Telisik Puisi Suami [2]|| Puisi Telah Menjadi Kesaksian yang Antik di Mata Penyair Moh. Ghufron Cholid

in telisikpuisisuami •  6 years ago  (edited)

Dalam rubrik Telisik Puisi Suamiku edisi kedua, saya memilih puisi berjudul Sebuah Puisi Mendebarkan Buat Kiaiku karya @mghufroncholid31 yang tak lain suami saya sendiri, berikut link puisinya, https://steemit.com/maduradalampuisi/@mghufroncholid31/madura-dalam-puisi-3-sebuah-puisi-mendebarkan-buat-kiaiku

Puisi ini sengaja saya pilih untuk dimasukkan dalam Telisik Puisi Suami lantaran saya ingin tahu bagaimana seorang @mghufroncholid31 mengilustrasikan hatinya lewat puisi yang ditulis buat kiai yang begitu ia takdzimi.

Puisi ini tersaji dalam tiga bait dan dikhususkan buat Dr. KH. Ahmad Fauzi Tidjani, putra sulung Alm. KH. Moh. Tidjani Djauhari, MA yang kini meniabat Pimpinan dan Pengasuh Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan.
image
(Sosok Dr. KH. Ahmad Fauzi Tidjani, sumber foto Grup WA)

Di bait pertama @mghufroncholid31 menulis Kiaiku dari Madura/Kutatap kau begitu kharisma/Serasa menyaksikan Kiai Tidjani muda/Berdiam dalam sukmamu yang diliput doa//

Ada semacam kesaksian yang diungkap di bait pertama bahwa @mghufroncholid31 seakan menyaksikan sosok kiai tidjani muda dalam sukma kiai ahmad fauzi. Sosok yang begitu kharisma demikian @mghufroncholid31 mengilustrasikan gurunya untuk dikenalkan krpada seluruh pembaca yang membaca puisi ini.

Ada yang menarik yang diwacanakan @mghufroncholid31 di bait keduanya seperti yang diungkapnya, Di wajahmu, kiaiku/Kutemukan binar Indonesia/Begitu memikat hatiku//

Dengan hanya menatap wajah kiai, penyair menegaskan menemukan binar Indonesia yang begitu memikat hati. Dalam hal ini, @mghufroncholid31 seakan ingin menumbuhkan spirit kemerdekaan dalam dirinya. Paling tidak dengannya, @mghufroncholid31 terhindar dari perihnya hidup. Sedikit terobati, linang tak menjadi peta degup.

Bait ketiga merupakan bait di mana Penyair Moh. Ghufron Cholid mengerahkan segenap ingin yang begitu puncak, lalu @mghufroncholid31 menulis
kiaiku, sebagai santrimu
takjubku kian terasah
kiaiku, sebagai santrimu
dalam doa, kusebut kau
semoga bahagia nafasmu
paling asmara
semoga keberkahan
: pakaian yang kau kenakan
semoga keutamaan
melekat pada tubuh dan bathinmu

Penyair benar-benar memposisikan diri sebagai santri yang penuh pengharapan, ilustrasi hati kepada kiai sudah disampaikan, doa kepada Tuhan sudah dihaturkan segalanya bermuara pada satu kata yakni keutamaan. Keutamaan yang diinginkan adalah keutamaan yang melekat pada orang yang begitu ditakdzimi secara lahir maupun bathin.

Barangkali puisi ini tidak secara kebetulan dilahirkan pada 17 Agustus 2018 dan dikhususkan kepada Dr. KH. Ahmad Fauzi Tidjani mengingat sempat beredar kabar bahwa Pimpinan dan Pengasuh Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan sempat diisukan memberi dukungan dua priode untuk menjadi RI 1 mengingat dalam sejarah berdiri pondok tak pernah didapat hal yang demikian.

Sikap tegas Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan sudah dikeluarkan bahwa berita yang ditebar salah satu akun facebook adalah tidak benar.

Barangkali ikatan bathin yang begitu kuat dengan Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan dan restu Ilahilah yang membuat puisi ini lahir di hari kemerdekaan RI yang usianya sudah 73.

Saya percaya ikatan yang terjalin tulus karena Allah akan berbuah manis dan saya menemukan hal tersebut dalam puisi yang dipilih dalam Telisik Puisi Suami kali ini.

Barangkali ini pulalah terjemahan bebas dari cerita suami beberapa tahun silam krpada saya bahwa hanya dalam puisi suami saya (@mghufroncholid31) berani mengakui sebagai alumni Al-Amien Prenduan dan dalam puisi pulalah suami seolah memperoleh tiket dari Alm. KH. Moh. Idris Jauhari mengenalkan Al-Amien dan melakukan pembelaan dalam puisi ketika Al-Amien Prenduan didera kabar yang tidak benar.

Madura, 18 Agustus 2018
Baca juga Telisik Puisi Suami lainnya
Telisik Puisi Suami [1]|| Tuhan Maha Kejut yang Asyik
https://steemit.com/telisikpuisisuami/@farrohahulfa/telisik-puisi-suami-1-or-or-tuhan-maha-kejut-yang-asyik-619d687a024d3

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!
Sort Order:  

Kembali saya dibuat mesti memberikan dua jempol pada postingan @farrohahulfa Telisik Puisi Suami sangat menarik bagi saya dan semoga rubrik ini terus ada karena sangat terasa manfaatnya. Mabruk