The Dutch massacre in the interior of Aceh // Pembantaian dilakukan Belanda Di Pedalaman Aceh

in story •  6 years ago 

The day was February 8, 1904, the Dutch Army began a military operation to end the three decades of Aceh war, while capturing Cut Nyak Dien, who was still fighting in a guerrilla manner.

John Benedictus van Heutsz as Governor General of the Dutch East Indies at that time very ambitious to control the entire province of Aceh. Understandably van Heutsz had been directly involved in the Aceh War, even had a governor in this region, but always failed.

320288_291905454157075_1516552813_n.jpg

COLLECTIE_TROPENMUSEUM_Groepsportret_van_de_marechaussee_met_overste_Van_Daalen_bij_de_vermoorde_inwoners_van_de_versterkte_kampong_Koeto_Reh_TMnr_60009090.jpg

Hundreds of soldiers are on foot from Bireun. The only route to reach the hinterland of Gayo is just a road with a tough mountain climbing. Long March menu Gayo lived with takes up to 163 days. (Ibrahim Alfian, Aceh Face In The History Lint, 1999: 229).

Gayo and Alas's ground expeditions originated from Snouck Hurgronje Research report titled "Het Gajolan en Zijn Bewoners" or "Gayo Land and Its People" to Van Heutsz. The governor general responded by appointing Van Daalen as the leader of a military operation to Aceh.

Pembantaian dilakukan Belanda Di Pedalaman Aceh

Hari itu 8 Febuari 1904, Tentara Belanda memulai operasi militer untuk mengakhiri perang Aceh yang telah berlangsung selama tiga Dekade, sekaligus menangkap Cut Nyak Dien, yang masih melakukan perlawanan dengan cara bergerilya.

Yohanes Benedictus van Heutsz selaku Gubernur Jendral Hindia Belanda kala itu sangat berambisi menguasai seluruh Provinsi Aceh. Maklum van Heutsz pernah terlibat langsung dalam Perang Aceh, bahkan sempat menjadi Gubernur di wilayah ini, tetapi selalu gagal.

Ratusan tentara berada berjalan kaki dari Bireun. Jalur satu- satunya untuk mencapai pedalaman Gayo memang hanya jalan darat dengan mendan pengunungan yang sulit. Long March menuu Gayo dijalani dengan memakan waktu hingga 163 hari. (Ibrahim Alfian, Wajah Aceh Dalam Lintasa Sejarah , 1999:229).

Ekpedisi ketanah Gayo dan Alas itu bermula dari laporan hasil Riset Snouck Hurgronje bertajuk " Het Gajolan en Zijn Bewoners' atau ' Tanah Gayo dan Penduduknya" kepada Van Heutsz. Sang Gubernur jenderal pun merespon dengan menunjuk van Daalen sebagai pemimpin operasi militer ke Aceh.

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!