terpikir oleh semangat dan jiwa kanak-kanak mereka, mereka terus mengejarnya tanpa menghiraukan LARANGAN dan PANGGILAN beberapa temannya yang TIDAK IKUT MENGEJAR.
Ku ikuti terus pergerakan mereka, bila terjadi sesuatu aku bisa segera kesana.
Tepat di ujung tambak, LAYANGAN tersangkut diatas serumpun PANDAN TIKAR, Samar-samar aku melihat mereka berkerumun disekitar pandan tersebut, sepertinya mereka tidak akan bisa mengambilnya, Karena secara kasat mata pandan itu sangat LEBAT DAN DIPENUHI DURI. Ku awasi terus apa yang akan mereka lakukan.
Tidak berselang lama layangan itu bergerak, dari jauh terlihat sebuah tangan mungil terjulur dari rerimbunan pandan tersebut, menggapai layangan, mengangkatnya sedikit keatas lalu mengeluarkannya secara perlahan dari rimbunan pandan tersebut.
"Meuteume meuteume meuteume (Berhasil berhasil berhasil)" sorak mereka berbarengan,
Sambil bersorak kegirangan mereka BERLARI MENUJU TEMAN-TEMANNYA yang tidak ikut mengejar, semuanya berteriak dan berjingkrak kegirangan melihat teman-temannya berhasil mengeluarkan layangan tersebut dari rerimbunan pandan berduri.
Diam-diam Aku mengagumi perjuangan dan cara mereka mendapatkan layangan tersebut, SESUATU YANG MENURUTKU HAMPIR MUSTAHIL dilakukan oleh anak-anak se-usia mereka.
Mereka terus berlari, Ku lihat wajah Khalid dan teman-temanya begitu sumringah dan berseri-seri. Mereka berlari dengan terus mengangkat layangan tersebut tinggi-tinggi.
Sesampainya dipinggir tambak tempat teman-temannya berkumpul, Seorang diantara anak-anak tersebut menunjuk LUKA-LUKA YANG MEREKA DAPATKAN. Mungkin sekarang mereka baru sadar bahwa HARAPAN DAN KEYAKINAN TERBUKTI MAMPU MEMBUAT MEREKA MENGALAHKAN RASA SAKIT.
Lalu mereka berkumpul dikerubuti teman-teman yang menunggu dipinggir tambak.
Beberapa orang anak kelihatan berbisik-bisik melihat luka-luka yang ada disekujur tubuh kawannya.
Jarak semakin dekat, aku melihat tangan Khalid dipenuhi luka-luka kecil dan mengeluarkan sedikit darah, mungkin ia dapatkan ketika mengeluarkan layangan dari rerimbunan pandan tadi, lututnya juga berdarah, Beberapa temannya ada yang berdarah di kaki, bahkan ada yang bajunya robek. Aku terus memperhatikan apa yang akan mereka lakukan selanjutnya.
Tiba-tiba mereka serentak berdiri, bergandengan tangan lalu kembali bersorak kegirangan dengan nada yang menghentakkan
"Ilayang Ilayang Ilayang (Layangan layangan layangan)..."
Aku benar-benar terpana menyaksikan peristiwa ini. Banyak hal yang menjadi pelajaran sore ini.
Benar ternyata, Bahwa hasil yang memuaskan dihasilkan oleh proses yang tidak mudah.
Begitulah seharusnya kita BERJUANG. Tak perlu bersusah hati atau putus asa bila menghadapi kesulitan. Bila kita mampu menjalani rintangan dengan keyakinan dan semangat, maka beban seberat apapun akan terasa ringan.
Bila kita tak pernah kehilangan harapan dan selalu optimis kita akan selalu menemukan jalan keluar dari suatu masalah.
Mudah-mudahan kelak mereka menjadi lelaki yang kuat
Yang tidak pernah menyerah mengejar cita-citanya
Yang tidak takut menghadapi tantangan
Yang selalu tersenyum dalam penderitaan.
Setelah puas bercerita tentang layangan yang telah mereka peroleh, satu persatu mereka bubar dengan wajah yang sumringah.
"Ka keubah beuget bek beukah Khalid beh, singoh TA PEU EK RAME-RAME
(Simpan yang bagus Khalid ya, besok kita naikkan sama-sama)"
Khalid mengangguk sambil berjalan pulang.
Didepan pagar, Zia anak tertuaku membisikkan sesuatu padanya. Wajah Khalid berubah, tak lama dia tersenyum kembali, Lalu berbalik.
Aku tau dia pasti akan masuk lewat pintu belakang, agar tidak ketahuan istriku, karena resikonya adalah dimarahi dan kena pukul, bilapun terjadi, Khalid pasti akan diam dan tidak akan melawan.
Kecuali bila ia dilecehkan.
Tentu istriku melakukannya karena ia merasa khawatir dan menyayangi anak-anaknya.
"TETAPI KEKHAWATIRAN YANG BERLEBIHAN TIDAK AKAN MENGHASILKAN APA-APA"
Ateuh Cot Paloh Lada