The Diary Game, Sabtu 22 Agustus 2020 : Kegiatan di Kebun

Pagi ini kegiatan saya seperti biasa, setelah sarapan pagi sealakadarnya saya pulang kerumah ibu dengan agenda utama mengajar dan sekalian kekebun di belakang rumah ibu.
Setelah memberi tugas kepada masing-masing anak santri saya mulai kegiatan dikebun, hal pertama yang saya lakukan adalah membersihkan rumput di bawah pohon Durian.
Alhamdulillah ada sedikit buahnya sisa dari dipetik monyet dan dimakan tupai, saya mendapat tiga buah durian yang sedikit dimakan tupai, rasanya sangat manis, setidaknya tahun ini saya sudah merasakan durian.

Selanjutnya saya beralih ke kebun kakoa, antara dua kebun ini sebenarnya tidak ada jarak, tapi karna kebun ini sudah terbagi dengan dua jenis tanaman utama, maka saya menyebutnya dua kebun. Padahal masih bisa dikatakan satu kebun, sebagian sudah saya tanami kakoa, dan sebagian masih berisi tanaman campuran, ada rambutan, ada durian, dan ada batang sawoh juga.
Ada beberapa batang kakoa sudah berbunga, bunganya masih sedikit sekali. Kebanyakan baru tahap pertumbuhan batang, umur batang kakoa saya baru memasuki usia lima bulan.

Diantara batang kakoa ada sebatang Ceplukan yang sengaja saya biarkan tumbuh, saat saya bersihkan rumput tempo hari sengaja tidak saya babat. Dalam bahasa Aceh kami menyebutnya "Trueng Kasyueng".
Manfaatnya sangat banyak, saya pernah mencobanya untuk obat luka terkena benda tajam, caranya teteskan air buah ceplukan langsung keatas luka, lukanya langsung merekat seperti kena lem.
Untuk khasiat yang lain bisa dilihat di : https://health.kompas.com/read/2020/02/08/163500368/6-manfaat-kesehatan-buah-ciplukan-tanaman-sawah-yang-rambah-supermarket?page=all.
Batang ceplukan juga pernah saya kirimkan kepada teman di Banda Aceh, katanya buat penyakit jantungnya, cara, rebus batang, daun,
sekalian akar dan buahnya, kemudian airnya diminum.

Disebelah Barat kebun kakoa ada sekitar sepuluh batang pohon lada biasa, awalnya saya tanam 20 batang, tapi sebagian sudah almarhum. Saat ini batang lada sudah mulai berbunga.
Sebelum saya tanam disini kami sudah ada dua batang pohon lada dihalaman depan rumah ibu saya, sejak lada tersebut berbuah, kebutuhan lada kami terpenuhi tanpa harus membeli kewarung. Mudah-mudahan dengan ada tambahan sepuluh batang lagi nantinya kami bisa memasok kebutuhan warung, aamiiin, ,,

Dari kebun beranjak ke koleksi bunga anggrek ibu saya, beliau sangat menyukai bunga, ada banyak bunga yang beliau tanam, jangan tanya saya apa namanya, walaupun saya buka penghapal nama bunga, tapi saya menikmati juga keindahannya.
Kondisi tempat kami yang sangat rindang akibat pohon sawoh sangat mengganggu pertumbuhan bunga-bunga.
Bunga-bunga ini nantinya juga menjadi salah satu sumber makanan lebah kelulud saya.

Kami menyebutnya "bak Bayeuk", biasanya tumbuh menjuntai dibatang batang durian yang besar, saat sudah menjuntai besar bagi sebagian orang akan sangat indah, kalau bagi saya tidak lebih dati gulma yang mesti dibasmi, he he he.

Selanjutnya ada juga bunga "aneh", bagi saya ini juga tidak lebih dari gulma, tapi bagi pecinta bunga jangan remehkan bunga mereka, bisa kelar hidup kita.
Saat ini memang sedang musim-musimnya orang tanam bunga, tradisi memang akan kembali berputar, mungkin beberapa waktu kedepan akan ngetren lagi batu giok, makanya yang punya koleksi batu, siap-siap aja.

Kegiatan pagi ini saya tutup dengan membeli ikan pada penjual ikan keliling, ada banyak ikan yang dia bawa, kami hanya membeli untuk lauk siang ini saja.
Setengah kilo ikan "ciriek" menjadi pilihan "kuah asam keueng". Dan setengah kilo ikan Tembung buat di sambal untuk anak-anak.