Have you ever imagine especially you guys are still young how the ancients communicate or convey a thing that is very very important in the village of ..? as a matter of people dying, deliberation in meunasah (surau-red) or to indicate the time of prayer, so the citizens of bebondong-bondong to mosque or meunasah.
The millennial era may now, we have to be facilitated with the present of microphone technology or loudspeakers, so is it easy to convey the subject the above. Before such technology is present, the society particularly inhabited rural areas use the drum to preach I call above.
Understanding and History.
Drum is not a foreign object in Indonesia, especially in Aceh. It's so easy we find in the surau or mosque, In addition to this drum is also often appear during the feast of Islam as an instrument to enliven takbiran night. And also he has a function as I've already mentioned in the first two paragraphs.
Viewed beduk often present when the great day of the feast of islam, It's no wonder If the beduk very identic with Islam, even the history of own beduk derived and very related to islam. In fact, the beduk is object originating from China & India, According to historical records of Admiral Cheng Ho originating from China brought gifts of drum while visiting the Semarang city.
The Materials and Manufacturing Process.
Same as rapa'I (ethnic Acehnese music instruments) made of wood, beduk is also made of the same material. For me personally, making beduk and equally elaborate rapai and can not be done by any person, to be more clear Let's know what ingredients are needed to make the beduk.
- Wood, more good stuff If you use the mahogany or teak.
- Leather ox/Buffalo that has been clean and dried
- The utensils.
After all the ingredients are prepared, It's time to sign in to the next step that is making. As a side note, the wood used wood can be a whole or wood that's been shaped Board, then be processed in such a way to form a hole in the middle. Slick right up the wood evenly to all, then shape the wood until it is formed into a circle, usually the size of the circle has a size of 80 cm to 150 cm in diameter.
After the wood It has been formed, the next step is the installation of a bull/Buffalo that had dried, don't forget to measure the first the size of the skin so that correspond to the diameter of the wood. Skin installation on wood should be mounted with straps and also nailed so sturdy.
The Function.
When the new order era, the use or existence of the beduk at mosques was issued because of the abundance of the elements a non Muslim. However, the Nahdatul Ulama (NU) reject and fight with those decisions, so it's up to this time, we can still find the bedug almost all mosques and menasah or surau.
Perhaps, most audiences who grew up in this era consider the beduk as object that is only a ceremonial event, while hadi or at the time of the March. But know, At first, the beduk used to collect all the fruit boat westernised beduk they have other functions form as communication technologies to preach that time has already arrived.
Pernahkah anda bayangkan khususnya kalian yang masih belia, bagaimana cara orang dahulu berkomunikasi atau menyampaikan sebuah hal yang teramat sangat penting dalam sebuah desa..? seperti perihal orang meninggal, musyawarah di meunasah (surau-red) atau untuk menandakan waktu shalat, sehingga warga bebondong-bondong ke masjid atau meunasah.
Mungkin zaman milenial sekarang, untuk kita sudah dimudahkan dengan hadirnnya teknologi microphone atau pengerah suara, sehingga mudah saja untuk menyampaikan perihal yang tersebut di atas. Sebelum teknologi tersebut hadir, masyarakat yang khususnya mendiami wilayah pedesaan menggunakan beduk untuk mengabarkan hal yang saya sebut di atas tadi.
Pengertian dan Sejarah.
Beduk bukanlah sebuah benda asing di Indonesia, khususnya di Aceh. Benda ini sangat mudah kita temukan di surau maupun masjid, selain itu beduk juga seringkali muncul sewaktu perayaan Hari Raya Islam sebagai intrumen untuk memeriahkan malam takbiran. Dan juga ia memliki fungsi sebagaimana yang sudah saya sebutkan di dua alinea pertama.
Melihat beduk sering hadir saat perayaan hari besar islam, maka tidak heran jika beduk sangat identic dengan Islam, bahkan sejarah beduk sendiri berasal dan sangat terkait dengan islam. Sejatinya, beduk merupakan benda yang berasal dari Cina & India, menurut catatan sejarah Laksamana Cheng Ho yang berasal dari China membawa hadiah berupa beduk saat berkunjung ke Kota Semarang.
ketika sang laksamana hendak kembali, raja semarang waktu itu ingin mendengar suara beduk dari dalam masjid, yang konon katanya menjadi cikal bakal untuk memukul beduk sebagai tanda waktu shalat sudah tiba.
Bahan dan Proses Pembuatan.
Sama seperti rapa’I (alat music etnik Aceh) yang terbuat dari kayu, beduk juga dibuat dari baha yang sama. Bagi saya pribadi, pembuatan beduk dan rapai sama-sama rumit dan tidak bisa dikerjakan oleh sembarang orang, untuk lebih jelas lagi mari kenal bahan apa saja yang dibutuhkan untuk membuat beduk.
- Kayu, lebih bagus jika menggunakan kayu mahoni atau jati.
- Kulit lembu/kerbau yang telah bersih dan sudah dikeringkan
- Perkakas.
Setelah semua bahan yang dipersiapkan, saatnya masuk ke langkah selanjutnya yaitu pembuatan. Sebagai catatan, kayu yang digunakan bisa berupa kayu glondongan ataupun kayu yang sudah berbentuk papan, kemudian diolah sedemikian rupa hingga membentuk lubang di tengah-tengah.
Licinkan kayu tersebut hingga merata semuanya, kemudian bentuk kayu tersebut hingga terbentuk menjadi lingkaran, biasanya ukuran lingkaran tersebut memliki ukuran dengan dimeter 80cm hingga 150cm.
Setelah kayu tersebut telah terbentuk apik, langkah selanjutnya adalah pemasangan kulit lembu/kerbau yang telah lebih dulu dikeringkan, jangn lupa ukur lebih dulu ukuran kulit supaya sesuai dengan diameter kayu. Pemasangan kulit pada kayu harus dipasang dengan tali dan juga dipaku supaya kokoh dan suara yang nanti dihasilkan terdengar bagus dan menggema ke seluruh pelosok desa.
Fungsi Beduk.
Saat era orde baru berkuasa, penggunaan atau keberadaan beduk di masjid-masjid dikeluarkan karena memliki unsur non islam. Namun, pihak Nahdatul Ulama (NU) menolak dan melwan dengan keputusan tersebut, sehingga sampai dengan saat ini, kita masih bisa menemukan bedug hampir di seluruh masjid dan menasah atau surau.
Mungkin, sebagian khalayak yang tumbuh besar di zaman ini menganggap beduk sebagai benda yang hanya hadi sewaktu acara seremonial, ataupun pada saat pawai hari raya. Namun ketahuilah, Pada awalnya, beduk digunakan untuk mengumpulkan seluruh abk (anak buah kapal), pada perkembangannya beduk memliki fungsi lain berupa sebagai teknologi komunikasi untuk mengabarkan bahwa waktu shalat sudah tiba.
Meskipun penggunaan beduk sudah tergantikan oleh teknologi yang canggih dan modern, kita tidak boleh melupakan teknologi yang satu ini, kita tahu bahwa dia memeliki peran penting dalam kehidupan bermasyarakat zaman dahulu.
Link References :
id.wikipedia.org
metrotodays.blogspot.co.id
bedug234.com
photo.liputan6.com
postingan menarik
hanya saja kurang mengenai STEM
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
terima kasih komentarnya bg @kharrazi, maaf jika artikel di atas kurang mengenai dengan Stem. Ini menjadi pengalaman yang berharga, terima kasih.
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit