Pidie - Bukan Sekedar Singgah (Jelajah Silampung)

in travel •  6 years ago  (edited)

IMG_20180318_125507-01.jpeg

Masakan Aceh khas kota Sigli, Pidie ini memang menarik. Tidak hanya tampilan sajiannya yang menarik, tetapi juga rasanya yang mantab.

Sigli - Pidie

Kurang lebih berkendara sejauh 110 km melintasi jalan lintas Banda Aceh - Medan, kita akan memasuki kota Sigli, Pidie. Pidie adalah sebuah kabupaten dengan ibukotanya Sigli. Orang Sigli ini adalah perantau-perantau Aceh. Mereka menjelajah ke hampir semua kota di Indonesia maupun luar negara dengan berdagang. Bisa dikatakan, jika di sebuah kota kita mampir ke pasar dan yang berjualan adalah orang Aceh, bisa di pastikan mereka adalah orang Sigli, Pidie. Selain pandai berdagang, orang Sigli ini jago memasak. Wah... Pandai berdagang, pandai memasak dan mempunyai jiwa perantau. Jadi ingat dengan orang Padang yang memiliki ketiga karakter tersebut.

Ini kali pertama kali saya "Sengaja" singgah di kota Sigli, Pidie. Biasanya di kota ini bus yang saya naiki hanya lewat saja, atau paling banter ngetem di terminal menunggu penumpang. Berhubung kali ini naik mobil kawan, jadi kesempatan mengenal kota ini lebih dekat.

Banyak tokoh hebat Aceh yang berasal dari Pidie. Sebutlah Tengku Hasan Tiro yang menjadi Wali Negara Aceh 1976-2010, lalu Zaini Abdullah, gubernur Aceh 2012-2017, yang baru tahun lalu selesai menjabat.

Itulah sedikit kisah tentang Sigli, Pidie. Nah, mumpung bukan sekedar singgah dan waktu sudah masuk makan siang, kami pun mencari kedai makan untuk kuliner masakan Aceh Pidie.

Rumah Makan Dua Berlian

Setelah bertanya kesana kemari, akhirnya pilihan kami jatuh ke rumah makan Dua Berlian. Terletak di jalan Iskandar Muda no 8, Sigli. Bisa dikatakan rumah makan ini menyajikan masakan khas Aceh Pidie. Lihatlah di depan meja kami, begitu kami duduk, berbagai makanan pun dihidangkan di meja. Meja di hadapan kami nyaris penuh oleh berbagai hidangan khas Aceh Pidie. Bagi saya yang "ngaku" hobi makan, melihat makanan sebanyak ini bak di manja-manja. Ingin rasanya memakan semuanya.

IMG_20180318_125638-01.jpeg

IMG_20180318_125531-01.jpeg

Inilah tampilan hidangan makanan khas Aceh Pidie. Hampir semuanya dimasak dengan penuh bumbu. Nyaris tak ada warna hijau sayuran.

Kami duduk manis sambil berfoto. Bingung mau memulai dari mana. Oiya, meski semua di hidangkan, yang kita makanlah yang akan kita bayar. Kurang lebih samalah dengan jika kita makan di rumah makan Padang.

IMG_20180318_125615-01.jpeg

IMG_20180318_125656-01.jpeg

Puas berfoto, kami langsung menyantap hidangan. Makanan yang saya pilih adalah gulai ayam dan udang :).

Masjid Al-Falah

Selesai makan, pas sekali waktu shalat zuhur tiba. Tidak terlalu jauh dengan rumah makan Dua Berlian, kami menuju masjid Al-Falah. Masjid ini berada di jalan Banda Aceh - Medan, Blang Asan, Sigli.

IMG_20180318_140620-01-01.jpeg

IMG_20180318_140715-01.jpeg

Masjid ini cukup strategis. Masjid ini cukup besar dan bisa menampung banyak jamaah. Parkiran kendaraan pun cukup luas. Di masjid inilah berbagai kegiatan keagamaan di kota Sigli berjalan, baik sebagai tempat mengaji dan dakwah.

Makan dan shalat pun selesai. Setelah urusan selesai. Saatnya kami mencari makanan khas Pidie.

Lemang Pulut + Boh Manok Weng

Sebenarnya hampir semua daerah mengenal lemang. Olahan pulut atau ketan yang dipanggang dengan bambu ini termasuk makanan populer Indonesia. Sebutlah kota lemang Tebing Tinggi Sumatra Utara, lemang di Palembang, lemang di Lampung dan lainnya. Di Pidie pun demikian, kurang lebih sama.

IMG_20180318_175611-01.jpeg

IMG_20180318_175641-01.jpeg

Deretan lemang yang sedang di panggang.

Yang agak berbeda adalah lawan lemang ini, yaitu Boh Manok Weng (BMW) atau telur ayam kocok. Tentunya di campur dengan kopi atau teh. Perpaduan kedua makanan ini memang mantab. Lemangnya gurih, BMW nya legit. Meski berbahan telur mentah, BMW ini tidak amis loh.

IMG_20180318_180818-01-01.jpeg

IMG_20180318_175658-01.jpeg

Lokasi kedai yang kami singgahi adalah di Gampung Lameue, Sakti, Pidie. Lokasi ini memang cukup populer akan BMW dan Lemangnya.

Demikian cerita saya ke Pidie, bukan sekedar singgah, tetapi belajar untuk lebih dekat mencintai kekhasan setempat. Kita memang kaya, kekayaan kita inilah yang harus kita jaga. Kalau bukan kita, siapa lagi?.

IMG_20180318_161448-01.jpeg

"Lasaklah ... Sebanyak, Sebisa dan Sejauh Mungkin, Karena Hidup Bukan Diam di Satu Tempat"

Kaki Lasak : All About Travel, Photo & Food




Follow Me :
Steemit @kakilasak
Facebook Husaini Sani
Instagram kaki lasak ucok silampung
Whatsapp +6282166076131

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!
Sort Order:  

Luar biasa Bung @kakilasak

Terima kasih telah menulis tentang daerah kami, Pidie.
Semoga kedepan kita bisa berjumpa lagi di tanoh Pedir.

Salam, KSI Chapter Pidie

InsyaAllah, pengen explore alamnya hehe

Singgah di pidie gak bang kabari ne ya bang..

Yg dulu ini haha

Hi @kakilasak,
Thank you for participating in the #travelfeed curated tag. To maintain a level of quality on the project we have certain criteria that must be met for participation. Please review the following: https://steemit.com/travelfeed/@travelfeed/how-to-participate-use-travelfeed-in-your-posts
We require at least 250 words in English. (The language of your post was automatically detected, if your English text is at least 250 words long, please ignore this message.)
Thank you very much for your interest and we hope to read some great travel articles from you soon!
Regards, @travelfeed

Delicious...mangat that

Betoi betoi haha

Habis di umbar data Pidie ama abang ni lah

Tentang cewek pidie belom haha

Geuhaha

Tulisan yang bagus, pemaparan alam dan keadaaan suasana kota Siglie
mantap kawan.....