Perbaiki dulu yang mesti diperbaiki

Kadang kita selalu kesal terhadap apa yg kita harapkan tidak sesuai dengan apa yang kuta dapat, apalagi kalau yang kita harapkan tidak kita dapati.
Namun ada sebagian orang marah ketika yang sudah di dapatkanya itu tidak mengerti dan tidak memahami dengan apa yang dia butuhkan.
Contohnya ketika dia mempunyai seorang kekasih yang sangat dicintainya namun tiba2 tanpa alasan ketika di telpon tidak diangkat bahkan direject, di sms juga tidak sibalas, diajak ngobrol bahkan tidak direspon. Sehingga segitu marahnya dia akhirnya dia memutuskan untuk mengambil tindakan yang diluar kewajaran.
Mari kita lihat sebaliknya, apakah kita sadar kita juga sering dan bahkan berkali-kali kita reject panggilan allah (azan), dan kita merasa seakan-akan itu adalah hal wajar, biasa saja, remeh atau bahkan kita tidak memperdulikannya lagi.
Nah.. Sekarang mari kita ambil hikmah dari sebalik kata yang coba saya tulis sedikit ini, mungkin ada terkandung sedikit makna atau pelajaran buat siapa saja yang bisa memetiknya.
Dari situ bisa kita lihat apa yang seharusnya kita perbaiki dari diri kita yang selama ini sering memfonis kesalahan orang lain.