Saingi Go-Pay, OVO Bakal Rilis Layanan Fitur Cicilan di Tokopedia

in tokopedia •  6 years ago 

PT Dompet Anak Bangsa (Go-Pay) menggandeng PT Mapan Global Reksa (Findaya) untuk menyiapkan feature angsuran. Sekarang, giliran PT Visionet Internasional (OVO) yang ingin menyiapkan service sama pada tahun ini.

Director of Enterprise Payment OVO Harianto Gunawan menjelaskan, service bayar lalu (Pay Later) ini terlebih dulu diaplikasikan untuk pembayaran di Tokopedia. "Dapat berbelanja tetapi tidak mesti bayar langsung," katanya di Hotel Mulia, Jakarta, Selasa (22/1).

Servic ini tengah diuji-coba oleh OVO. "Kami memang masih tetap eksperimen. Itu (PayLater) salah satunya yang akan kami mengeluarkan pada tahun ini," tutur ia. Feature ini mempunyai tujuan untuk memberi keleluasaan buat pemakai dalam belanja.

Gagasan usaha OVO ini meningkatkan meriah pertarungan usaha diantara financial technology (fintech) pembayaran, terutamanya dengan Go-Pay. Ditambah lagi kedua-duanya saling menggandeng Usaha Mikro, Kecil, serta Menengah (UMKM).

(Simak juga: Nomor Telepon Customer Service Tokopedia )

Harianto mengatakan, perusahaannya telah merangkul 200 ribu UMKM. Partner itu juga dapat memakai service pembayaran berteknologi kode Quick Response (QR) dari OVO. Bahkan juga, OVO sudah mengolah lebih dari 1 miliar transaksi selama 2018.

Keseluruhan volume pembayaran itu bertambah 75 kali lipat semenjak periode November 2017. "Dari keseluruhan jumlahnya transksi itu, tiga paling tinggi transaksinya memang dari transportasi, retail, serta e-commerce," katanya.

OVO juga mengaku telah jadi basis pembayaran paling besar di Indonesia. "OVO sudah mencapai Sabang sampai Merauke, 77% pemakai ada di luar Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, serta Bekasi (Jabodetabek),” katanya waktu lalu (20/12/2018).

(Simak juga: Dua Penelitian Ucap Go-Pay Dominasi Pasar Pembayaran Digital di Indonesia)

OVO menyebutkan, servicenya telah mencapai 98% lokasi di Indonesia. Untuk transaksi retail, OVO ada di 90% mal di 294 kota di Indonesia, termasuk juga hypermarket, department store, kedai kopi, bioskop, operator parkir, serta rumah sakit. OVO pun bekerja bersama dengan penyedia service on-demand, Grab serta aplikasi Kudo dengan 1,7 juta agennya.

Selama Oktober serta November 2018, OVO mencatat jumlahnya partner tumbuh lebih dari 70%. OVO mengatakan, basis pemakai tumbuh lebih dari 400% semenjak November 2017.

Sesaat Go-Pay mengemukakan, jika dua instansi penelitian menyebutkan perusahaannya kuasai pasar. Ke-2 penelitian itu ialah analisis dari instansi penelitian berdiri sendiri dibawah naungan Financial Times, FT Confidential Research Mobile Payment serta laporan Fintech 2018 dari DailySocial bersama dengan Otoritas Layanan Keuangan (OJK).

Go-Pay sudah merangkul 240 ribu partner, yang 40% atau 95 ribu salah satunya adalah UMKM. Tidak hanya menggandeng partner, Go-Pay merangkul pengelola keuangan di dalam rumah beribadah. Sekurang-kurangnya, ada 112 yayasan serta masjid yang telah masuk dengan Go-Pay.

(Simak juga: Go-Pay Rangkul 240 Ribu Partner, Beberapa Besar UMKM)

Go-Pay pun menyiapkan 20 service Payment Poin Online Bank (PPOB) seperti pulsa, pembayaran game, tagihan listrik, air, dan lain-lain. Mengenai, 50% transaksi di aplikasi Gojek, pembayarannya memakai Go-Pay.

Go-Pay serta OVO pun berkompetisi untuk bekerja bersama dengan pemerintah pusat serta pemerintah daerah (pemda). Service kedua-duanya juga dapat digunakan untuk membayar Pajak Kendaraan, Pajak Bumi serta Bangunan (PBB), Surat Izin Mengemudi (SIM), sampai Surat Info Catatan Kepolisian (SKCK) di sejumlah daerah.

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!