Disiplin Waktu

in time •  7 years ago  (edited)

Pernahkah Anda terlambat masuk sekolah? Terlambat tiba di kantor? Atau bermacam terlambat yang lain?

10841990_10.jpg
Foto: beddinginn.com

Seringkali akibat keterlambatan itu bukan cuma Anda yang merugi, tapi ada pihak-pihak lain yang merasa dirugikan. Tak jarang sepasang kekasih bisa saling marah akibat terlambat menepati janji. Menunggu terlalu lama itu jelas bikin bete......

Kehidupan serba cepat yang kini terjadi di kota-kota besar tak bisa dihindari penghuninya, misalnya Jakarta. Kota besar seperti Jakarta sudah menuntut serba cepat. Cepat sampai di sekolah atau kampus, cepat sampai di kantor, dan lain sebagainya. Bahkan restoran makanan cepat saji mulai bermunculan sampai di sudut-sudut kota bagai jamur di musim hujan.

Kemacetan di jalan-jalan kota Jakarta pun semakin parah, apalagi saat jam sibuk yakni saat pagi dan petang. Di pinggiran kota Jakarta, seperti Tangerang, Tangerang Selatan, Depok, Bogor, dan Bekasi juga sering dilanda kemacetan yang parah.

Seringkali orang berkilah dengan berbagai alasan ketika terlambat. Seakan orang merasa biasa saat membuat-buat berbagai alasan yang tak perlu. Mengapa pula harus membuat-buat alasan? Kedengarannya sangat konyol bukan? Macet bukan lagi sebuah alasan yang bisa diterima di sebuah metropolitan.

Apakah Anda juga termasuk yang punya hobi membuat-buat alasan? Saran saya, mulai sekarang hentikan kebiasaan itu. Katakan yang sebenarnya saja apa yang menyebabkan Anda terlambat. Ini akan lebih bisa diterima dan dihargai. Saya pun tak pernah membuat-buat atau merekayasa alasan. Saya lebih senang mengatakan apa adanya saja yang membuat saya terlambat. Misalnya saja, mendadak di perjalanan saya kepingin kencing atau berak dan saya harus mampir dulu ke pom bensin atau SPBU, dengan kejadian yang tersebut membuat saya terlambat.

Agar tidak terlambat, kemacetan lalu lintas bisa disiasati dengan cara berangkat lebih awal ke tempat tujuan. Hal ini akan menghindarkan Anda dari keterlambatan. Mulailah dengan disiplin waktu. Jangan meremehkan waktu, sebab waktu yang telah berlalu tak akan terulang kembali.

Disiplin waktu harus dimulai sejak Anda bangun tidur. Siapa pun harus pandai mengatur atau menggunakan waktu sebaik-baiknya, agar tak kehilangan waktu secara sia-sia.

images (1).jpeg
Foto: brillio.net

Tapi, masih saja ada orang yang sengaja mengulur-ulur atau menunda-nunda waktu, sehingga ia selalu terlambat. Hal ini bisa merugikan dan membuat kesal orang lain. Ingat, waktu itu kejam, bahkan sangat kejam, karena waktu melumat apa saja, menggilas apa saja tanpa kompromi. Tanpa bisa diulang kembali. Bijaksanalah dan baik-baiklah memanfaatkan waktu.

Depok, 19 Maret 2018
Iman Sembada | @imansembada

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!
Sort Order:  
  ·  7 years ago Reveal Comment

Mengingatkan dan menasehati diri sendiri bang....

Setuju nih. Mengulur2 waktu sama saja dgn membuang waktu sia2

Jangan sampai umur kita sia-sia. Heheee....

Lima perkara sebelum datangnya lima perkara.

Aih...., bikin merinding

Disiplin waktu dimulai dari niat. Memang kalau sudah ada sedikit aja niat negatif, misal "malas kerja" pasti jadi sering terlambat ngantor.

Saya setuju sekali, meski terdengar sangat sepele tapi managemen waktu itu adalah salah satu kunci kalo kepengen sukses. Karena kebanyakan mereka yang sukses pasti memulainya dengan menerapkan disiplin waktu.

Tapi, kita harus memperjuangkan hak untuk malas. Hehehe

Jarak yang paling jauh adalah sedetik yang barusan berlalu..karena dia tak bisa digapai kembali..

Harus sejam atau dua jam lebih awal,,,

Betul, bang. Apalagi sering terjadi, perbuatan kita menyebabkan orang lain kehilangan waktunya juga.