Adventure to "Kotaraja" Perjalanan yang Memberikan sebuah Kenikmatan

Dokumen pribadi, Foto jalan Meulaboh -Banda Aceh

Allah Subhanawataala Memberikan penjelasan dalam Al-Quran bahwa:

"Maka apakah mereka tidak berjalan di muka bumi, lalu mereka mempunyai hati yang dengan itu mereka dapat memahami atau mempunyai telinga yang dengan itu mereka dapat mendengar?. Karena sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta, ialah hati yang di dalam dada” (Al Hajj : 46).

Dari penjelasan ayat Al-Quarn diatas ada beberapa yang perlu kita ambil ibrah dan mauizah antaranya adalah: 1. Perintah untuk berjalan melihat dan menikmati indahnya alam jagat raya ini. 2. Bumi yang hamparan ini adalah untuk kehidupan umat manusia semoga bisa mereka bersyukur. 3. Kepada Manusia yang Allah berikan mata hati, bagaimana dengan hati itu bisa memahami indahnya alam ini. 4. Manusia diberikan oleh Allah pendengaran bisa mendengar gelombang laut, suara burung yang indah dan suara lainnya semoga bisa merasakan indahnya hidup ini.

Kami hari ini mengambil hikmah dari ayat Allah SWT yang kauniyah betapa indah dan dahsyatnya alam jagat raya ini di hamparkan oleh Allah SWT sepanjang pantai menuju ke Kotaraja, penuh dengan sepanjang laut yang airnya membiru, gunung-gunung yang tumbuh pepohonan di bawahnya laut yang biru warna airnya begitu indah bila kita memandangnya.

Dokumen pribadi, Foto jalan yang di kerjakan oleh USAID

Memang perjalanan kami ini diatas jalan yang di bangun oleh USAID Amerika Serikat setelah terjadinya Tsunami di Aceh tahun 2004 yang lalu, kita ketahui bahwa ruas jalan serta jembatan di lintasan itu porak poranda dihantam Tsunami pada 26 Desember 2004. Ketika Donatur dari USAID Amerika Serikat memberikan dana hibah hampir dua trilyun untuk pembangunan jalan antara Banda Aceh ke Kota Calang Kab Aceh Jaya itu, sebagai tahap pertama pembangunan jalan Banda Aceh-Calang (Aceh Jaya) sepanjang 150 kilometer (km) dibangun oleh Pemerintah Amerika Serikat melalui USAID, sehingga dinamai Jalan USAID, dan jalan itu selesai dibangun serta diresmikan pada September 2011.

Dokumen pribadi, Foto jalan Calang-Banda Aceh dibelah pergunungan

Kemudian tahap kedua terus dibangun jalan antara kota Calang menuju kota Meulaboh sepanjang 100 km yang sumber dananya berbeda, yakni dari Calang-Teunom dibangun dengan APBN RI, sedangkan ruas jalan Teunom-Meulaboh didanai MDF itu serta mulai pembangunannya pada pertengahan tahun 2011.

Dokumen pribadi, Foto jalan Meulaboh-Teunom

Kami sampai waktu Jumat di sebuah Desa Cemanprong Kec Lamno Aceh Jaya, kami melaksanakan Sholat jumat karena sudah tibanya waktu, dalam khutbah jumat kami mendengar Khatib menyampaikan bahwa, kita sebagai hamba Allah SWT perbanyaklah bersyukur dan berterima kasih atas nikmat dan umur yang diberikan itu bagaimana merasakannya dengan bisa beribadah dan selalu dalam tawadhuk serta lemah lembut kepada semua orang, semoga kita akan disanyangi dari yang ada langit dan yang ada di bumi ini, indah memang khatib menyampaikan khutbanya, dan menarik serta menjadi ibrah bagi kita semua.

Domuken pribadi, Foto sedang Khatib berkutbah

Dan setelah makan siang kami di sebuah Warung dengan pemandangan di sebelah warung itu sawah yang baru di panen, kami makan disitu dengan menikmati gulai bebek panas dan kopi kampung untuk menyegarkan mata hampir terpejam karena dalam panas matahari saat itu.

Dokumen pribadi, Foto pemandangan sawah baru dipanen

Hampir setengan jam Perjalanan, kami mulai menanjak mendaki Gunung Geurute, jalanan berliku-liku, menanjak dan bergelombang membuat kita bawa mobil bisa konsentrasi, Tetapi pemandangan disekeliling sangat menakjubkan kita, keindahan di bawah gunung itu laut yang airnya biru, serta moyet dipingir gunung menunggu ada para dermawan memberikan makanan untuk mereka. Dan inilah sebuah kenikmatan mata kita bila memandang pemandangan itu membawa hati dan lidah berucap, Allah tidak akan sia-sia menjadikan pemandangan ini dan monyet itu bisa bersahabat dengan manusia.

Dokumen pribadi, Foto Pemandangan Gunung Geurutee

Dokumen pribadi,Foto monyet sedang menunggu para dermawan memberikan makanan

Tepat di puncak Gunung Geurutee berjejer juga warung kopi yang disediakan bagi penikmat kopi Aceh. Dan dibawahnya yang ternyata pemandangan yang menakjubkan. Kita bisa melihat dari jalanan, pemandangan gradasi birunya laut dengan gugusan pulau yang tersusun, hanya ada dua atau lebih pulau tapi ini lebih dari cukup memanjakan kita melihatnya begitu indah.

Dokumen, Gunung Geurutee

Demkian begitulah Allah SWT sediakan alam jagat raya ini bagi manusia , supaya manusia bisa memelihara serta menikmatinya dengan penuh nikmat akan anugerah Allah itu, mari kita bertebaran di jalan Allah ini , bisa merasakan kesyukuran kita atas segala ciptaannya.

Dokumen, Laut sepanjang jalan Meulaboh - Calang

Dan diakhir tulisan ini, kita menyampaikan selamat dan sukses kepada sahabat kita, para Kurator Indonesia, Koordinator KSI Banda Aceh , Koordinator Lhokseumawe dan yang mengikuti Meet Up di Bandung pada tanggal 16 Februari 2018, semoga pertemuan itu membawa kemajuan dan keberkahan bagi pekerbangan steemit, juga teristimewa kepada ibu Mariska sukses selalu, amin..wassalam..