Diskusi Tanpa Kopi dan Rokok, Oke?

Hi Guys.

Hari-hari berlalu seperti biasa, segala rutinitas berjalan juga seperti biasa, semua orang sibuk dengan aktivitas-kerja-kegiatan masing-masing. Namun, tetap ada waktu luang berdiskusi bersama teman-teman tentang isu terkini dan analisa perkembangan ke depan.

Saya pada hari ini menjadi diskusi, hal tersebut bukan sesuatu yang baru bagi saya dan beberapa teman-teman, karena sudah menjadi menu atau bahasa lain adalah udah makanan sehari-hari, sekedar membaca trend isu, mencari solusi dan kondisi kekinian yang faktual, serta dialektik perkembangan politik.

Namun, saya hari ini mengajukan sebuah sebuah saran kepada teman-teman, agar dalam diskusi hari, apalagi kalau di warung kopi dan segala kepulan asap rokok. Saya membuka suara agar dilakukan di ruang terbuka, taman atau pantai.

Akhiran, taman menjadi tempat yang dipilih, keasrian, pohon yang rindang dan angin segar lebih fresh untuk otak. Walaupun beberapa teman ketat ketir karena kecanduan rokok dan kopi harus ikut kesepakatan, saya mengerti apa yang dialami teman saya, karena dulu saya juga seorang perokok berat dan canduan sama Coffee.

Saya bilang sama teman diskusi tanpa kopi dan rokok oke juga, untuk melatih kesabaran dan berpikir secara alamiah secara pelan. Saya memahami bahwa tanpa rokok katanya cara otak berfikir kurang ngecas, namun saya tetap pada kesimpulan itu hanya sugesti saja akibat zat nikotin dalam rokok.

Saya mengajak teman untuk melatih berpikir tanpa rokok dan kopi, walaupun lebih lelet bahkan ngadat, akan tetapi bagus buat kondisi di saat kantong kering. Hehe...

Jangan serius kali lah bung, saya masih ingat kata-kata berikut "rokok dan kopi adalah dua hal yang tidak bisa membohongi rasa."

Fakta yang saya dapati semua tergantung pada pilihan, ada kawan saya setelah berhenti merokok dan kopi berujar otak dia ketika berpikir tidak sekencang waktu merokok dan ngopi, akhirnya kembali lagi merokok dan ngopi. Ada juga fakta kawan saya sudah berhenti merokok total. Sehingga rokok dan kopi bisa menimbulkan manipestasi dan nilai dari penggemarnya, terserah bagaimana dia menyimpulkan.